Begini Cara Working Mom di OVO Bertahan di Masa Pandemi
loading...

Kondisi pandemi menghadirkan tantangan tersendiri bagi kalangan ibu-ibu, yang berkarir sembari mengurus keluarga.
A
A
A
JAKARTA - Kondisi pandemi menghadirkan tantangan tersendiri bagi kalangan ibu-ibu, yang berkarir sembari mengurus keluarga.
Faktanya, hasil survei OVO menemukan 7 dari 10 ibu masih kesulitan dalam mengelola keuangan. Sehingga masih butuh upaya edukasi dan sosialisasi agar masyarakat khususnya kalangan ibu-ibu semakin mengenal manfaat dan kemudahaan layanan dan platform digital.
BACA JUGA: Xiaomi Getol Gaungkan Strategi Smartphone X AIoT di 2020, Apa Sih Maksudnya?
Fenomena ini dirasakan oleh para ibu yang bekerja PT Visionet Internasional (OVO). Karena tuntutan kerja di startup apalagi perusahaan sekelas unicorn cukup berat.
Lalu, bagaimana caranya ibu-ibu yang berkarir di OVO menjawab tuntutan pekerjaan dan keluarga di saat pandemi ini?
Pintar Membagi Waktu
Sejak WHO menyatakan pandemi global, OVO memberlakukan sistem bekerja dari rumah (work from home) . Di sisi lain, kebijakan tersebut menuntut adaptasi ulang untuk membagi peran wanita karir dan ibu.
“Satu sampai tiga bulan pertama memang challenging untuk beradaptasi bekerja dari rumah dan anak-anak untuk belajar dari rumah,” beber VP of Insurance OVO, Irene Santoso.
Menruut Irene, working mom harus pintar membagi waktu untuk menjaga balance dan keharmonisan antara pekerjaan dan urusan rumah tangga. ”Dengan teknologi, saya dan anak-anak bisa beradaptasi dengan kondisi, lama-lama menjadi terbiasa,” paparnya.
BACA JUGA: Rekomendasi Ponsel dan Produk AIoT Xiaomi di Hari Ibu dan Tahun Baru
Memahami Waktu Kerja
Sebagai seorang ibu, Irene menyebut ada dua strategi untuk dirinya dan anak-anak agar bisa beradaptasi saat harus bekerja dan belajar dari rumah seperti saat ini. Pertama adalah membuat pemahaman yang sama dengan anak-anak dan anggota keluarga lainnya saat dirinya sedang bekerja.
Kedua, mendapat dukungan penuh dari keluarga. ”Mereka jadi pengertian kapan saya harus bekerja, istirahat, dan berperan sebagai ibu rumah tangga. Kuncinya harus komunikasi dengan baik,” kata Irene.
Belanja Harian Online
Selain soal adaptasi pembagian waktu, para ibu harus bisa beradaptasi dengan kondisi di mana mereka tidak lagi leluasa untuk berbelanja ke luar rumah, seperti ke pasar ataupun supermarket. Hal ini mendorong mereka beralih lebih cepat ke belanja secara online dan lebih banyak menggunakan produk-produk UMKM.
”Sejak pandemi saya membatasi pergi berbelanja secara fisik dan lebih memilih stand alone stores, alias tidak di dalam mal. Datang, belanja dan langsung pulang lagi.
BACA JUGA: Cantiknya The Sero, TV 43 Inci yang Layarnya Bisa Berputar
Sekarang juga lebih sering belanja lewat e-commerce karena kan sekarang hampir semua transaksi bisa dilakukan dengan minim kontak,” ujar Head of Public Affairs OVO, Sinta Setyaningsih.
Bahkan Sinta hampir selalu belanja produk-produk UMKM untuk kebutuhan sehari-hari, khususnya makanan dan minuman. ”Bahkan untuk kosmetik juga saya mulai mencari yang produk UMKM lokal,” katanya.
Di sisi lain, Sinta juga mulai mengedukasi orang-orang di sekitarnya untuk mulai beralih menggunakan teknologi keuangan digital di masa pandemi seperti sekarang. Apalagi saat ini hampir semua kebutuhan pokok bisa didapatkan di e-commerce, yang semakin memudahkan para ibu untuk berbelanja.
Pintar Kelola Keuangan, Melek Investasi
Survei terbaru yang dibuat OVO menyebutkan, hanya 8% dari 367 ibu yang menjadi responden, menganggap investasi adalah prioritas.
“Literasi keuangan terus meningkat, apalagi dengan semakin maraknya e-money dan juga e-commerce. Contoh paling mudah adalah asisten rumah tangga yang kini mulai meminta sebagian penghasilan mereka ditransfer melalui akun OVO. Saya juga mengedukasi mereka bahwa menabung emas, bisa dilakukan secara digital melalui pegadaian, ataupun aplikasi lain,” sebut Delima Kesumadewi, Lead Account Manager OVO.
”Saya lebih melek terhadap investasi dan tabungan untuk dana darurat, yang sebelum pandemi kami lebih banyak keluarkan dana-dana untuk liburan, misalkan liburan akhir pekan. Selama pandemi keluarga saya menunda segala liburan, jadi bisa mengalihkan pengeluaran liburan itu ke investasi,” ungkap
Sebelum pandemi, tambah Delima, ia lakukan investasi yang lebih aman seperti deposito atau reksadana. “Yang paling penting adalah asuransi. Kalau dulu berpikir asuransi yang penting adalah asuransi kesehatan. Sekarang saya jadi mencari asuransi lain di luar asuransi kesehatan seperti asuransi pendidikan anak, asuransi sakit spesifik,” sebut Delima.
