Kisah Ben & Jerry’s, Perusahaan Es Krim yang Berani Memboikot Israel

Sabtu, 24 Juli 2021 - 21:53 WIB
Menurut Yair, saat ini sudah lebih dari 30 negara bagian di Amerika sudah meloloskan undang-undang anti-BDS dalam beberapa tahun terakhir. ”Saya berencana meminta masing-masing negara bagian untuk menegakkan undang-undang ini terhadap Ben & Jerry's,” ancamnya.

Artinya, besar kemungkinan Ben & Jerry's akan mendapat masalah besar. Terutama ketika ia dianggap melanggar undang-undang anti-BDS di 30 negara bagian Amerika Serikat itu.

Apalagi Pemerintah Joe Biden pun juga anti terhadap gerakan BDS.

CEO Unilever Cari Aman



Produk es krim Ben & Jerry's yang merupakan anak perusahaan Unilever. Foto: dok AFP

Langkah Ben & Jerry's jelas membuat para investor perusahaan induk Unilever resah. Karena itu, Unilever CEO Alan Jope cepat berupaya menenangkan. Tentu saja Jope mengambil “langkah aman”.

Ia berupaya menjauhkan Unilever dari keputusan tersebut, dengan mengatakan keputusan itu dibuat secara independen oleh manajemen Ben & Jerry's sendiri tanpa melibatkan Unilever. Dan sesuai perjanjian, memang manajemen berhak melakukan hal tersebut.

”Ini adalah keputusan yang diambil Ben & Jerry's sendiri, sesuai perjanjian akuisisi yang kami tandatangani 20 tahun lalu,” ujarnya.

”Saya meyakinkan Anda bahwa ini bukan niat kami. Perusahaan Ben & Jerry's sudah sejak lama dikenal dengan masalah sensitif. Keputusan ini murni dibuat mereka sendiri,” ia menambahkan.

Jope juga menyebut bahwa Unilever akan terus melakukan bisnis di Israel.



Sementara itu, Presiden Arab American Institute James Zogby di Washington mengatakan bahwa langkah Ben and Jerry’s ini sangat sangat berani juga berisiko tinggi terhadap perusahaan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More