Buktikan Kamera Note20 Canggih, Samsung dan FFI Gelar Galaxy Movie Studio
loading...
A
A
A
JAKARTA - Adaptasi New Normal memaksa banyak orang lebih banyak berada di rumah. Hal ini meningkatkan penggunaan smartphone sebagai salah satu alat hiburan , di mana 68% untuk menonton video, game, dan mendengar musik . (Baca juga: Samsung Galaxy S20 FE Bagus untuk Presentasi Bisnis)
Sehubungan dengan kebutuhan konsumen terhadap penggunaan smartphone, melalui inovasi yang dibenamkan pada kamera Galaxy Note20 series, Samsung Electronics Indonesia berkolaborasi dengan Festival Film Indonesia (FFI) mengembangkan potensi anak muda di Tanah Air membuat video bercerita seperti layaknya film.
“Inovasi terdepan yang dibenamkan pada Galaxy Note20 series dan Galaxy S20 series memberikan peluang kepada anak muda Indonesia untuk membuat konten video seperti layaknya film," kata Miranda Warokka, IT & Mobile Marketing Director, Samsung Electronics Indonesia.
Dia menegaskan, Galaxy Note20 memiliki teknologi kamera terdepan melalui fitur Pro Video Mode dengan kualitas 8K dan ratio 21:9 yang menghadirkan pengalaman menonton sinematik di layar ponsel, adjustable zoom speed, fitur slow motion yang demikian halus membuat adegan lebih dramatis dan multisource audio yang akan membuat video menjadi lebih hidup.
Inovasi ini dihadirkan Samsung agar setiap pembuat konten dapat menuangkan tuturan cerita menarik menjadi video yang menginspirasi orang banyak. "Kami berharap ini menjadi cikal bakal konten video bercerita seperti kita menonton film,” harap Miranda.
Ada lebih dari 70% masyarakat Indonesia gemar membuat kreasi konten video melalui smartphone-nya. Memasuki masa pandemik dan New Normal, data menunjukkan adanya pertumbuhan tren dan minat masyarakat terhadap konsumsi data video sekitar 4,6%.
Hal yang sama pun diungkapkan oleh Muriel Makarim selaku Head of Large Customer Marketing, Google Indonesia. “Kami melihat minat masyarakat Indonesia semakin beragam. Selain kueri penelusuran untuk ‘baking’, ‘movies’, dan ‘streaming’ melonjak di penelusuran YouTube sekitar bulan April (selama PSBB), kami juga melihat adanya peningkatan minat pencarian masyarakat Indonesia tentang ‘film pendek’ dalam setahun belakangan di Google," ujar Muriel.
Contoh nyatanya, sambung dia, film pendek ‘Tilik’ yang tayang perdana pada 17 Agustus. Sekarang film itu sudah ditonton lebih dari 23 juta kali.
"Hal ini menunjukkan bahwa keragaman minat dan ketertarikan masyarakat akan film pendek, membuka peluang bagi sineas Indonesia untuk secara kreatif mengeksplor genre konten dan metode distribusi yang mereka ingin tempuh,” sebutnya.
Berangkat dari hal tersebut, Samsung percaya Galaxy Movie Studio merupakan platform yang tepat demi mengajak masyarakat, khususnya para sineas muda dan konten kreator untuk terus berkarya dan tetap produktif dalam kondisi yang penuh tantangan ini.
Pertama kali diluncurkan pada akhir 2019, tahun ini Samsung Galaxy Movie Studio mewujudkan misinya melalui kolaborasi bersama FFI. Mereka mengajak anak-anak muda membuat peluang baru di masa sulit ini dengan berkarya melalui kreasi video.
Berangkat dari kesamaan dalam misi dan semangat untuk mengembangkan potensi industri hiburan, Festival Film Indonesia mendukung misi untuk mengembangkan potensi kreatif konten kreator muda untuk membuat video bercerita seperti film.
