Teknologi Kamera RayBit SC1 Wujudkan Studio TV Multi-Angle dengan Smartphone
loading...
A
A
A
NEW YORK - Sistem RayBit SC1 yang diperkenalkan Kickstarter, perusahaan yang berbasis di Brooklyn, New York, dirancang untuk menghadirkan studio TV multikamera mini di rumah. Dengan teknologi kamera RayBit SC1, membuat tayangan video streaming menjadi lebih baik dengan beberapa sudut kamera.
Kickstarter menghadirkan kamera RayBit SC1 dengan menggabungkan hingga lima kamera video 2.5K/30fps yang semua terhubung secara nirkabel ke aplikasi iOS/Android di smartphone pengguna. Sistem ini juga berfungsi dengan laptop yang menjalankan sistem operasi Windows, Mac atau Chrome.
“Memanfaatkan aplikasi, pengguna dapat beralih di antara kamera saat mereka melakukan streaming langsung ke maksimal tiga platform secara bersamaan. Platform yang kompatibel termasuk YouTube, Vimeo, Facebook Live, TikTok, dan Twitch,” tulis laman NewAtlas, Kamis (4/5/2023).
Bahkan setiap kamera memiliki rangkaian mikrofon terintegrasi yang kabarnya dapat menangkap suara dalam radius 8 meter. Pengguna juga dapat memasang penerima mikrofon nirkabel pihak ketiga di atas kamera, dan menyambungkan penerima itu ke input di belakang.
Cold shoe juga dapat digunakan untuk memasang periferal seperti lampu pengisi. RayBit mengklaim bahwa kamera memiliki masa pakai baterai enam jam, meskipun masing-masing juga dapat dicolokkan ke stopkontak.
Pengguna juga dapat merekam video di lokasi, merekamnya di kartu memori TransFlash opsional. Perlu dicatat bahwa karena kamera tidak memiliki jendela bidik, pengguna harus melihat hasil jepretan menggunakan aplikasi atau monitor mini yang terpasang pada kamera.
Kickstarter menyebutkan teknologi kamera RayBit SC1 harganya sekitar USD130 (Rp1,9 juta) untuk pengaturan satu kamera hingga USD420 (Rp6,1 juta) untuk paket empat kamera. Harga di pasaran diperkirakan sekitar USD210 (Rp3 juta) hingga USD699 (Rp10 juta).
Kickstarter menghadirkan kamera RayBit SC1 dengan menggabungkan hingga lima kamera video 2.5K/30fps yang semua terhubung secara nirkabel ke aplikasi iOS/Android di smartphone pengguna. Sistem ini juga berfungsi dengan laptop yang menjalankan sistem operasi Windows, Mac atau Chrome.
“Memanfaatkan aplikasi, pengguna dapat beralih di antara kamera saat mereka melakukan streaming langsung ke maksimal tiga platform secara bersamaan. Platform yang kompatibel termasuk YouTube, Vimeo, Facebook Live, TikTok, dan Twitch,” tulis laman NewAtlas, Kamis (4/5/2023).
Bahkan setiap kamera memiliki rangkaian mikrofon terintegrasi yang kabarnya dapat menangkap suara dalam radius 8 meter. Pengguna juga dapat memasang penerima mikrofon nirkabel pihak ketiga di atas kamera, dan menyambungkan penerima itu ke input di belakang.
Cold shoe juga dapat digunakan untuk memasang periferal seperti lampu pengisi. RayBit mengklaim bahwa kamera memiliki masa pakai baterai enam jam, meskipun masing-masing juga dapat dicolokkan ke stopkontak.
Pengguna juga dapat merekam video di lokasi, merekamnya di kartu memori TransFlash opsional. Perlu dicatat bahwa karena kamera tidak memiliki jendela bidik, pengguna harus melihat hasil jepretan menggunakan aplikasi atau monitor mini yang terpasang pada kamera.
Kickstarter menyebutkan teknologi kamera RayBit SC1 harganya sekitar USD130 (Rp1,9 juta) untuk pengaturan satu kamera hingga USD420 (Rp6,1 juta) untuk paket empat kamera. Harga di pasaran diperkirakan sekitar USD210 (Rp3 juta) hingga USD699 (Rp10 juta).
(wib)