Faktanya, hasil survei OVO menemukan 7 dari 10 ibu masih kesulitan dalam mengelola keuangan. Sehingga masih butuh upaya edukasi dan sosialisasi agar masyarakat khususnya kalangan ibu-ibu semakin mengenal manfaat dan kemudahaan layanan dan platform digital.
BACA JUGA: Xiaomi Getol Gaungkan Strategi Smartphone X AIoT di 2020, Apa Sih Maksudnya?
Fenomena ini dirasakan oleh para ibu yang bekerja PT Visionet Internasional (OVO). Karena tuntutan kerja di startup apalagi perusahaan sekelas unicorn cukup berat.
Lalu, bagaimana caranya ibu-ibu yang berkarir di OVO menjawab tuntutan pekerjaan dan keluarga di saat pandemi ini?
Pintar Membagi Waktu
Sejak WHO menyatakan pandemi global, OVO memberlakukan sistem bekerja dari rumah (work from home) . Di sisi lain, kebijakan tersebut menuntut adaptasi ulang untuk membagi peran wanita karir dan ibu.
“Satu sampai tiga bulan pertama memang challenging untuk beradaptasi bekerja dari rumah dan anak-anak untuk belajar dari rumah,” beber VP of Insurance OVO, Irene Santoso.
Menruut Irene, working mom harus pintar membagi waktu untuk menjaga balance dan keharmonisan antara pekerjaan dan urusan rumah tangga. ”Dengan teknologi, saya dan anak-anak bisa beradaptasi dengan kondisi, lama-lama menjadi terbiasa,” paparnya.
BACA JUGA: Rekomendasi Ponsel dan Produk AIoT Xiaomi di Hari Ibu dan Tahun Baru
Memahami Waktu Kerja
Sebagai seorang ibu, Irene menyebut ada dua strategi untuk dirinya dan anak-anak agar bisa beradaptasi saat harus bekerja dan belajar dari rumah seperti saat ini. Pertama adalah membuat pemahaman yang sama dengan anak-anak dan anggota keluarga lainnya saat dirinya sedang bekerja.
Kedua, mendapat dukungan penuh dari keluarga. ”Mereka jadi pengertian kapan saya harus bekerja, istirahat, dan berperan sebagai ibu rumah tangga. Kuncinya harus komunikasi dengan baik,” kata Irene.
Belanja Harian Online
Selain soal adaptasi pembagian waktu, para ibu harus bisa beradaptasi dengan kondisi di mana mereka tidak lagi leluasa untuk berbelanja ke luar rumah, seperti ke pasar ataupun supermarket. Hal ini mendorong mereka beralih lebih cepat ke belanja secara online dan lebih banyak menggunakan produk-produk UMKM.
”Sejak pandemi saya membatasi pergi berbelanja secara fisik dan lebih memilih stand alone stores, alias tidak di dalam mal. Datang, belanja dan langsung pulang lagi.
BACA JUGA: Cantiknya The Sero, TV 43 Inci yang Layarnya Bisa Berputar
Sekarang juga lebih sering belanja lewat e-commerce karena kan sekarang hampir semua transaksi bisa dilakukan dengan minim kontak,” ujar Head of Public Affairs OVO, Sinta Setyaningsih.
Bahkan Sinta hampir selalu belanja produk-produk UMKM untuk kebutuhan sehari-hari, khususnya makanan dan minuman. ”Bahkan untuk kosmetik juga saya mulai mencari yang produk UMKM lokal,” katanya.
Di sisi lain, Sinta juga mulai mengedukasi orang-orang di sekitarnya untuk mulai beralih menggunakan teknologi keuangan digital di masa pandemi seperti sekarang. Apalagi saat ini hampir semua kebutuhan pokok bisa didapatkan di e-commerce, yang semakin memudahkan para ibu untuk berbelanja.
Pintar Kelola Keuangan, Melek Investasi
Survei terbaru yang dibuat OVO menyebutkan, hanya 8% dari 367 ibu yang menjadi responden, menganggap investasi adalah prioritas.
“Literasi keuangan terus meningkat, apalagi dengan semakin maraknya e-money dan juga e-commerce. Contoh paling mudah adalah asisten rumah tangga yang kini mulai meminta sebagian penghasilan mereka ditransfer melalui akun OVO. Saya juga mengedukasi mereka bahwa menabung emas, bisa dilakukan secara digital melalui pegadaian, ataupun aplikasi lain,” sebut Delima Kesumadewi, Lead Account Manager OVO.
”Saya lebih melek terhadap investasi dan tabungan untuk dana darurat, yang sebelum pandemi kami lebih banyak keluarkan dana-dana untuk liburan, misalkan liburan akhir pekan. Selama pandemi keluarga saya menunda segala liburan, jadi bisa mengalihkan pengeluaran liburan itu ke investasi,” ungkap
Sebelum pandemi, tambah Delima, ia lakukan investasi yang lebih aman seperti deposito atau reksadana. “Yang paling penting adalah asuransi. Kalau dulu berpikir asuransi yang penting adalah asuransi kesehatan. Sekarang saya jadi mencari asuransi lain di luar asuransi kesehatan seperti asuransi pendidikan anak, asuransi sakit spesifik,” sebut Delima.
(dan)
Lihat Juga :