“Kolaborasi kami bersama Samsung Electronics Indonesia merupakan salah satu wujud semangat FFI untuk melatih talenta muda Indonesia menjadi kreator film. Dan Samsung yang kami kenal sebagai salah satu produsen smartphone dengan fitur yang mumpuni dapat dimanfaatkan para talenta muda membuat movie-like video," timpal ukman Sardi, Ketua Komite Festival Film Indonesia.
Dikatakannya, inovasi Samsung dapat dioptimalkan dalam kondisi saat ini untuk berkreasi. Juga dapat menjadi peluang untuk mereka melatih diri menjadi sineas Indonesia yang berbakat.
"Hadirnya Galaxy Movie Studio yang berkolaborasi dengan cerita sinema workshop dari FFI menjadi upaya kami memberikan akses, wawasan, dan ilmu yang dapat langsung mereka praktikan melalui pelatihan khusus sehingga mereka dapat mengoptimalkan fitur canggih dari smartphone seperti Galaxy Note20 maupun Galaxy S20 untuk membuat video berkualitas layaknya sebuah film pendek,” tutur Lukman Sardi.
Samsung Galaxy Movie Studio berkolaborasi dengan Cerita Sinema FFI akan membuka empat kelas online workshop yang memberikan kesempatan mempelajari lebih dalam seluruh proses dari pembuatan film. Mulai dari workshop penulisan naskah yang akan dimentori oleh Gina S Noer, workshop pra-produksi yang akan dimentori Lala Timothy, workshop produksi yang akan dimentori oleh Yandy Laurens, hingga pascaproduksi yang juga termasuk tahap distribusi yang akan dimentori oleh Ernest Prakasa.
Untuk mendukung aktivitas tersebut, Galaxy Movie Studio diperkuat oleh fitur-fitur inovatif dari Samsung Galaxy Note20 dan Note20 Ultra yang bekerja secara kolaboratif untuk menghasilkan konten video terbaik. Di antaranya, S Pen, fitur kamera canggih, Pro Grade Video, Perekaman Video dengan Kualitas 8K, Multi Source Microphone, hingga all day battery yang mampu melancarkan proses produksi hingga distribusi movie-like video.
"Galaxy Movie Studio akan diadakan mulai pertengahan bulan Oktober hingga awal Desember 2020," sebut Miranda. (Baca juga: Polda Metro Siapkan Pasukan Cadangan Antisipasi Demo UU Cipta Kerja )
Sehubungan dengan kebutuhan konsumen terhadap penggunaan smartphone, melalui inovasi yang dibenamkan pada kamera Galaxy Note20 series, Samsung Electronics Indonesia berkolaborasi dengan Festival Film Indonesia (FFI) mengembangkan potensi anak muda di Tanah Air membuat video bercerita seperti layaknya film.
“Inovasi terdepan yang dibenamkan pada Galaxy Note20 series dan Galaxy S20 series memberikan peluang kepada anak muda Indonesia untuk membuat konten video seperti layaknya film," kata Miranda Warokka, IT & Mobile Marketing Director, Samsung Electronics Indonesia.
Dia menegaskan, Galaxy Note20 memiliki teknologi kamera terdepan melalui fitur Pro Video Mode dengan kualitas 8K dan ratio 21:9 yang menghadirkan pengalaman menonton sinematik di layar ponsel, adjustable zoom speed, fitur slow motion yang demikian halus membuat adegan lebih dramatis dan multisource audio yang akan membuat video menjadi lebih hidup.
Inovasi ini dihadirkan Samsung agar setiap pembuat konten dapat menuangkan tuturan cerita menarik menjadi video yang menginspirasi orang banyak. "Kami berharap ini menjadi cikal bakal konten video bercerita seperti kita menonton film,” harap Miranda.
Ada lebih dari 70% masyarakat Indonesia gemar membuat kreasi konten video melalui smartphone-nya. Memasuki masa pandemik dan New Normal, data menunjukkan adanya pertumbuhan tren dan minat masyarakat terhadap konsumsi data video sekitar 4,6%.
