Peretasan Masif, Hampir 160.000 Akun Nintendo Beresiko Dibajak

Minggu, 26 April 2020 - 14:50 WIB
Pengguna Nintendo disarankan melakukan pengaturan verifikasi 2 langkah sebagai lapisan keamanan tambahan. Mengadopsi langkah ini kemungkinan besar akan menyelamatkan akun Anda dari serangan serupa di masa mendatang. Foto/Ist
TOKYO - Awal pekan ini, banyak pengguna Nintendo melaporkan beberapa aktivitas mencurigakan di akun mereka, termasuk login dan pembayaran tanpa izin. Bahkan, upaya peretasan seperti itu telah terjadi sejak awal bulan April.

Setelah banyak laporan, Nintendo dalam pernyataan resmi akhirnya mengonfirmasi bahwa akun mereka mungkin telah "dikompromikan".

Akun Nintendo

Perusahaan mem-posting di situs web Jepang-nya yang mengungkap sekitar 160.000 akun Nintendo mungkin telah terpengaruh. Perlu dicatat bahwa semua akun ini menggunakan Nintendo Network ID untuk bisa masuk.

Dalam upaya peretasan, ungkap laman MobiGaming, berbagai akun Nintendo menjadi target untuk login tanpa izin. Perlu juga dicatat, beberapa hari lalu, perusahaan meminta penggunanya untuk mengatur otentikasi 2 langkah.



Setelah kejadian itu, Nintendo sekarang berencana menggunakan metode login ID Jaringan. Selanjutnya, mereka akan memberlakukan pembaruan kata sandi ke akun yang telah terpengaruh atau menggunakan metode login ini. Jika akun Anda dikompromikan, maka pengguna akan diberi tahu oleh perusahaan melalui email.

Terkait data pribadi, pihak ketiga mungkin telah melihat nama panggilan Anda, DOB, negara/wilayah atau alamat email jika akun terpengaruh. Beruntungnya, Nintendo juga melaporkan bahwa informasi kartu kredit dari akun yang terpengaruh aman dan terjamin.

Dengan demikian, pengguna disarankan melakukan pengaturan verifikasi 2 langkah sebagai lapisan keamanan tambahan. Mengadopsi langkah ini kemungkinan besar akan menyelamatkan akun Anda dari serangan serupa di masa mendatang.

Di sisi lain. Nintendo juga meluncurkan pembaruan firmware ke Switch console-nya agar membawa stabilitas dan peningkatan umum dalam perangkat.
(iqb)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More