Begini Cara Working Mom di OVO Bertahan di Masa Pandemi
loading...
A
A
A
Belanja Harian Online
Selain soal adaptasi pembagian waktu, para ibu harus bisa beradaptasi dengan kondisi di mana mereka tidak lagi leluasa untuk berbelanja ke luar rumah, seperti ke pasar ataupun supermarket. Hal ini mendorong mereka beralih lebih cepat ke belanja secara online dan lebih banyak menggunakan produk-produk UMKM.
”Sejak pandemi saya membatasi pergi berbelanja secara fisik dan lebih memilih stand alone stores, alias tidak di dalam mal. Datang, belanja dan langsung pulang lagi.
BACA JUGA: Cantiknya The Sero, TV 43 Inci yang Layarnya Bisa Berputar
Sekarang juga lebih sering belanja lewat e-commerce karena kan sekarang hampir semua transaksi bisa dilakukan dengan minim kontak,” ujar Head of Public Affairs OVO, Sinta Setyaningsih.
Bahkan Sinta hampir selalu belanja produk-produk UMKM untuk kebutuhan sehari-hari, khususnya makanan dan minuman. ”Bahkan untuk kosmetik juga saya mulai mencari yang produk UMKM lokal,” katanya.
Di sisi lain, Sinta juga mulai mengedukasi orang-orang di sekitarnya untuk mulai beralih menggunakan teknologi keuangan digital di masa pandemi seperti sekarang. Apalagi saat ini hampir semua kebutuhan pokok bisa didapatkan di e-commerce, yang semakin memudahkan para ibu untuk berbelanja.
Pintar Kelola Keuangan, Melek Investasi
Survei terbaru yang dibuat OVO menyebutkan, hanya 8% dari 367 ibu yang menjadi responden, menganggap investasi adalah prioritas.
“Literasi keuangan terus meningkat, apalagi dengan semakin maraknya e-money dan juga e-commerce. Contoh paling mudah adalah asisten rumah tangga yang kini mulai meminta sebagian penghasilan mereka ditransfer melalui akun OVO. Saya juga mengedukasi mereka bahwa menabung emas, bisa dilakukan secara digital melalui pegadaian, ataupun aplikasi lain,” sebut Delima Kesumadewi, Lead Account Manager OVO.
”Saya lebih melek terhadap investasi dan tabungan untuk dana darurat, yang sebelum pandemi kami lebih banyak keluarkan dana-dana untuk liburan, misalkan liburan akhir pekan. Selama pandemi keluarga saya menunda segala liburan, jadi bisa mengalihkan pengeluaran liburan itu ke investasi,” ungkap
Sebelum pandemi, tambah Delima, ia lakukan investasi yang lebih aman seperti deposito atau reksadana. “Yang paling penting adalah asuransi. Kalau dulu berpikir asuransi yang penting adalah asuransi kesehatan. Sekarang saya jadi mencari asuransi lain di luar asuransi kesehatan seperti asuransi pendidikan anak, asuransi sakit spesifik,” sebut Delima.
Selain soal adaptasi pembagian waktu, para ibu harus bisa beradaptasi dengan kondisi di mana mereka tidak lagi leluasa untuk berbelanja ke luar rumah, seperti ke pasar ataupun supermarket. Hal ini mendorong mereka beralih lebih cepat ke belanja secara online dan lebih banyak menggunakan produk-produk UMKM.
”Sejak pandemi saya membatasi pergi berbelanja secara fisik dan lebih memilih stand alone stores, alias tidak di dalam mal. Datang, belanja dan langsung pulang lagi.
BACA JUGA: Cantiknya The Sero, TV 43 Inci yang Layarnya Bisa Berputar
Sekarang juga lebih sering belanja lewat e-commerce karena kan sekarang hampir semua transaksi bisa dilakukan dengan minim kontak,” ujar Head of Public Affairs OVO, Sinta Setyaningsih.
Bahkan Sinta hampir selalu belanja produk-produk UMKM untuk kebutuhan sehari-hari, khususnya makanan dan minuman. ”Bahkan untuk kosmetik juga saya mulai mencari yang produk UMKM lokal,” katanya.
Di sisi lain, Sinta juga mulai mengedukasi orang-orang di sekitarnya untuk mulai beralih menggunakan teknologi keuangan digital di masa pandemi seperti sekarang. Apalagi saat ini hampir semua kebutuhan pokok bisa didapatkan di e-commerce, yang semakin memudahkan para ibu untuk berbelanja.
Pintar Kelola Keuangan, Melek Investasi
Survei terbaru yang dibuat OVO menyebutkan, hanya 8% dari 367 ibu yang menjadi responden, menganggap investasi adalah prioritas.
“Literasi keuangan terus meningkat, apalagi dengan semakin maraknya e-money dan juga e-commerce. Contoh paling mudah adalah asisten rumah tangga yang kini mulai meminta sebagian penghasilan mereka ditransfer melalui akun OVO. Saya juga mengedukasi mereka bahwa menabung emas, bisa dilakukan secara digital melalui pegadaian, ataupun aplikasi lain,” sebut Delima Kesumadewi, Lead Account Manager OVO.
”Saya lebih melek terhadap investasi dan tabungan untuk dana darurat, yang sebelum pandemi kami lebih banyak keluarkan dana-dana untuk liburan, misalkan liburan akhir pekan. Selama pandemi keluarga saya menunda segala liburan, jadi bisa mengalihkan pengeluaran liburan itu ke investasi,” ungkap
Sebelum pandemi, tambah Delima, ia lakukan investasi yang lebih aman seperti deposito atau reksadana. “Yang paling penting adalah asuransi. Kalau dulu berpikir asuransi yang penting adalah asuransi kesehatan. Sekarang saya jadi mencari asuransi lain di luar asuransi kesehatan seperti asuransi pendidikan anak, asuransi sakit spesifik,” sebut Delima.
Lihat Juga :