Hal yang sama pun diungkapkan oleh Muriel Makarim selaku Head of Large Customer Marketing, Google Indonesia. “Kami melihat minat masyarakat Indonesia semakin beragam. Selain kueri penelusuran untuk ‘baking’, ‘movies’, dan ‘streaming’ melonjak di penelusuran YouTube sekitar bulan April (selama PSBB), kami juga melihat adanya peningkatan minat pencarian masyarakat Indonesia tentang ‘film pendek’ dalam setahun belakangan di Google," ujar Muriel.
Contoh nyatanya, sambung dia, film pendek ‘Tilik’ yang tayang perdana pada 17 Agustus. Sekarang film itu sudah ditonton lebih dari 23 juta kali.
"Hal ini menunjukkan bahwa keragaman minat dan ketertarikan masyarakat akan film pendek, membuka peluang bagi sineas Indonesia untuk secara kreatif mengeksplor genre konten dan metode distribusi yang mereka ingin tempuh,” sebutnya.
Berangkat dari hal tersebut, Samsung percaya Galaxy Movie Studio merupakan platform yang tepat demi mengajak masyarakat, khususnya para sineas muda dan konten kreator untuk terus berkarya dan tetap produktif dalam kondisi yang penuh tantangan ini.
Pertama kali diluncurkan pada akhir 2019, tahun ini Samsung Galaxy Movie Studio mewujudkan misinya melalui kolaborasi bersama FFI. Mereka mengajak anak-anak muda membuat peluang baru di masa sulit ini dengan berkarya melalui kreasi video.
Berangkat dari kesamaan dalam misi dan semangat untuk mengembangkan potensi industri hiburan, Festival Film Indonesia mendukung misi untuk mengembangkan potensi kreatif konten kreator muda untuk membuat video bercerita seperti film.
“Kolaborasi kami bersama Samsung Electronics Indonesia merupakan salah satu wujud semangat FFI untuk melatih talenta muda Indonesia menjadi kreator film. Dan Samsung yang kami kenal sebagai salah satu produsen smartphone dengan fitur yang mumpuni dapat dimanfaatkan para talenta muda membuat movie-like video," timpal ukman Sardi, Ketua Komite Festival Film Indonesia.
Dikatakannya, inovasi Samsung dapat dioptimalkan dalam kondisi saat ini untuk berkreasi. Juga dapat menjadi peluang untuk mereka melatih diri menjadi sineas Indonesia yang berbakat.
"Hadirnya Galaxy Movie Studio yang berkolaborasi dengan cerita sinema workshop dari FFI menjadi upaya kami memberikan akses, wawasan, dan ilmu yang dapat langsung mereka praktikan melalui pelatihan khusus sehingga mereka dapat mengoptimalkan fitur canggih dari smartphone seperti Galaxy Note20 maupun Galaxy S20 untuk membuat video berkualitas layaknya sebuah film pendek,” tutur Lukman Sardi.
Samsung Galaxy Movie Studio berkolaborasi dengan Cerita Sinema FFI akan membuka empat kelas online workshop yang memberikan kesempatan mempelajari lebih dalam seluruh proses dari pembuatan film. Mulai dari workshop penulisan naskah yang akan dimentori oleh Gina S Noer, workshop pra-produksi yang akan dimentori Lala Timothy, workshop produksi yang akan dimentori oleh Yandy Laurens, hingga pascaproduksi yang juga termasuk tahap distribusi yang akan dimentori oleh Ernest Prakasa.
Untuk mendukung aktivitas tersebut, Galaxy Movie Studio diperkuat oleh fitur-fitur inovatif dari Samsung Galaxy Note20 dan Note20 Ultra yang bekerja secara kolaboratif untuk menghasilkan konten video terbaik. Di antaranya, S Pen, fitur kamera canggih, Pro Grade Video, Perekaman Video dengan Kualitas 8K, Multi Source Microphone, hingga all day battery yang mampu melancarkan proses produksi hingga distribusi movie-like video.
"Galaxy Movie Studio akan diadakan mulai pertengahan bulan Oktober hingga awal Desember 2020," sebut Miranda. (Baca juga: Polda Metro Siapkan Pasukan Cadangan Antisipasi Demo UU Cipta Kerja )
(iqb)