Mengapa Sekarang Huawei Fokus Jualan Laptop/PC Mahal?
loading...
A
A
A
Yang tentu berbeda dengan konsumen di Indonesia. Masalahnya, posisi brand Huawei untuk konsumen di Indonesia tidak kuat-kuat amat. Jauh dari 5 besar. Dari dulu mereka tidak pernah benar-benar serius memasarkan produk smartphone di pasar lokal.
Dan ketika akhirnya mereka mau serius, tiba-tiba saja mereka dilarang menggunakan Google Play dan solusi turunannya. Yang membuat upaya masuk ke Indonesia berkali-kali lipat lebih sulit.
Tanpa Google Play, sebagus apapun spesifikasi akan membuat konsumen berpikir dua kali. Huawei sudah berupaya keras membuat sebanyak mungkin aplikasi lokal masuk ke ekosistemnya. Tapi itu perlu waktu.
Huawei MateBook D15.
Oke, kembali ke laptop. Jika memang konsumen ingin membeli laptop Huawei, bagaimana dengan after service-nya?
Nah, karena Huawei sekarang benar-benar ingin serius di Indonesia, maka mereka sudah punya cukup banyak Huawei High-End Experience Shop (HES) di berbagai kota. Sehingga konsumen bisa langsung datang kesana jika ada masalah.
Lalu, bagaimana dengan kualitas laptop Huawei? Ternyata pabrikan asal China itu sudah percaya diri dengan produk mereka, memutuskan untuk mendatangkan model premium. Mereka tidak ingin bersaing di kelas entry level.
Secara strategi, masuk akal. Sekaligus membuktikan bahwa laptop Huawei berkualitas tinggi. Tapi, dari sisi konsumen cukup berat. Jika memiliki bujet hingga Rp31 juta, mengapa konsumen harus memilih Huawei, bukan brand PC seperti Lenovo atau lainnya yang sudah lebih mapan.
Huawei MateBook X Pro
Huawei MateBook X Pro memiliki layar layar 13,9 inci. Kecil. Tpai, sudah memiliki layar FullView 3K (300x2000 piksel) dengan multi-touch. Desainnya ramping dan stylish, bezelnya tipis dan punya kamera tersembunyi untuk mengurangi rasio bezel layar-ke-laptop. Ada dua warna tersedia, yakni emerald green dan space grey.
Dan ketika akhirnya mereka mau serius, tiba-tiba saja mereka dilarang menggunakan Google Play dan solusi turunannya. Yang membuat upaya masuk ke Indonesia berkali-kali lipat lebih sulit.
Tanpa Google Play, sebagus apapun spesifikasi akan membuat konsumen berpikir dua kali. Huawei sudah berupaya keras membuat sebanyak mungkin aplikasi lokal masuk ke ekosistemnya. Tapi itu perlu waktu.
Huawei MateBook D15.
Oke, kembali ke laptop. Jika memang konsumen ingin membeli laptop Huawei, bagaimana dengan after service-nya?
Nah, karena Huawei sekarang benar-benar ingin serius di Indonesia, maka mereka sudah punya cukup banyak Huawei High-End Experience Shop (HES) di berbagai kota. Sehingga konsumen bisa langsung datang kesana jika ada masalah.
Lalu, bagaimana dengan kualitas laptop Huawei? Ternyata pabrikan asal China itu sudah percaya diri dengan produk mereka, memutuskan untuk mendatangkan model premium. Mereka tidak ingin bersaing di kelas entry level.
Secara strategi, masuk akal. Sekaligus membuktikan bahwa laptop Huawei berkualitas tinggi. Tapi, dari sisi konsumen cukup berat. Jika memiliki bujet hingga Rp31 juta, mengapa konsumen harus memilih Huawei, bukan brand PC seperti Lenovo atau lainnya yang sudah lebih mapan.
Huawei MateBook X Pro
Huawei MateBook X Pro memiliki layar layar 13,9 inci. Kecil. Tpai, sudah memiliki layar FullView 3K (300x2000 piksel) dengan multi-touch. Desainnya ramping dan stylish, bezelnya tipis dan punya kamera tersembunyi untuk mengurangi rasio bezel layar-ke-laptop. Ada dua warna tersedia, yakni emerald green dan space grey.