Signal Tanpa Sinyal, Server Signal Modar Dibanjiri Jutaan Pengguna
loading...
A
A
A
SILICON VALLEY - Server layanan pesan online Signal modar karena terlalu banyak pengguna yang membanjiri aplikasi tersebut dalam waktu singkat.
Gara-gara server tidak sanggup menampung semua pengguna, situs DownDetector dan Gadgets 360 mencatat ada ribuan pengguna yang melaporkan tidak ada pesan yang terkirim.
Namun, Signal juga bergerak cepat. COO Aruna Harder mengatakan bahwa pihaknya sudah menambah beberapa server baru dengan kapasitas yang jauh lebih besar. ”Jutaan pengguna baru berkirim pesan dengan jaminan keamanan privasi. Dan kami terus berjuang untuk memulihkan layanan secepat mungkin,” ujar Aruna.
Aplikasi Signal di Google Play Store diunduh 40 juta kali dalam sehari.
Warganet sendiri tampaknya memahami kejadian ini. ”Tidak ada, saya ulang tidak ada satu perusahaan di dunia yang siap dengan jutaan pengguna baru dalam semalam. Jadi wajar jika mereka (Signal) mengalami masalah teknis,” ungkap Karl Davies, pengguna Signal.
”Layanan Signal sudah pulih. Sekarang pengguna sudah boleh kembali uninstal WhatsApp,” sindir Edward Snowden, mantan karyawan CIA dan pakar cybersecurity.
Kepada Reuters, Signal menyebut sudah berhasil memulihkan layanan mereka hanya dalam waktu sehari setelah mengalami ”masalah teknis”.
Mereka juga mengakui bahwa sebagian pengguna akan mengalami sedikit error sebagai efek samping dari masalah teknis itu. Tapi, akan diperbaiki dalam versi update atau pembaruan terbaru di aplikasi Signal. Selain itu, masalah di aplikasi tetap tidak akan mempengaruhi keamanan chatting.
Signal didirikan oleh Signal Foundation asal Silicon Valley. Aplikasi tersebut diluncurkan pada Februari 2018. Orang dibaliknya adalah Brian Acton, co-founder WhatsApp sebelum dijual ke Facebook. Acton menyediakan dana abadi untuk Signal sebesar USD50 juta atau Rp700 miliar.
Gara-gara server tidak sanggup menampung semua pengguna, situs DownDetector dan Gadgets 360 mencatat ada ribuan pengguna yang melaporkan tidak ada pesan yang terkirim.
Namun, Signal juga bergerak cepat. COO Aruna Harder mengatakan bahwa pihaknya sudah menambah beberapa server baru dengan kapasitas yang jauh lebih besar. ”Jutaan pengguna baru berkirim pesan dengan jaminan keamanan privasi. Dan kami terus berjuang untuk memulihkan layanan secepat mungkin,” ujar Aruna.
Aplikasi Signal di Google Play Store diunduh 40 juta kali dalam sehari.
Warganet sendiri tampaknya memahami kejadian ini. ”Tidak ada, saya ulang tidak ada satu perusahaan di dunia yang siap dengan jutaan pengguna baru dalam semalam. Jadi wajar jika mereka (Signal) mengalami masalah teknis,” ungkap Karl Davies, pengguna Signal.
”Layanan Signal sudah pulih. Sekarang pengguna sudah boleh kembali uninstal WhatsApp,” sindir Edward Snowden, mantan karyawan CIA dan pakar cybersecurity.
Kepada Reuters, Signal menyebut sudah berhasil memulihkan layanan mereka hanya dalam waktu sehari setelah mengalami ”masalah teknis”.
Mereka juga mengakui bahwa sebagian pengguna akan mengalami sedikit error sebagai efek samping dari masalah teknis itu. Tapi, akan diperbaiki dalam versi update atau pembaruan terbaru di aplikasi Signal. Selain itu, masalah di aplikasi tetap tidak akan mempengaruhi keamanan chatting.
Signal didirikan oleh Signal Foundation asal Silicon Valley. Aplikasi tersebut diluncurkan pada Februari 2018. Orang dibaliknya adalah Brian Acton, co-founder WhatsApp sebelum dijual ke Facebook. Acton menyediakan dana abadi untuk Signal sebesar USD50 juta atau Rp700 miliar.
(dan)