Aplikasi Ojek Online yang Bangkrut di Indonesia, Ternyata Banyak Banget!
Jum'at, 16 September 2022 - 07:24 WIB
Ojekkoe dirilis sebagai bagian dari tugas akhir pendirinya Katon Muchtar. Sempat memiliki 500 orang mitra pengemudi, sebelum akhirnya tidak aktif lagi. Layanan Ojekkoe sebenarnya cukup inovatif, karena hanya memungut biaya minim Rp2.500 per hari.
LadyJek
LadyJek mengambil pasar niche, yakni ojek online dengan pengemudi wanita untuk kaum wanita. Mereka awalnya cukup sukses, memiliki hampir 3.300 pengemudi. LadyJek juga aktif berinovasi dan memberikan promo. Sayangnya, modal yang terbatas memaksa aplikasi mereka non aktif.
Topjek
TopJek menawarkan tarif murah tanpa promo. Fitur unggulan lain adalah Chatroom yang kala itu belum dipakai oleh Gojek dan Grab. Lalu, hanya membatasi pengemudi hingga 10.000 driver dengan seleksi ketat. Namun, sayang Topjek tidak bisa bertahan.
Blujek
Banyak yang menyebut Blujek merupakan saingan terbesar Gojek dan Grab. Ciri khas mereka adalah warna jaket biru. Armada mereka juga sangat besar. Sayangnya, Blujek tidak terdengar lagi. Sebab, seluruh layanan mereka sudah tidak aktif.
OjekArgo
LadyJek
LadyJek mengambil pasar niche, yakni ojek online dengan pengemudi wanita untuk kaum wanita. Mereka awalnya cukup sukses, memiliki hampir 3.300 pengemudi. LadyJek juga aktif berinovasi dan memberikan promo. Sayangnya, modal yang terbatas memaksa aplikasi mereka non aktif.
Topjek
TopJek menawarkan tarif murah tanpa promo. Fitur unggulan lain adalah Chatroom yang kala itu belum dipakai oleh Gojek dan Grab. Lalu, hanya membatasi pengemudi hingga 10.000 driver dengan seleksi ketat. Namun, sayang Topjek tidak bisa bertahan.
Blujek
Banyak yang menyebut Blujek merupakan saingan terbesar Gojek dan Grab. Ciri khas mereka adalah warna jaket biru. Armada mereka juga sangat besar. Sayangnya, Blujek tidak terdengar lagi. Sebab, seluruh layanan mereka sudah tidak aktif.
OjekArgo
Lihat Juga :
tulis komentar anda