Mata-matai Warga AS, NSA Benamkan Pintu Belakang ke Produk Teknologi

Kamis, 29 Oktober 2020 - 07:25 WIB
loading...
Mata-matai Warga AS, NSA Benamkan Pintu Belakang ke Produk Teknologi
Tuding produk China punya pintu belakang, badan intelijen AS, NSA justru mata-matai warga Amerika secara terang-terangan. Foto/Ist
A A A
WASHINGTON - Badan Keamanan Nasional AS (NSA) menolak upaya kritikus Kongres terkemuka untuk menentukan apakah mereka terus menempatkan apa yang disebut " pintu belakang " ke dalam produk teknologi komersial. Ini adalah praktik kontroversial yang menurut para kritikus merusak industri setempat dan keamanan nasional.

NSA t elah lama mencari perjanjian dengan perusahaan teknologi di mana mereka akan membangun akses khusus untuk agen mata-mata ke dalam produk mereka. Hal itu diungkap mantan kontraktor NSA, Edward Snowden, dan reportase media setempat, termasuk Reuters. (Baca juga: Kunjungan Prabowo ke Amerika Bagian dari Diplomasi Pertahanan, Bukan Cari Dukungan Pemilu )

Pintu belakang ini memungkinkan NSA dan lembaga lainnya untuk memindai lalu lintas data dalam jumlah besar tanpa surat perintah. Pendukung agensi mengatakan praktik tersebut telah memudahkan pengumpulan intelijen vital di negara lain, termasuk intersepsi komunikasi teroris.

Badan tersebut mengembangkan aturan baru untuk praktik semacam itu setelah Snowden membocorkannya untuk mengurangi kemungkinan terpapar dan kompromi. “Pintu belakang enkripsi rahasia adalah ancaman bagi keamanan nasional dan keselamatan keluarga kita -hanya masalah waktu sebelum peretas atau penjahat asing mengeksploitasi mereka dengan cara yang merusak keamanan nasional Amerika,” kata Senator Ron Wyden, anggota Partai Demokrat di Komite Intelijen Senat kepada Reuters.

“Pemerintah seharusnya tidak memiliki peran apa pun dalam menanamkan pintu belakang rahasia dalam teknologi enkripsi yang digunakan oleh orang Amerika,” katanya lagi.

Agensi menolak mengatakan bagaimana mereka memperbarui kebijakannya tentang mendapatkan akses khusus ke produk komersial. Pejabat NSA mengatakan badan tersebut telah membangun kembali kepercayaan dengan sektor swasta melalui langkah-langkah seperti menawarkan peringatan tentang kekurangan perangkat lunak.

“Di NSA, merupakan praktik umum untuk terus menilai proses guna mengidentifikasi dan menentukan praktik terbaik,” kata Anne Neuberger, yang mengepalai Direktorat Keamanan Siber NSA. "Kami tidak membagikan proses dan prosedur tertentu."

Tiga mantan tokoh badan intelijen senior, mengatakan, NSA sekarang mensyaratkan sebelum pintu belakang dicari, badan tersebut harus mempertimbangkan potensi kejatuhan dan mengatur semacam peringatan jika pintu belakang ditemukan dan dimanipulasi oleh musuh.

Pencarian akses tersembunyi yang berkelanjutan datang ketika pemerintah di Amerika Serikat, Inggris Raya, dan di tempat lain mencari undang-undang yang mewajibkan perusahaan teknologi untuk membiarkan pemerintah melihat lalu lintas yang tidak terenkripsi. Pembela enkripsi yang kuat, mengatakan, upaya NSA yang terkadang gagal untuk memasang pintu belakang dalam produk komersial menunjukkan bahaya dari persyaratan tersebut.

Kritik terhadap praktik NSA, mengatakan, mereka membuat target untuk musuh, merusak kepercayaan pada teknologi AS dan membahayakan upaya untuk membujuk sekutu untuk menolak teknologi China yang dapat digunakan untuk spionase. Sebab peralatan AS juga dapat digunakan untuk tujuan tersebut.

Setidaknya dalam satu contoh, musuh asing dapat memanfaatkan pintu belakang yang ditemukan oleh intelijen AS, menurut Juniper Networks Inc, yang mengatakan pada 2015 peralatannya telah disusupi. Dalam pernyataan yang sebelumnya tidak dilaporkan kepada anggota Kongres, Juniper mengatakan, pemerintah nasional yang tidak disebutkan namanya telah mengubah mekanisme yang pertama kali dibuat oleh NSA.

NSA memberi tahu staf Wyden pada 2018 bahwa ada laporan "pelajaran yang didapat" tentang insiden Juniper dan lainnya, menurut juru bicara Wyden, Keith Chu.

"NSA sekarang menegaskan bahwa mereka tidak dapat menemukan dokumen ini," kata Chu kepada Reuters. Namun NSA dan Juniper menolak berkomentar tentang masalah tersebut.

NSA telah mengejar banyak cara untuk masuk ke dalam peralatan, terkadang melakukan kesepakatan komersial untuk mendorong perusahaan memasukkan pintu belakang, dan dalam kasus lain memanipulasi standar. Yakni menetapkan proses sehingga perusahaan secara tidak sadar mengadopsi perangkat lunak yang dapat dipecahkan oleh para ahli NSA.

Taktik tersebut menarik perhatian luas mulai tahun 2013, ketika Snowden membocorkan dokumen yang merujuk pada praktik ini.

Perusahaan teknologi yang kemudian diekspos karena telah memotong kesepakatan yang memungkinkan akses pintu belakang, termasuk pelopor keamanan RSA, kehilangan kredibilitas dan pelanggan. Perusahaan AS lainnya kehilangan bisnis di luar negeri karena pelanggan semakin waspada terhadap jangkauan NSA.

“Ada berbagai macam proses 'pelajaran yang didapat',” kata mantan koordinator keamanan siber Gedung Putih Michael Daniel, yang menjadi penasihat presiden saat itu Barack Obama ketika file Snowden meledak. Komisi khusus yang ditunjuk oleh Obama mengatakan pemerintah tidak boleh "menumbangkan" atau "melemahkan" produk teknologi atau mengkompromikan standar. (Baca juga: Inilah Keistimewaan Unta sehingga Bisa Bertahan Hidup di Gurun Pasir )
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1493 seconds (0.1#10.140)