13 Teknologi Luar Angkasa yang Kita Pakai dalam Kehidupan Sehari-hari

Rabu, 29 November 2023 - 08:48 WIB
loading...
13 Teknologi Luar Angkasa...
Ban tanpa udara METL mengadopsi teknologi luar angkasa. (Foto: Interesting Enginering)
A A A
JAKARTA - Sejak dimulainya era penjelajahan luar angka, muncul perdebatan panjang tentang pentingnya misi ini mengingat dana fantastis hingga miliaran dolar telah dihabiskan. Di sisi lain, masih banyak masalah di Bumi yang belum terpecahkan.

Mulai dari sampah, deforestasi, perubahan iklim, pemanasan global hingga terbaru munculnya wabah-wabah baru yang menyerang seantero dunia. Belum lagi masalah perang dan perebutan sumber daya alam.

Namun di balik semua itu, ada sejumlah hal penting yang terkadang luput dari perdebatan. Yaitu, teknologi antariksa telah secara drastis mengubah cara manusia menjalani kehidupan di Bumi. Berikut beberapa teknologi luar angkasa yang telah dipakai dalam kehidupan sehari-hari di Bumi, dilansir dari Interesting Enginering, Rabu (29/11/2023).

Teknologi luar angkasa yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari

1. Ban tanpa udara


Startup The SMART Tire Company baru-baru ini menandatangani Perjanjian Space Act dengan NASA untuk menciptakan ban tanpa udara. Ini didasarkan pada teknologi roda penjelajah NASA, shape memory alloy. Teknologi ini dapat mengakhiri masalah limbah karet dan paku.

Di Amerika saja, sekitar 246 juta ban limbah karet dihasilkan setiap tahun dan sebagian besar kecelakaan mobil disebabkan oleh paku. Ban tanpa udara METL yang diproduksi oleh SMART Tire akan tetap kokoh meski jika berlubang dan akan secara drastis mengurangi limbah karet. Semua ini terwujud berkat teknologi NASA.


2. Perisai api untuk melawan kebakaran hutan


Tahun lalu, teknologi perisai panas LOFTID NASA diluncurkan ke orbit melalui roket Atlas V. Teknologi ini dirancang untuk membantu misi antariksa turun dengan aman ke atmosfer Mars.

Kabar baiknya teknologi ini juga bermanfaat untuk umat manusia di Bumi. Para insinyur NASA telah mengadaptasi teknologi ini untuk membangun perisai panas yang akan membantu dalam menanggulangi kebakaran hutan.

3. Satelit pemantauan Bumi dan GPS


Era smartphone telah menguasai Bumi, ditandai dengan ketergantungan absolut manusia ke perangkat ini. Suka atau tidak suka, operasional smartphone sangat bergantung pada infrastruktur di luar angkasa.

Teknologi GPS , misalnya, terhubung dengan semua smartphone dan ini berakar pada misi satelit pertama dalam sejarah. GPS berasal dari era Sputnik ketika para ilmuwan melacak satelit dengan pergeseran sinyal radionya, yang dikenal sebagai Efek Doppler. Teknologi ini yang menjadi ide dasar untuk GPS. Pemantauan cuaca dan ilmu iklim juga sangat bergantung pada satelit observasi yang mengorbit Bumi saat ini. Ramalan cuaca juga semakin akurat berkat teknologi satelit.


4. Kendaraan nol emisi


Truk angkut nol emisi terbesar di dunia, nuGen, dirilis tahun lalu. Perusahaan yang mengembangkan sel bahan bakar nuGen, First Mode, didirikan oleh mantan insinyur NASA yang bekerja pada program penjelajahan Mars Curiosity. Dalam wawancara dengan Interesting Engineering, pendiri dan CEO First Mode, Chris Voorhees, menyatakan ingin melakukan dekarbonisasi langsung dari sumbernya.

5. Kasur untuk tidur lebih nyenyak


Selain menyelamatkan nyawa, teknologi antariksa juga membantu orang di Bumi untuk tidur nyenyak. NASA menciptakan busa khusus untuk menjaga astronot nyaman selama penerbangan.

Contoh lain berasal dari Mark Aramli, pendiri perusahaan Bedjet LLC. Dia menerapkan pengetahuan saat bekerja di NASA untuk membuat kasur yang memberikan kenyamanan maksimal, bahkan ketika satu orang ingin lebih hangat dan yang lain ingin lebih dingin. "Saya berpikir, bagaimana mungkin saya membantu menjaga astronot nyaman di lingkungan paling tidak ramah di alam semesta, dan di sini saya merasa tidak nyaman di tempat tidur saya sendiri?" kata Aramli dalam sebuah pos blog NASA.

6. Reaktor mikronuklir


Radiant Nuclear, perusahaan yang didirikan oleh mantan insinyur SpaceX, mengembangkan mikroreaktor nuklir yang disebut sebagai sumber daya listrik portabel nol emisi pertama di dunia.

Ketika di SpaceX, Doug Bernauer ditugaskan mengembangkan reaktor mikronuklir untuk membantu memasok habitat darurat untuk misi Mars di masa depan. Dia segera menyadari teknologi ini dapat diterapkan di Bumi untuk menyediakan listrik di daerah terpencil.

7. Robot tanggap bencana


Dr. Alice Agogino sedang melakukan penelitian tentang robot bola berkerangka yang dapat berjalan di permukaan Bulan dan Mars untuk NASA ketika dia menyadari teknologi ini dapat diterapkan untuk tanggap bencana di Bumi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4980 seconds (0.1#10.140)