Mata-matai Warga AS, NSA Benamkan Pintu Belakang ke Produk Teknologi

Kamis, 29 Oktober 2020 - 07:25 WIB
loading...
A A A
Setidaknya dalam satu contoh, musuh asing dapat memanfaatkan pintu belakang yang ditemukan oleh intelijen AS, menurut Juniper Networks Inc, yang mengatakan pada 2015 peralatannya telah disusupi. Dalam pernyataan yang sebelumnya tidak dilaporkan kepada anggota Kongres, Juniper mengatakan, pemerintah nasional yang tidak disebutkan namanya telah mengubah mekanisme yang pertama kali dibuat oleh NSA.

NSA memberi tahu staf Wyden pada 2018 bahwa ada laporan "pelajaran yang didapat" tentang insiden Juniper dan lainnya, menurut juru bicara Wyden, Keith Chu.

"NSA sekarang menegaskan bahwa mereka tidak dapat menemukan dokumen ini," kata Chu kepada Reuters. Namun NSA dan Juniper menolak berkomentar tentang masalah tersebut.

NSA telah mengejar banyak cara untuk masuk ke dalam peralatan, terkadang melakukan kesepakatan komersial untuk mendorong perusahaan memasukkan pintu belakang, dan dalam kasus lain memanipulasi standar. Yakni menetapkan proses sehingga perusahaan secara tidak sadar mengadopsi perangkat lunak yang dapat dipecahkan oleh para ahli NSA.

Taktik tersebut menarik perhatian luas mulai tahun 2013, ketika Snowden membocorkan dokumen yang merujuk pada praktik ini.

Perusahaan teknologi yang kemudian diekspos karena telah memotong kesepakatan yang memungkinkan akses pintu belakang, termasuk pelopor keamanan RSA, kehilangan kredibilitas dan pelanggan. Perusahaan AS lainnya kehilangan bisnis di luar negeri karena pelanggan semakin waspada terhadap jangkauan NSA.

“Ada berbagai macam proses 'pelajaran yang didapat',” kata mantan koordinator keamanan siber Gedung Putih Michael Daniel, yang menjadi penasihat presiden saat itu Barack Obama ketika file Snowden meledak. Komisi khusus yang ditunjuk oleh Obama mengatakan pemerintah tidak boleh "menumbangkan" atau "melemahkan" produk teknologi atau mengkompromikan standar. (Baca juga: Inilah Keistimewaan Unta sehingga Bisa Bertahan Hidup di Gurun Pasir )
(iqb)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1216 seconds (0.1#10.140)