Pantau Stamina Pemain Timnas Indonesia U-23, GPS Sport Vest Digunakan?
loading...
A
A
A
DOHA - Timnas Indonesia U-23 semakin hari semakin menunjukkan arah perkembangan yang positif. Tumbangnya Timnas Korea Selatan di Piala AFC, bukti Timnas Indonesia U-23 kini memiliki skill yang luar biasa.
Dengan komposisi pemain naturalisasi yang bertambah, dan juga pola permainan yang semakin ciamik, dan itu semua harus didukung pula dengan stamina yang baik yang bisa dipadukan dengan teknologi seperti GPS.
Di dunia olahraga, GPS Sport Vest merupakan teknologi yang sudah sering digunakan. Namun, Timnas Indonesia baru menggunakan teknologi ini.
Seperti dilansir dari Yahoo News, GPS Sport Vest pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan oleh Catapult. Alat ini digunakan seperti bra di daerah dada.
GPS Sport Vest merupakan inovasi teknologi hasil kerja sama Australian Institute of Sport (AIS) dan Cooperative Research Centres (CRC). Awalnya, teknologi ini digunakan untuk memaksimalkan performa atlet Australia.
GPS Sport Vest pertama kali diperkenalkan di Melboune pada 2006.
Ada sejenis alat berbentuk kotak yang diletakkan pada bagian belakang GPS Sport Vest. Alat ini nantinya akan mengirimkan data soal pergerakan pemain, jarak tempuh berlari, dan kecepatan. Data-data tersebut nantinya dikirim ke aplikasi yang terhubung di smartphone.
Secara garis besar, alat ini berguna untuk mengukur kemampuan seorang pemain dalam mengikuti sesi latihan.
Dengan demikian, GPS Sport Vest dapat meningkatkan performa seorang pemain, meminimalisasi cedera, dan mendukung proses pemulihan cedera.
Timnas Indonesia bukan yang tim pertama di Asia Tenggara yang menggunakan GPS Sport Vest dalam sesi latihan.
GPS Sport Vest yang dijual di pasaran saat ini terbilang cukup terjangkau. Untuk satu paket GPS Sport Vest yang terdiri dari bra sport dan alat pendeteksi dibanderol dengan harga 149 dolar AS atau setara Rp2,1 juta.
Biasanya, dalam satu tim tak semua pemain menggunakan alat tersebut. Pelatih hanya akan memberikan alat tersebut ke beberapa pemain untuk mengetahui data-data yang dibutuhkan.
Dengan komposisi pemain naturalisasi yang bertambah, dan juga pola permainan yang semakin ciamik, dan itu semua harus didukung pula dengan stamina yang baik yang bisa dipadukan dengan teknologi seperti GPS.
Di dunia olahraga, GPS Sport Vest merupakan teknologi yang sudah sering digunakan. Namun, Timnas Indonesia baru menggunakan teknologi ini.
Seperti dilansir dari Yahoo News, GPS Sport Vest pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan oleh Catapult. Alat ini digunakan seperti bra di daerah dada.
GPS Sport Vest merupakan inovasi teknologi hasil kerja sama Australian Institute of Sport (AIS) dan Cooperative Research Centres (CRC). Awalnya, teknologi ini digunakan untuk memaksimalkan performa atlet Australia.
GPS Sport Vest pertama kali diperkenalkan di Melboune pada 2006.
Ada sejenis alat berbentuk kotak yang diletakkan pada bagian belakang GPS Sport Vest. Alat ini nantinya akan mengirimkan data soal pergerakan pemain, jarak tempuh berlari, dan kecepatan. Data-data tersebut nantinya dikirim ke aplikasi yang terhubung di smartphone.
Secara garis besar, alat ini berguna untuk mengukur kemampuan seorang pemain dalam mengikuti sesi latihan.
Dengan demikian, GPS Sport Vest dapat meningkatkan performa seorang pemain, meminimalisasi cedera, dan mendukung proses pemulihan cedera.
Timnas Indonesia bukan yang tim pertama di Asia Tenggara yang menggunakan GPS Sport Vest dalam sesi latihan.
GPS Sport Vest yang dijual di pasaran saat ini terbilang cukup terjangkau. Untuk satu paket GPS Sport Vest yang terdiri dari bra sport dan alat pendeteksi dibanderol dengan harga 149 dolar AS atau setara Rp2,1 juta.
Biasanya, dalam satu tim tak semua pemain menggunakan alat tersebut. Pelatih hanya akan memberikan alat tersebut ke beberapa pemain untuk mengetahui data-data yang dibutuhkan.
(wbs)