Sebelum Memutuskan Beli Air Purifier, Simak Dulu Mitos dan Faktanya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perhatian pada lingkungan rumah higienis dan udara lebih bersih meningkat. Dan ini bisa dilakukan lewat air purifier, yang fungsinya memurnikan udara di dalam rumah dari berbagai polutan.
”Sistem filtrasi mumpuni dengan HEPA Filter, kapasitas purifikasi lebih besar serta sensor debu intuitif penting dalam memilih air purifier,” beber Hendry Wijaya, Senior Product Marketing Manager Home Appliances, Samsung Electronics Indonesia.
Nah, sebelum memilih air purifier yang tepat di rumah, berikut fakta dan mitos mengenai air purifier dan udara dalam rumah:
â—‹ Mitos : Udara indoor lebih bebas polusi daripada outdoor
Studi Environmental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat menyebut, level pencemaran udara di dalam ruangan (indoor) bisa mencapai dua sampai lima kali lebih tinggi ketimbang di luar ruangan (outdoor).
Sumbernya adalah emisi pembakaran dari api kompor atau rokok, pestisida, hingga masuknya polusi dari luar. Oleh sebab itu, keberadaan air purifier di rumah menjadi krusial untuk menyaring partikel polutan.
Sebagai contoh, Samsung Air Purifier AX60 mampu menyaring berbagai polutan dengan sistem penyaringan berlapis. Pre-filter bekerja menyaring partikel debu besar, disusul filter karbon yang mengeliminasi gas berbahaya.
Terakhir, High Efficiency Particulate Air (HEPA) Filter akan mempurifikasi hingga 99.97% debu, allergen, dan bakteri berukuran hingga 0.3ÎĽm.
”Ini membantu pengguna yang memiliki gangguan pernafasan atau alergi untuk bernafas dengan lebih baik di dalam ruangan. Sebab, debu dan allergen pemicu alergi telah tersaring,” beber Hendry.
Samsung Air Purifier juga dilengkapi Laser PM Sensor untuk mendeteksi debu dan partikel yang ukurannya kurang dari 1.0㎛ dan berbagai gas berbahaya.
â—‹ Fakta: Air purifier bisa menghilangkan bebauan dan gas berbahaya
Sejumlah bebauan dan gas yang bisa dihilangkan oleh air purifier antara lain beberapa jenis gas berbahaya, asap rokok, aroma masakan, aroma satwa peliharaan, dan aroma sampah.
”Sistem filtrasi mumpuni dengan HEPA Filter, kapasitas purifikasi lebih besar serta sensor debu intuitif penting dalam memilih air purifier,” beber Hendry Wijaya, Senior Product Marketing Manager Home Appliances, Samsung Electronics Indonesia.
Nah, sebelum memilih air purifier yang tepat di rumah, berikut fakta dan mitos mengenai air purifier dan udara dalam rumah:
â—‹ Mitos : Udara indoor lebih bebas polusi daripada outdoor
Studi Environmental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat menyebut, level pencemaran udara di dalam ruangan (indoor) bisa mencapai dua sampai lima kali lebih tinggi ketimbang di luar ruangan (outdoor).
Sumbernya adalah emisi pembakaran dari api kompor atau rokok, pestisida, hingga masuknya polusi dari luar. Oleh sebab itu, keberadaan air purifier di rumah menjadi krusial untuk menyaring partikel polutan.
Sebagai contoh, Samsung Air Purifier AX60 mampu menyaring berbagai polutan dengan sistem penyaringan berlapis. Pre-filter bekerja menyaring partikel debu besar, disusul filter karbon yang mengeliminasi gas berbahaya.
Terakhir, High Efficiency Particulate Air (HEPA) Filter akan mempurifikasi hingga 99.97% debu, allergen, dan bakteri berukuran hingga 0.3ÎĽm.
”Ini membantu pengguna yang memiliki gangguan pernafasan atau alergi untuk bernafas dengan lebih baik di dalam ruangan. Sebab, debu dan allergen pemicu alergi telah tersaring,” beber Hendry.
Samsung Air Purifier juga dilengkapi Laser PM Sensor untuk mendeteksi debu dan partikel yang ukurannya kurang dari 1.0㎛ dan berbagai gas berbahaya.
â—‹ Fakta: Air purifier bisa menghilangkan bebauan dan gas berbahaya
Sejumlah bebauan dan gas yang bisa dihilangkan oleh air purifier antara lain beberapa jenis gas berbahaya, asap rokok, aroma masakan, aroma satwa peliharaan, dan aroma sampah.