Kemeriahan Puncak Peringatan HBII dan Selebrasi Aksara Sunda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perayaan Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional dan Selebrasi Aksara Sunda berlangsung meriah. Di tengah Pandemi Covid 19 yang masih berlangsung, kegiatan yang merupakan agenda tahunan UNESCO tersebut tetap terselenggara dengan baik via daring.
Erry Riana Harjapamekas, Ketua Dewan Pembina Yayasan Rancage, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa di era digital saat ini, bahasa dan aksara nusantara harus bisa menyesuaikan perkembangan jaman agar bisa terus dikenal dan dilestarikan.
"Sangat penting untuk mengungkapkan warisan budaya kita secara lebih luas di tingkat internasional, kita bersama-sama mengupayakan agar bahasa dan aksara sunda dapat berkembang mengikuti perkembangan jaman," kata Erry.
(Baca: Masuki Orbit Mars, Pesawat Tianwen-1 Mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek ke Bumi)
Syaiful Huda, Ketua Komisi X DPR RI yang hadir secara daring mengatakan pada momentum ini, sangat penting untuk kembali menuturkan bahasa ibu masing masing. Menurutnya bahasa adalah representasi dari kehidupan sebagai manusia, sehingga mencerminkan identitas bangsa yang majemuk
"Peradaban di masa yang akan datang harus diwarnai dengan kemampuan anak-anak kita, masyarakat kita semakin dalam memaknai bahasa ibunya," ungkap Syaiful.
Dalam kesempatan lain, Dirjen APTIKA, Semmuel A. Pangerapan menyampaikan bahwa Internet dan teknologi digital saat ini telah menjadi jembatan bagi masyarakat untuk menyaksikan keberagaman budaya yang dibawa oleh masing-masing wilayahnya.
"Bertepatan dengan perayaan hari bahasa ibu internasional upaya digitalisasi aksara nusantara dalam hal ini aksara sunda merupakan bentuk ikhtiar kita untuk terus menjaga keberagaman budaya nusantara di ruang digital, sebagai warisan bagi anak cucu kita nanti yang semakin mengandalkan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari," ucap Dirjen APTIKA.
Turut hadir pula Dr. Ming Kuok Lim selaku UNESCO Advisor For Communication secara daring. Dalam kesempatannya ia mewakili UNESCO mendukung penuh upaya pelestarian budaya daerah.
"UNESCO sangat mengapresiasi dan mendukung penuh upaya upaya untuk melestarikan bahasa ibu dari sebuah daerah. Karena hal ini selaras dengan misi UNESCO yaitu Linguistic Diversity," ungkapnya.
Wakil Ketua Yayasan Kebudayaan Rancage, Etti RS mengungkapkan rasa terimakasih kepada seluruh masyarakat yang telah mengikuti rangkaian acara tersebut.
Erry Riana Harjapamekas, Ketua Dewan Pembina Yayasan Rancage, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa di era digital saat ini, bahasa dan aksara nusantara harus bisa menyesuaikan perkembangan jaman agar bisa terus dikenal dan dilestarikan.
"Sangat penting untuk mengungkapkan warisan budaya kita secara lebih luas di tingkat internasional, kita bersama-sama mengupayakan agar bahasa dan aksara sunda dapat berkembang mengikuti perkembangan jaman," kata Erry.
(Baca: Masuki Orbit Mars, Pesawat Tianwen-1 Mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek ke Bumi)
Syaiful Huda, Ketua Komisi X DPR RI yang hadir secara daring mengatakan pada momentum ini, sangat penting untuk kembali menuturkan bahasa ibu masing masing. Menurutnya bahasa adalah representasi dari kehidupan sebagai manusia, sehingga mencerminkan identitas bangsa yang majemuk
"Peradaban di masa yang akan datang harus diwarnai dengan kemampuan anak-anak kita, masyarakat kita semakin dalam memaknai bahasa ibunya," ungkap Syaiful.
Dalam kesempatan lain, Dirjen APTIKA, Semmuel A. Pangerapan menyampaikan bahwa Internet dan teknologi digital saat ini telah menjadi jembatan bagi masyarakat untuk menyaksikan keberagaman budaya yang dibawa oleh masing-masing wilayahnya.
"Bertepatan dengan perayaan hari bahasa ibu internasional upaya digitalisasi aksara nusantara dalam hal ini aksara sunda merupakan bentuk ikhtiar kita untuk terus menjaga keberagaman budaya nusantara di ruang digital, sebagai warisan bagi anak cucu kita nanti yang semakin mengandalkan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari," ucap Dirjen APTIKA.
Turut hadir pula Dr. Ming Kuok Lim selaku UNESCO Advisor For Communication secara daring. Dalam kesempatannya ia mewakili UNESCO mendukung penuh upaya pelestarian budaya daerah.
"UNESCO sangat mengapresiasi dan mendukung penuh upaya upaya untuk melestarikan bahasa ibu dari sebuah daerah. Karena hal ini selaras dengan misi UNESCO yaitu Linguistic Diversity," ungkapnya.
Wakil Ketua Yayasan Kebudayaan Rancage, Etti RS mengungkapkan rasa terimakasih kepada seluruh masyarakat yang telah mengikuti rangkaian acara tersebut.