TikTok Hapus Akun Media Rusia, Kenapa?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Platform berbagi video TikTok menghapus akun media Rusia . Penindakan ini dilakukan beberapa hari setelah Amerika Serikat mengumumkan sanksi baru yang menargetkan beberapa media Rusia.
Pada Sabtu (21/9/2024), akun media seperti RT International, Sputnik Serbia, Sputnik Afrique, Sputnik Africa, Sputnik International, Sputnik Brasil, Sputnik Mundo, dan Sputnik Indonesia menjadi tidak dapat diakses. TikTok belum mengomentari perkembangan ini.
Sputnik Serbia telah membagikan gambar menjelaskan konten TikTok-nya tidak dapat ditemukan. Mereka menambahkan bahwa halamannya juga telah diblokir di Facebook, tetapi tetap bisa beroperasi di X.
AS mengumumkan sanksi penuh terhadap beberapa media massa Rusia, termasuk RT dan perusahaan induknya Rossiya Segodnya dan TV-Novosti, minggu lalu. Russian Times melansir, Senin (23/9/2024) pemerintahan AS di Washington mengklaim saluran media Rusia tersebut bertujuan untuk secara diam-diam merongrong demokrasi di negara tersebut.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga menuduh bahwa Russia Times berfungsi de facto dari intelijen Rusia. Menyusul pembatasan baru, raksasa teknologi AS, Meta sebagai pengelola Facebook dan Instagram melarang beberapa jaringan berita Rusia, termasuk RT, dengan alasan ada aktivitas campur tangan asing.
TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan China ByteDance berada di bawah tekanan intens dari otoritas AS dalam beberapa bulan terakhir.
Pada bulan April, Presiden AS Joe Biden menandatangani undang-undang yang memungkinkan jaringan sosial tersebut dilarang jika tidak dijual kepada pemilik AS dalam waktu satu tahun mendatang.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova telah mengecam sanksi baru tersebut sebagai tindakan agresi terang-terangan.
Pembatasan tersebut dianggap mengerikan dan tidak berdasar. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov juga ikut angkat bicara, mengatakan bahwa Meta telah mendiskreditkan dirinya sendiridengan terlibat dalam apa yang dia sebut tindakan selektif terhadap media Rusia.
Pada Sabtu (21/9/2024), akun media seperti RT International, Sputnik Serbia, Sputnik Afrique, Sputnik Africa, Sputnik International, Sputnik Brasil, Sputnik Mundo, dan Sputnik Indonesia menjadi tidak dapat diakses. TikTok belum mengomentari perkembangan ini.
Sputnik Serbia telah membagikan gambar menjelaskan konten TikTok-nya tidak dapat ditemukan. Mereka menambahkan bahwa halamannya juga telah diblokir di Facebook, tetapi tetap bisa beroperasi di X.
AS mengumumkan sanksi penuh terhadap beberapa media massa Rusia, termasuk RT dan perusahaan induknya Rossiya Segodnya dan TV-Novosti, minggu lalu. Russian Times melansir, Senin (23/9/2024) pemerintahan AS di Washington mengklaim saluran media Rusia tersebut bertujuan untuk secara diam-diam merongrong demokrasi di negara tersebut.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga menuduh bahwa Russia Times berfungsi de facto dari intelijen Rusia. Menyusul pembatasan baru, raksasa teknologi AS, Meta sebagai pengelola Facebook dan Instagram melarang beberapa jaringan berita Rusia, termasuk RT, dengan alasan ada aktivitas campur tangan asing.
TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan China ByteDance berada di bawah tekanan intens dari otoritas AS dalam beberapa bulan terakhir.
Pada bulan April, Presiden AS Joe Biden menandatangani undang-undang yang memungkinkan jaringan sosial tersebut dilarang jika tidak dijual kepada pemilik AS dalam waktu satu tahun mendatang.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova telah mengecam sanksi baru tersebut sebagai tindakan agresi terang-terangan.
Pembatasan tersebut dianggap mengerikan dan tidak berdasar. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov juga ikut angkat bicara, mengatakan bahwa Meta telah mendiskreditkan dirinya sendiridengan terlibat dalam apa yang dia sebut tindakan selektif terhadap media Rusia.
(msf)