Sambut Hari Anak Nasional 23 Juli, Apakah Facebook Sudah Aman Bagi Anak-Anak?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Media sosial bisa jadi platform berbahaya bagi anak-anak dibawah umur. Karena itu orang tua sangat hati-hati dalam memantau kegiatan putra-putri mereka di ponsel, khususnya di media sosial.
Pada 2018, lebih dari 100 ahli kesehatan anak di Inggris protes keras akan langkah Facebook merilis Messenger Kids. Messenger Kids adalah aplikasi chatting yang dirancang untuk anak dibawah 12 tahun. Dirilis pada 2017, hingga kini pengguna aktifnya sudah naik 3,5x lipat.
Para pakar kesehatan membuat surat terbuka ke bos Facebook Mark Zuckerberg, menyebut bahwa aplikasi Messenger Kids tidak bertanggung jawab. Kenapa? Karena seolah mendorong anak-anak dibawah umur untuk menggunakan Facebook.
Padahal, anak-anak dibawah 13 tahun disebut tidak siap untuk memiliki akun sosial media. Karena mereka dianggap belum cukup matang atau dewasa.
Tapi, Facebook membantahnya, menyebut bahwa Messenger Kids dirancang dengan “keamanan online” agar orang tua lebih bisa mengontrol anak mereka di media sosial.
Bertepatan dengan Hari Anak Nasional (HAN) pada 23 Juli 2021 mendatang, keamanan dan keselamatan anak di ranah online seharusnya memang menjadi perhatian besar.
Kepala Kebijakan Publik untuk Facebook di Indonesia Ruben Hattari mengklaim, menciptakan lingkungan aman untuk komunitas agar anak-anak dapat saling terhubung dan berbagi sangat penting bagi Facebook.
Ia mengklaim ada tiga upaya untuk menjaga keamanan anak di online. Yakni pencegahan, deteksi, serta pelaporan konten yang melanggar kebijakan.
”Di saat yang bersamaan berkoordinasi dengan para ahli dan otoritas yang berwenang untuk menjaga keamanan anak-anak,” ujar Ruben.
Ruben menambahkan bahwa komitmen untuk melindungi anak juga telah diatur oleh Facebook di dalam Standar Komunitas.
Pada 2018, lebih dari 100 ahli kesehatan anak di Inggris protes keras akan langkah Facebook merilis Messenger Kids. Messenger Kids adalah aplikasi chatting yang dirancang untuk anak dibawah 12 tahun. Dirilis pada 2017, hingga kini pengguna aktifnya sudah naik 3,5x lipat.
Para pakar kesehatan membuat surat terbuka ke bos Facebook Mark Zuckerberg, menyebut bahwa aplikasi Messenger Kids tidak bertanggung jawab. Kenapa? Karena seolah mendorong anak-anak dibawah umur untuk menggunakan Facebook.
Padahal, anak-anak dibawah 13 tahun disebut tidak siap untuk memiliki akun sosial media. Karena mereka dianggap belum cukup matang atau dewasa.
Tapi, Facebook membantahnya, menyebut bahwa Messenger Kids dirancang dengan “keamanan online” agar orang tua lebih bisa mengontrol anak mereka di media sosial.
Bertepatan dengan Hari Anak Nasional (HAN) pada 23 Juli 2021 mendatang, keamanan dan keselamatan anak di ranah online seharusnya memang menjadi perhatian besar.
Kepala Kebijakan Publik untuk Facebook di Indonesia Ruben Hattari mengklaim, menciptakan lingkungan aman untuk komunitas agar anak-anak dapat saling terhubung dan berbagi sangat penting bagi Facebook.
Ia mengklaim ada tiga upaya untuk menjaga keamanan anak di online. Yakni pencegahan, deteksi, serta pelaporan konten yang melanggar kebijakan.
”Di saat yang bersamaan berkoordinasi dengan para ahli dan otoritas yang berwenang untuk menjaga keamanan anak-anak,” ujar Ruben.
Ruben menambahkan bahwa komitmen untuk melindungi anak juga telah diatur oleh Facebook di dalam Standar Komunitas.