Ini 3 Serangan Siber Rusia yang Pernah Membuat Geger AS dan Eropa
Jum'at, 25 Maret 2022 - 13:59 WIB
Dalam serangan siber ini, 80.000 pelanggan listrik di Ukraina terganggu karena peretas menyerang perusahaan listrik negara tersebut.
Hampir setahun kemudian, serangan cyber lain yang dikenal sebagai Industroyer mengambil alih daya sekitar seperlima penduduk kota Kiev selama sekitar satu jam. AS dan UE menyebut dan menyalahkan peretas militer Rusia atas serangan itu.
"Rusia benar-benar dapat mencoba melakukan serangan seperti ini terhadap Barat sebagai ilustrasi kemampuan dan untuk membuat pernyataan," kata responden keamanan siber Ukraina Marina Krotofil, yang membantu menyelidiki peretasan pemadaman listrik.
Para ahli seperti Ms Krotofil berpendapat, serangan seperti ini bisa menjadi bumerang bagi Rusia. Karena negara Barat kemungkinan besar juga memiliki sistem yang sama untuk mengacak-acak jaringan Rusia.
2. NotPetya
NotPetya dianggap sebagai serangan siber paling mahal dalam sejarah. Otoritas AS, Inggris, dan UE telah menuduh kelompok peretas militer Rusia yang melakukan hal tersebut.
Perangkat lunak perusak itu disembunyikan dalam pembaruan perangkat lunak akuntansi populer yang digunakan di Ukraina. Namun virus yang disusupkan menyebar ke seluruh dunia menghancurkan sistem komputer ribuan perusahaan dan menyebabkan kerusakan sekitar USD10 miliar.
Peretas Korea Utara dituduh menyebabkan gangguan besar dengan serangan serupa sebulan sebelumnya.
Hampir setahun kemudian, serangan cyber lain yang dikenal sebagai Industroyer mengambil alih daya sekitar seperlima penduduk kota Kiev selama sekitar satu jam. AS dan UE menyebut dan menyalahkan peretas militer Rusia atas serangan itu.
"Rusia benar-benar dapat mencoba melakukan serangan seperti ini terhadap Barat sebagai ilustrasi kemampuan dan untuk membuat pernyataan," kata responden keamanan siber Ukraina Marina Krotofil, yang membantu menyelidiki peretasan pemadaman listrik.
Para ahli seperti Ms Krotofil berpendapat, serangan seperti ini bisa menjadi bumerang bagi Rusia. Karena negara Barat kemungkinan besar juga memiliki sistem yang sama untuk mengacak-acak jaringan Rusia.
2. NotPetya
NotPetya dianggap sebagai serangan siber paling mahal dalam sejarah. Otoritas AS, Inggris, dan UE telah menuduh kelompok peretas militer Rusia yang melakukan hal tersebut.
Perangkat lunak perusak itu disembunyikan dalam pembaruan perangkat lunak akuntansi populer yang digunakan di Ukraina. Namun virus yang disusupkan menyebar ke seluruh dunia menghancurkan sistem komputer ribuan perusahaan dan menyebabkan kerusakan sekitar USD10 miliar.
Peretas Korea Utara dituduh menyebabkan gangguan besar dengan serangan serupa sebulan sebelumnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda