Mengapa Xiaomi Mi 11 Ultra Harganya Sampai Rp17 Juta?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dengan banderol harga Rp17 juta, Mi 11 Ultra adalah ponsel termahal yang pernah di rilis oleh Xiaomi.
Tak heran pertanyaan pun bermunculan. Mengapa harganya begitu mahal? Siapa saja target marketnya? Apa saja yang membuat ponsel ini begitu istimewa?
Di Indonesia, Xiaomi mulanya memang dikenal sebagai brand yang memiliki lini produk terjangkau. Mulai entry level hingga mid-range. Tapi, dalam tiga tahun terakhir, hal itu sebenarnya sudah berubah.
Xiaomi tidak hanya berani membawa produk-produk high end dan flagship seperti Mi 11 yang dibanderol Rp10 juta. Merak juga memiliki produk Redmi yang sangat solid di kelas mid-range. Pun, sub-brand POCO yang menawarkan ponsel dengan harga terjangkau di kelas entry level, mid-range, hingga flagship.
Soal inovasi, Xiaomi salah satu yang terdepan. Mereka punya produk Mi Mix yang berorientasi di desain. Mi Mix 4 2021, memiliki kamera di dalam layar. Pada 2019, Xiaomi membuat produk konsep Mi Mix Alpha yang seluruh bodinya terbuat dari layar sentuh dengan banderol USD2.800.
Termasuk juga Mi 11 Ultra, yang diposisikan sebagai puncak inovasi Xiaomi di kelas premium. Posisi Mi 11 tertinggi dibandingkan Mi 11 dan Mi 11 Lite. Inilah ponsel yang menurut Xiaomi paripurna dalam setiap sektor. Baik performa, kamera, pengisian daya, hingga desain.
Inilah ponsel yang sekaligus punya 5 inovasi baru. Inovasi di baterai Silicon Anode (67W turbo charging), inovasi di layar 1,1 inci di penampang belakang kamera, inovasi di pendingin Three Phase Cooling System, bodi dari bahan keramik dengan IP68, serta sensor kamera Samsung GN2 1/1.12” yang mendapat skor no 1 DxOMark.
Hal ini lah yang membuat Mi 11 Ultra mengusung banderol yang terbilang premium, Rp17 juta. Inilah Xiaomi termahal yang pernah dirilis di Indonesia.
Tapi, mengapa Mi 11 Ultra dijual terbatas? Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse mengungkap bahwa salah satu alasannya adalah kelangkaan chip. Karena Mi 11 Ultra adalah ponsel yang sangat rumit proses produksinya. ”Sementara chipsetnya saat ini langka,” ujar Alvin.
Mengapa chipset langka? Karena banyak pabrik yang tutup selama pandemi, sementara kebutuhan chipset justru meroket. Tidak hanya di industri smartphone saja, tapi juga di industri internet of things (IoT), game, hingga otomotif.
Mulanya, penjualan Mi 11 Ultra dibatasi selama 16-30 Juni 2021 silam melalui sistem undangan. Cara ini dilakukan untuk menyaring pembeli dan menghindari tengkulak. ”Jadi Mi 11 Ultra bukan ponsel ghoib. Tapi memang dirancang eksklusif untuk konsumen istimewa Xiaomi,” ujar Alvin.
Tak heran pertanyaan pun bermunculan. Mengapa harganya begitu mahal? Siapa saja target marketnya? Apa saja yang membuat ponsel ini begitu istimewa?
Di Indonesia, Xiaomi mulanya memang dikenal sebagai brand yang memiliki lini produk terjangkau. Mulai entry level hingga mid-range. Tapi, dalam tiga tahun terakhir, hal itu sebenarnya sudah berubah.
Xiaomi tidak hanya berani membawa produk-produk high end dan flagship seperti Mi 11 yang dibanderol Rp10 juta. Merak juga memiliki produk Redmi yang sangat solid di kelas mid-range. Pun, sub-brand POCO yang menawarkan ponsel dengan harga terjangkau di kelas entry level, mid-range, hingga flagship.
Soal inovasi, Xiaomi salah satu yang terdepan. Mereka punya produk Mi Mix yang berorientasi di desain. Mi Mix 4 2021, memiliki kamera di dalam layar. Pada 2019, Xiaomi membuat produk konsep Mi Mix Alpha yang seluruh bodinya terbuat dari layar sentuh dengan banderol USD2.800.
Termasuk juga Mi 11 Ultra, yang diposisikan sebagai puncak inovasi Xiaomi di kelas premium. Posisi Mi 11 tertinggi dibandingkan Mi 11 dan Mi 11 Lite. Inilah ponsel yang menurut Xiaomi paripurna dalam setiap sektor. Baik performa, kamera, pengisian daya, hingga desain.
Inilah ponsel yang sekaligus punya 5 inovasi baru. Inovasi di baterai Silicon Anode (67W turbo charging), inovasi di layar 1,1 inci di penampang belakang kamera, inovasi di pendingin Three Phase Cooling System, bodi dari bahan keramik dengan IP68, serta sensor kamera Samsung GN2 1/1.12” yang mendapat skor no 1 DxOMark.
Hal ini lah yang membuat Mi 11 Ultra mengusung banderol yang terbilang premium, Rp17 juta. Inilah Xiaomi termahal yang pernah dirilis di Indonesia.
Tapi, mengapa Mi 11 Ultra dijual terbatas? Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse mengungkap bahwa salah satu alasannya adalah kelangkaan chip. Karena Mi 11 Ultra adalah ponsel yang sangat rumit proses produksinya. ”Sementara chipsetnya saat ini langka,” ujar Alvin.
Mengapa chipset langka? Karena banyak pabrik yang tutup selama pandemi, sementara kebutuhan chipset justru meroket. Tidak hanya di industri smartphone saja, tapi juga di industri internet of things (IoT), game, hingga otomotif.
Mulanya, penjualan Mi 11 Ultra dibatasi selama 16-30 Juni 2021 silam melalui sistem undangan. Cara ini dilakukan untuk menyaring pembeli dan menghindari tengkulak. ”Jadi Mi 11 Ultra bukan ponsel ghoib. Tapi memang dirancang eksklusif untuk konsumen istimewa Xiaomi,” ujar Alvin.