Google Tuduh Microsoft Gunakan Cloud untuk Kunci Pelanggan

Jum'at, 27 September 2024 - 07:47 WIB
loading...
Google Tuduh Microsoft...
Google gugat Microsoft. FOTO/ DAILY
A A A
TEXAS - Google mengajukan keluhan kepada Komisi Eropa mengenai dugaan praktik anti-persaingan yang dilakukan oleh Microsoft dalam industri cloud computing.

BACA JUGA - Ludes, Google Bakal Hentikan Produksi Google Home Max

Dalam keluhan yang disampaikan pada Rabu, 25 September, Google menuduh Microsoft telah mengunci pelanggan ke dalam platform cloud mereka, Azure, dengan memanfaatkan dominasi pasar dari sistem operasi Windows Server.

Sebagai salah satu pesaing utama Microsoft dan Amazon Web Services (AWS) di sektor ini, Google mengklaim bahwa Microsoft mengenakan biaya tidak adil kepada pelanggan yang ingin menggunakan Windows Server di platform cloud lain.

Amit Zavery, Wakil Presiden Google Cloud, mengungkapkan dalam sebuah konferensi pers bahwa pelanggan yang menjalankan Windows Server di penyedia cloud non-Azure dipaksa membayar hingga 400% lebih mahal dibandingkan jika mereka menggunakan Azure. Sebaliknya, tidak ada biaya tambahan bagi pengguna yang menjalankan Windows Server di Azure.

Zavery juga menyoroti bahwa Microsoft sering kali menunda pembaruan keamanan untuk pelanggan yang tidak menggunakan Azure, yang semakin memperburuk kondisi bagi pengguna platform cloud lain. Hal ini memicu kekhawatiran akan keamanan dan integritas data di lingkungan komputasi awan yang kompetitif.

Google merujuk pada studi yang dilakukan oleh CISPE (Cloud Infrastructure Services Providers in Europe) pada tahun 2023, yang menemukan bahwa perusahaan-perusahaan Eropa serta badan-badan publik membayar hingga 1 miliar euro (sekitar Rp16,9 triliun) per tahun dalam bentuk penalti lisensi dari Microsoft. Biaya tambahan ini menjadi beban berat bagi perusahaan-perusahaan yang berusaha tetap menjalankan produk Microsoft di luar Azure.

Pada bulan Juli lalu, Microsoft telah menyelesaikan kesepakatan antimonopoli senilai 20 juta euro dengan CISPE terkait praktik lisensi cloud mereka, yang mencegah penyelidikan lebih lanjut oleh Uni Eropa. Namun, kesepakatan ini tidak mencakup AWS, Google Cloud Platform, atau AliCloud, yang membuat kedua perusahaan tersebut merasa keberatan.

Seorang juru bicara Microsoft menyatakan bahwa mereka telah menyelesaikan kekhawatiran serupa dari penyedia cloud Eropa lainnya secara damai dan menegaskan bahwa Google tidak akan berhasil meyakinkan Komisi Eropa. "Setelah gagal meyakinkan perusahaan-perusahaan Eropa, kami berharap Google juga akan gagal meyakinkan Komisi Eropa," tegas pernyataan resmi Microsoft.

Dalam keluhannya, Google juga menuduh Microsoft telah menciptakan "vendor lock-in" dengan membatasi pilihan pelanggan dalam menggunakan produk mereka, termasuk aplikasi kolaborasi Microsoft Teams, meskipun banyak pelanggan lebih memilih produk alternatif. Ini adalah strategi yang menurut Google mirip dengan yang diterapkan Microsoft pada Azure.

Zavery mendesak regulator Eropa untuk segera mengambil tindakan. "Waktunya bertindak adalah sekarang. Jika tidak, pasar cloud akan semakin terbatas dan membatasi pilihan bagi pelanggan," ujarnya.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Android Kini Murni Dikembangkan...
Android Kini Murni Dikembangkan oleh Google
Microsoft Resmi Hadirkan...
Microsoft Resmi Hadirkan Copilot di Microsoft 365 Personal dan Family
Jadi Andalan Pemudik...
Jadi Andalan Pemudik saat Pulang Kampung, Timeline Google Maps Dihapus
Gmail Luncurkan Fitur...
Gmail Luncurkan Fitur Pencarian yang Dilengkapi AI
Google Beli Wiz Rp500...
Google Beli Wiz Rp500 Triliun Demi Keamanan Awan, Ada Apa?
Google Chrome Akan Hilang...
Google Chrome Akan Hilang dari Perangkat Android?
Nokia Gagal Melakukan...
Nokia Gagal Melakukan Panggilan Telepon Pertama di Bulan
Konten Telegram Kini...
Konten Telegram Kini Bisa Disebar lewat Google Cast
Microsoft Gabungkan...
Microsoft Gabungkan xAI, Meta, dan DeepSeek demi CoPilot
Rekomendasi
Siapa Emmanuel Lidden?...
Siapa Emmanuel Lidden? Penggila Sains Australia yang Dihukum 10 Tahun karena Ingin Membuat Senjata Nuklir
Mudik Aman Sampai Tujuan,...
Mudik Aman Sampai Tujuan, BKI Berangkatkan Pemudik ke 6 Rute
4 Artis Indonesia Rayakan...
4 Artis Indonesia Rayakan Hari Raya Nyepi 2025, Happy Salma Mengarak Ogoh-ogoh
Berita Terkini
Cara Kirim Uang Gratis...
Cara Kirim Uang Gratis dari ShopeePay ke Semua Bank, e-Wallet, dan Sesama Pengguna
4 jam yang lalu
Benarkah Kapal Nabi...
Benarkah Kapal Nabi Nuh Kayunya Berasal dari Indonesia? Simak Pembahasan Lengkapnya
8 jam yang lalu
Kenapa Bumbu Indomie...
Kenapa Bumbu Indomie di Jawa dan Sumatera Berbeda? Ternyata Ini Penyebabnya
10 jam yang lalu
Mengapa Wajah Manusia,...
Mengapa Wajah Manusia, Neanderthal, dan Simpanse Sangat Berbeda?
12 jam yang lalu
Bill Gates Beri Peringatan:...
Bill Gates Beri Peringatan: AI Akan Ambil Alih Pekerjaan Manusia, Kecuali 2 Profesi Ini!
12 jam yang lalu
Geger Dunia Animasi:...
Geger Dunia Animasi: Studio Ghibli Ngamuk Soal AI? Surat Palsu Beredar, Kebenaran Terungkap!
15 jam yang lalu
Infografis
Iran Gelar Parade Angkatan...
Iran Gelar Parade Angkatan Laut 3.000 Kapal untuk Bela Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved