5 Jenis Pembayaran Digital Paling Banyak Dipakai di Asia Tenggara

Senin, 18 April 2022 - 11:12 WIB
loading...
5 Jenis Pembayaran Digital Paling Banyak Dipakai di Asia Tenggara
Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus mulai menggunakan pembayaran digital untuk transaksi keuangan. Foto: dok OVO
A A A
JAKARTA - Lebih dari separuh pengguna e-finance (67%) di Asia Tenggara percaya bahwa usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus mulai menggunakan pembayaran digital untuk transaksi keuangan.

Penelitian tersebut dilakukan Kaspersky terhadap 1.618 orang dalam upaya untuk mengidentifikasi tantangan pengguna pembayaran digital.

Konsumen di Malaysia (72%) sangat menyukai penerapan sistem pembayaran digital oleh UMKM. Diikuti Singapura (68%) dan Filipina (68%).

Pembayaran contactless atau tanpa kontak memang sudah populer juga di Indonesia. Sektiar 64 persen responden percaya bahwa dompet digital akan berkontribusi positif terhadap bisnis dan pendapatan UMKM.

Responden Thailand paling mendukung ide tersebut (71%) diikuti oleh Malaysia (68%) dan Vietnam (64%). Menurut survei, berikut bentuk pembayaran digital yang paling sering digunakan konsumen di Asia Tenggara:

• Aplikasi seluler seperti OVO atau Gopay (58%)
• Internet banking lewat smartphone (53%)
• Kartu debit (36%)
• Kartu kredit (33%)
• Internet banking melalui browser (31%)

59% responden mengaku akan berbelanja di lebih banyak di toko yang menerima pembayaran digital. Konsumen Malaysia (70%) paling antusias, diikuti Vietnam (63%) dan Filipina (59%).

Tiga alasan utama konsumen untuk terbiasa dan nyaman dengan teknologi pembayaran digital adalah kemudahannya, akses praktis, serta privasi. Menariknya, pengguna di wilayah ini juga menyadari isu-isu yang menghambat UMKM dalam merangkul teknologi tersebut.



Lebih dari seperempat (27%) dari total responden mengatakan mengakui bahwa bisnis lokal belum siap menggunakan pembayaran digital karena masalah internet dan kurangnya ketersediaan perangkat yang mendukung.

Pandangan ini tertinggi di Filipina (31%), diikuti oleh Vietnam (30%), Indonesia (29%) dan Thailand (28%). Sedangkan Malaysia (21%) dan Singapura (20%) mencatat angka yang rendah untuk perspektif ini.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1248 seconds (0.1#10.140)