13 Teknologi Luar Angkasa yang Kita Pakai dalam Kehidupan Sehari-hari

Rabu, 29 November 2023 - 08:48 WIB
loading...
A A A
Robot-robot ini kemudian diadaptasi untuk memberikan analisis awal di area bencana, membantu merencanakan penggunaan sumber daya tim pertama yang paling baik. Dengan menggunakan sensor-sensor tertentu, robot-robot ini mengumpulkan informasi yang membantu tim tanggap bencana untuk mengatasi situasi tertentu di lapangan.


8. Perangkat lunak di pesawat


Pada awal program Pesawat Ulang Alik, NASA mengembangkan perangkat lunak pertumbuhan retak yang menganalisis retak kecil di pesawat ulang alik dan memprediksi retak mana yang akhirnya dapat menyebabkan kecelakaan jika dibiarkan tidak diperbaiki.

Pada akhir 1980-an, dua pesawat penumpang AS mendarat darurat karena retak kecil di badan pesawat. Maskapai AS kemudian menemukan banyak retak kecil lainnya di armadanya yang sebelumnya dianggap tidak signifikan.

Otoritas Penerbangan Federal dan NASA kemudian dipanggil oleh Kongres AS, dan salah satu hasil dari ini adalah NASGRO, iterasi dari perangkat lunak Pesawat Ulang Alik NASA. Saat ini, perangkat lunak mekanika patah dan pertumbuhan retak kelelahan telah menjadi standar global untuk industri penerbangan.

9. Perangkat penyaringan air minum


Perangkat disinfeksi air yang disebut Microbial Check Valve dikembangkan pada tahun 1970-an untuk program Pesawat Ulang Alik. Microbial Check Valve meyaring air melalui lapisan resin iodin untuk menghilangkan segala zat pencemar.

Pada tahun 1990-an, NASA memperbarui sistem tersebut agar dapat regenerasi sendiri sehingga dapat digunakan di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Saat ini, varian dari sistem tersebut digunakan dalam unit penyaringan air di India, Meksiko, Pakistan, dan negara-negara lain, termasuk ratusan lokasi desa terpencil.

10. Diagnosis penyakit


Menurut NASA, astronot yang menghabiskan enam bulan di luar angkasa terpapar sekitar 1.000 sinar-X. Oleh karena itu, NASA telah mendanai banyak penelitian tentang metode yang memungkinkan mereka menganalisis dan mengukur dampak kerusakan radiasi pada astronot.

Ilmu ini telah mengarah pada pengembangan tes diagnostik untuk meningkatkan deteksi kanker yang disebut Sistem Analisis OncoMate MSI Dx. Alat lain yang dapat membantu dokter mendeteksi tumor adalah bentuk adaptasi dari pelat mikro saluran lengkung yang didanai NASA, yang digunakan oleh ahli astrofisika untuk mempelajari materi panas dalam sisa-sisa bintang yang meledak dan gugus galaksi.

11. Suplemen kesehatan


Diet menjadi tantangan unik untuk misi antariksa. Para astronot harus dalam kondisi prima selama berbulan-bulan tanpa asupan makanan segar.

Dalam wawancara dengan Interesting Engineering, pendiri Mars City Design, Vera Mulyani, mengatakan metabolit postbiotik bisa menjadi kunci untuk kelangsungan hidup selama perjalanan antariksa yang panjang. Mars City Design adalah salah satu dari beberapa perusahaan yang meneliti suplemen dan diet antariksa untuk mengembangkan suplemen yang dapat dikonsumsi oleh manusia di Bumi.

12. Baterai energi terbarukan


Salah satu tantangan besar dari transisi energi terbarukan adalah masalah intermittency, yang mengacu pada kenyataan banyak teknologi energi terbarukan tidak menghasilkan energi sepanjang waktu sehari. Salah satu solusinya adalah menghasilkan baterai yang mampu menyimpan energi saat produksi energi tinggi sehingga dapat digunakan nanti ketika produksi rendah.

Salah satu perusahaan, ESS Inc., terinspirasi dari penelitian NASA, untuk membangun baterai hanya menggunakan besi, garam, dan air. Baterai ini memiliki performa tangguh dan tidak menggunakan bahan korosif.

13. Tenaga surya tak terbatas


Awal tahun ini, perusahaan antariksa milik Jeff Bezos, Blue Origin , mengklaim telah mengembangkan metode untuk memproduksi sel surya dan kawat transmisi hanya dengan menggunakan regolith bulan.

Proyek Blue Alchemist bisa memberikan manfaat besar di Bumi karena secara praktis menggunakan elektrolisis cair untuk memisahkan aluminium, besi, dan silikon dari oksigen terikat dalam batuan untuk mengekstraksi bahan-bahan konstruksi sel surya. Jika Blue Origin dapat membuktikan teknologinya berhasil, hal ini dapat secara bersamaan memberikan dorongan besar untuk eksplorasi antariksa dan energi terbarukan di Bumi.
(msf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2432 seconds (0.1#10.140)