Gojek Perbarui Fitur GoGreener Carbon Offset

Jum'at, 05 Februari 2021 - 02:36 WIB
loading...
Gojek Perbarui Fitur GoGreener Carbon Offset
Seluruh hasil inisiatif penyerapan jejak karbon dari pelanggan GoGreener Carbon Offset juga telah didaftarkan ke Sistem Registri Nasional (SRN). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Gojek mengumumkan pengembangan terkini pada fitur serap jejak karbonnya, GoGreener Carbon Offset. Pengembangan fitur semakin memudahkan pelanggan dalam menciptakan dampak positif bagi lingkungan yang meliputi penambahan empat jenis jejak karbon untuk diserap.

Selain menyerap jejak karbon kendaraan bermotor, sekarang pelanggan juga dapat mendukung penyerapan jejak karbon pada barang elektronik seperti televisi, AC, kulkas, dan laptop.

Juga ada penambahan wilayah penanaman dengan penambahan dua lokasi baru di wilayah Semarang dan Surabaya. Penegasan komitmen Gojek untuk menggandakan jumlah pohon yang ditanam oleh konsumen di total lima lokasi di Indonesia.

Pengembangan fitur ini melengkapi layanan yang telah ada sebelumnya, yaitu kalkulator karbon ilmiah yang merujuk pada Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) dan rekomendasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Kedua, konversi hasil perhitungan jejak karbon ke jumlah pohon yang dibutuhkan. Ketiga, monitoring dashboard untuk melihat status kesehatan pohon, yang dapat diakses kapanpun dan di manapun.

"Pengembangan fitur ini tidak lepas dari tingginya antusiasme para pelanggan terhadap fitur GoGreener Carbon Offset di aplikasi Gojek. Hal ini dibuktikan dengan tercapainya target penanaman pohon dalam kurang dari tiga bulan sejak diluncurkan, bahkan target pohon untuk wilayah DKI Jakarta telah tercapai hanya dalam satu bulan," kata Group Head of Sustainability Gojek, Tanah Sullivan.

Selanjutnya, mereka menambahkan pilihan jejak karbon lainnya. Seperti jejak karbon dari penggunaan televisi, AC, kulkas dan laptop, seiring dengan kondisi pandemi COVID-19 di mana kebiasaan bekerja dan belajar dari rumah lebih relevan.

Tanah pun kembali mempertegas pentingnya transparansi dalam fitur GoGreener Carbon Offset melalui monitoring dashboard. “Kami percaya bahwa untuk membangun perilaku baru atau mengadopsi gaya hidup baru, perlu diciptakan sebuah proses yang transparan dan mudah dipahami," tambahnya.

Seluruh tahapan GoGreener Carbon Offset, dari perhitungan jejak karbon di awal, konversinya ke satuan pohon yang perlu ditanam, sampai di mana serta kapan pohon akan ditanam, sangat transparan. Transparansi juga menjadi prinsipnya dalam melengkapi fitur ini dengan monitoring dashboard yang menyajikan data pertumbuhan pohon, seperti diameter dan tinggi batang, sampai foto pohon untuk melihat warna dan tingkat kesehatan daun.

Selain itu, para pelanggan juga dapat dengan mudah dan nyaman menggunakan fitur GoGreener Carbon Offset. Karena seluruh proses dari menghitung jejak karbon, memilih lokasi penanaman, hingga melakukan pembayaran dengan GoPay dapat dilakukan melalui aplikasi Gojek, tanpa harus berpindah-pindah platform.

Fitur GoGreener Carbon Offset ini turut didukung oleh Dr Beria Leimona, peneliti senior dari The World Agroforestry Center (ICRAF). GoGreener Carbon Offset adalah bukti bahwa bila dijalankan dengan baik, sains yang diakselerasi dengan teknologi menjadi lebih kuat dalam mendorong perubahan.

"Fitur ini memiliki elemen produk lingkungan yang lengkap yaitu, penghitungan berbasis sains yang mengacu pada IPCC dan rekomendasi KLHK, komunikasi sains yang mudah dipahami, dan transparansi penuh.

Masyarakat Indonesia Lebih Peduli Lingkungan Melalui Teknologi
Bain & Company dalam laporannya yang bertajuk Southeast Asia’s Green Economy Potential pada Desember 2020 memperkirakan emisi karbon dioksida (CO2) di Asia Tenggara akan meningkat hingga 60% pada tahun 2040. Padahal, peningkatan kadar CO2 dapat memengaruhi peningkatan suhu bumi yang berdampak pada pemanasan global dan perubahan iklim.

Menanggapi hal tersebut, Founder dan CEO Jejak.in, Arfan Arlanda, mengatakan, kesamaan misi yang kuat dengan Gojek dalam menjaga keberlangsungan lingkungan hidup merupakan salah satu alasan keberlanjutan kolaborasi kami. "Climate Actions atau aksi iklim untuk menjaga Bumi, termasuk upaya-upaya untuk menekan peningkatan suhu Bumi, membutuhkan usaha kolektif dari semua pihak," ucapnya.

Dalam berinovasi, sambung dia, baik Gojek maupun Jejak.in juga mengutamakan pengembangan teknologi berbasis data dan sains. Contohnya, pemilihan penambahan wilayah penanaman pohon adalah karena di Semarang, terdapat tingkat abrasi yang tinggi yang dapat mengancam keberlangsungan hidup nelayan pesisir Tambakrejo.

Sementara, lokasi rehabilitasi Mangrove Desa Wonorejo di Surabaya juga merupakan lokasi yang dikelola oleh Dinas Kehutanan Jawa Timur, di mana penanaman pohon bakau ini bertujuan untuk mengembangkan habitat kepiting bakau (Scylla serrata), yang merupakan sumber penghidupan masyarakat sekitar,” ujarnya.

Seluruh hasil inisiatif penyerapan jejak karbon dari pelanggan GoGreener Carbon Offset juga telah didaftarkan ke Sistem Registri Nasional (SRN) yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ini sebagai kontribusi dari masyarakat Indonesia untuk membantu pencapaian target penurunan emisi 29% pada 2030.

Bagi pelanggan yang ingin segera menyerap jejak karbonnya, dipersilakan membuka aplikasi Gojek dan temukan GoGreener Carbon Offset di dalam menu shuffle cards.
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2238 seconds (0.1#10.140)