Lika Liku Perjalanan TikTok Shop di Indonesia, dari Awal Muncul, Ditutup, dan Dibuka Lagi
loading...
A
A
A
JAKARTA - TikTok Shop yang telah kembali muncul usai sebelumnya sempat tutup kini mendapat cukup banyak perhatian, terutama dari para pangsa pasar sebelumnya yang mengharapkan fitur dari TikTok itu kembali.
Kembalinya TikTok Shop di Indonesia ini sendiri berkat kemitraan yang baru saja terjalin antara TikTok dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.
Tidak tanggung-tanggung, saat ini TikTok telah menguasai 75% saham Tokopedia. Hal tersebut terjadi setelah TikTok menggelontorkan investasi sebesar USD 1,5 miliar atau setara dengan Rp23,3 triliun.
Kembalinya TikTok Shop ini membuat layanan e-commerce tersebut punya perjalanan yang cukup panjang selama di Indonesia. Mulai dari awal muncul, berkembang, terkena masalah dan ditutup, hingga muncul kembali.
Sayangnya kemunculan TikTok Shop ini justru menimbulkan banyak pro dan kontra. Mungkin pihak konsumen disini menjadi yang paling diuntungkan karena bisa memperoleh berbagai barang impor dengan harga murah.
Namun banyaknya barang impor yang tersebar di TikTok Shop ini justru harus membuat banyak pelaku usaha kesulitan dalam menjangkau pasar lantaran produk yang ditawarkan kalah murah dengan barang impor.
Dari situ mulai muncul isu pemerintah akan melarang operasi TikTok Shop di Indonesia dengan merevisi Peraturan Menteri tentang Izin Usaha (Permendag) No. 50 Tahun 2020. Hal tersebut dilakukan oleh pemerintah demi melindungi UMKM dan menjaga persaingan yang sehat.
Pada awal 2023, jumlah penjual di TikTok Shop mencapai 10 juta orang, sementara jumlah produk yang tersedia mencapai 100 juta. Jumlah pembeli TikTok Shop kala itu bisa mencapai 50 juta pembeli, dan pengguna TikTok mencapai 500 juta. Selain itu, total penghasilan bisa mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp 15 triliun.
Pada saat itu juga TikTok Shop terus mengembangkan sayapnya dengan memanfaatkan platform e-commerce terbesar di dunia, Shopify.
Penutupan ini awalnya dimulai dari penuturan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dimana platform social commerce hanya boleh mempromosikan barang atau jasa, tetapi dilarang membuka fasilitas transaksi alias jual beli bagi pengguna.
Kembalinya TikTok Shop di Indonesia ini sendiri berkat kemitraan yang baru saja terjalin antara TikTok dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.
Tidak tanggung-tanggung, saat ini TikTok telah menguasai 75% saham Tokopedia. Hal tersebut terjadi setelah TikTok menggelontorkan investasi sebesar USD 1,5 miliar atau setara dengan Rp23,3 triliun.
Kembalinya TikTok Shop ini membuat layanan e-commerce tersebut punya perjalanan yang cukup panjang selama di Indonesia. Mulai dari awal muncul, berkembang, terkena masalah dan ditutup, hingga muncul kembali.
Lika Liku Perjalanan TikTok Shop di Indonesia
1. Awal Kemunculan TikTok Shop
TikTok Shop pertama kali muncul di Indonesia pada tahun 2021 lalu, usai TikTok memperoleh izin resmi dari pemerintah untuk menjalankan bisnis di bidang media sosial dan e-commerce.Sayangnya kemunculan TikTok Shop ini justru menimbulkan banyak pro dan kontra. Mungkin pihak konsumen disini menjadi yang paling diuntungkan karena bisa memperoleh berbagai barang impor dengan harga murah.
Namun banyaknya barang impor yang tersebar di TikTok Shop ini justru harus membuat banyak pelaku usaha kesulitan dalam menjangkau pasar lantaran produk yang ditawarkan kalah murah dengan barang impor.
Dari situ mulai muncul isu pemerintah akan melarang operasi TikTok Shop di Indonesia dengan merevisi Peraturan Menteri tentang Izin Usaha (Permendag) No. 50 Tahun 2020. Hal tersebut dilakukan oleh pemerintah demi melindungi UMKM dan menjaga persaingan yang sehat.
2. TikTok Shop Berkembang Pesat di Indonesia
Perkembangan TikTok Shop di Indonesia terbilang cukup signifikan di tengah persaingan e-commerce yang cukup ketat. Mengingat saat itu Shopee dan Tokopedia sempat mendominasi.Pada awal 2023, jumlah penjual di TikTok Shop mencapai 10 juta orang, sementara jumlah produk yang tersedia mencapai 100 juta. Jumlah pembeli TikTok Shop kala itu bisa mencapai 50 juta pembeli, dan pengguna TikTok mencapai 500 juta. Selain itu, total penghasilan bisa mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp 15 triliun.
Pada saat itu juga TikTok Shop terus mengembangkan sayapnya dengan memanfaatkan platform e-commerce terbesar di dunia, Shopify.
3. Mendapat Sanksi dan Ditutup
Sayangnya perjalanan impresif TikTok Shop harus sempat terhenti di 4 Oktober 2023. Penutupan ini dilakukan oleh TikTok demi menghormati aturan yang ditetapkan di Indonesia.Penutupan ini awalnya dimulai dari penuturan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dimana platform social commerce hanya boleh mempromosikan barang atau jasa, tetapi dilarang membuka fasilitas transaksi alias jual beli bagi pengguna.