Cloud Gaming Capai Puncak Popularitas, Mungkinkah?

Jum'at, 17 Juli 2020 - 10:10 WIB
loading...
A A A
2. Kepemilikan game
Di sinilah nilai kepraktisan dari streaming game mulai dipertanyakan. Dengan berlangganan cloud gaming seperti GeForce Anda harus sudah memiliki game tersebut. Cara ini bagus untuk orang yang memiliki Mac dan PC dan hanya ingin bermain game di Mac saat mereka jauh dari rumah. Namun, sebaliknya kurang bermanfaat bagi gamer lain. Dengan Google Stadia, Anda tidak dapat memainkan game yang sudah Anda miliki, Anda harus membelinya kembali di Google Stadia. Dengan Project xCloud, Anda hanya akan dapat memainkan game yang tersedia di Microsoft sehingga Anda terputus dari game eksklusif PlayStation.

3. Berbeda dari Netflix
Dalam kondisi saat ini, streaming game tidak sama seperti Netflix. Netflix bisa menjadi sukses karena memiliki sisi penjualan yang unik yang mampu memberikan keunggulan. Mereka berhasil bekerjasama dengan mengumpulkan sejumlah konten dari publisher film dan TV karena publisher tidak ingin membuat layanan streaming sendiri. Apakah saat ini cara itu masih efektif? Tidak juga. Netflix kini justru membuat kontennya sendiri karena publisher menarik konten mereka dari platform tersebut untuk membuat layanan streaming mereka sendiri.

Hal ini juga terjadi pada cloud gaming. Banyak game publisher menarik atau memblokir game mereka dari layanan tertentu dengan harapan memiliki pilihan yang lebih baik.

Di masa mendatang, untuk mendapatkan pengalaman bermain terbaik, pengguna harus berada di ruangan yang sama dengan game yang dimainkan. Hal ini menandakan pentingnya kehadiran grafis terbaik dan latensi terendah. Jika kita bisa menyelesaikan masalah seputar kepemilikan game dan yang terpenting, kecepatan internet, maka cloud gaming bisa menjadi sesuatu yang besar di masa yang akan datang.
(ars)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4097 seconds (0.1#10.140)