Dyson Zone, Perangkat Aneh Gabungan Headphone dan Air Purifier

JAKARTA - Ini bukan April Mop : perusahaan bernama Dyson membuat headphone sekaligus masker dengan air purifier bernama Dyson Zone.

Begitu absurdnya ide itu, sehingga banyak yang mengira produk Dyson itu adalah lelucon April Mop. Bahkan, Dyson harus membantahnya, mengatakan bahwa mereka serius dengan Dyson Zone. Karena produk headphone dengan air purifier itu sudah melalui riset selama bertahun-tahun.

Kenapa disebut absurd? Karena bentuknya yang aneh. Begitu anehnya, hingga terlihat seperti masker yang digunakan oleh Bane, si musuh Batman itu.


Dyson Zone terdiri dari satu set headphone over-ear, lalu tabung pernapasan yang menutupi hidung dan mulut dipasang di antara kedua sisi.

Sebenarnya, tujuannya sangat masuk akal. Yakni, memungkinkan pengguna mendapatkan suara musik yang jernih dengan noise-canceling, sambil tetap mendapatkan udara bersih kemanapun mereka pergi.

Menurut WHO, 9 dari 10 orang di seluruh dunia terpapar udara yang tercemar setiap hari. ”Polusi udara adalah masalah global—itu memengaruhi kita ke mana pun kita pergi,” kata Jake Dyson.

“Dyson Zone akan memurnikan udara yang Anda hirup saat bepergian. Anda bisa mendapat udara segar menggunakan filter berperforma tinggi dengan dua pompa udara mini,” ujar Jake.


Menariknya, riset terhadap gadget ini dibuat jauh sebelum pandemi. Dyson mengaku sudah mulai dikerjakan sejak 6 tahun lalu. ”Kami membuat lebih dari 500 produk purwarupa. Sampai akhirnya wearable air purifier ini dilebur menjadi headphone.

Dyson Zone memiliki semacam visor fleksibel yang berfungsi layaknya masker. Tapi, tidak menyentuh wajah. Sehingga tidak membuat iritasi dan tetap nyaman dipakai.
Earcup di headphone memiliki kompresor ganda dan filter dua lapis yang mengalirlkan udara ke hidung dan mulut. Nah, visor tadi berfungsi sebagai perantara untuk memproyeksikan udara bersih.


Visor tersebut juga mampu memblok alergen, polutan, dan partikel berbahaya lainnya.



Kenapa akhirnya Dyson Zone memutuskan untuk melebur desainnya dengan headphone, ternyata ada alasan sendiri. Ini karena mereka butuh sesuatu yang nyaman, juga bisa mendistribusikan berat secara merata. Akhirnya, tim riset mereka memilih headphone, lantaran bisa nyaman dikenakan di atas kepala.

Kemudian, dengan adanya noise cancelation maka pengguna tidak akan terganggu dengan suara udara.