Waspada Penipuan Donasi Kripto Palsu Terkait Penangkapan Pavel Durov

Rabu, 28 Agustus 2024 - 19:37 WIB
loading...
Waspada Penipuan Donasi...
Penjahat siber memanfaatkan donasi kripto palsu yang terkait penangkapan Pavel Durov. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Para penjahat online jeli mencari celah perubahan sosial dan berita terbaru untuk mengeksploitasi topik terkini dan memikat korban dengan kejadian yang sedang tren.

Buktinya, para ahli Kaspersky baru-baru ini mengungkap penipu yang memanfaatkan berita seputar Pavel Durov, pendiri Telegram, yang dilaporkan ditangkap di bandara Prancis.

Memanfaatkan kesempatan tersebut, para penipu meluncurkan kampanye spam, mendistribusikan email yang secara keliru mengklaim sebagai penggalangan dana untuk pembelaan hukum Durov dan kampanye kesadaran global (global awareness).

Terpantau kampanye spam aktif dengan beberapa variasi pesan yang mengikuti pola serupa. Penipu menyamar sebagai organisasi hak asasi manusia, mengklaim bahwa mereka berkomitmen untuk mengamankan kebebasan Pavel Durov dan melindungi hak asasi manusia secara global.

Mereka mendesak penerima untuk berkontribusi pada tujuan tersebut dengan menyumbang ke salah satu dari beberapa dompet kripto tertentu, termasuk BTC, ETH, dan TRX.

Namun, para korban akhirnya kehilangan uang mereka karena para penipu, dan tim Pavel Durov belum mengumumkan upaya penggalangan dana resmi apa pun.

Untuk melewati filter spam, penipu mengubah kata-kata mereka, menghindari pengulangan, dan menggunakan sinonim seperti "membantu" dan "mendukung" atau "menyumbangkan" dan "mengumpulkan dana."

Selain itu, nama organisasi pendanaan yang dimaksud berubah setiap kali terdapat email yang mengaku mewakili Human Rights Defenders Network (HRDN), sementara yang lain menyamar sebagai Digital Rights Advocacy Network (DRAN).

Subject: Human Rights Under Threat: Help Us Free Pavel Durov

Dear Human Rights Defender,
Pavel Durov, the man behind Telegram, has been unjustly detained in France. His arrest is not just a personal attack—it’s a strike against the very essence of human rights and freedoms.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3280 seconds (0.1#10.140)