Katanya Aman, Kenapa Akun Telegram Penyidik KPK Novel Baswedan Kena Hack Juga?
Jum'at, 21 Mei 2021 - 14:48 WIB
Nah, masalahnya, bukan itu saja yang bisa dilakukan oleh bot Telegram. Check Point sudah memperingatkan bahaya Telegram. Mereka mengatakan bahwa telah melacak dalam 3 bulan terakhir ada 130 serangan siber menggunakan malware yang dikontrol lewat Telegram oleh para peretas.
Bahkan saat aplikasi Telegram tidak diinstal dan tidak dipakai, peretas masih bisa mengirim perintah berbahaya dan mengoperasikan dari jarak jauhke aplikasi tersebut.
Malware itu sendiri tidak disebarkan oleh pesan Telegram. Tapi, dikirim ke pengguna lewat pesan email biasa. Tapi begitu lampiran email yang dibuat dibuka di PC Windows pengguna, bot Telegram beraksi dengan cara terhubung ke control server si peretas dan melakukan serangan.
Menurut Check Point, popularitas malware berbasis Telegram terus meningkat seiring tumbuhnya penggunaan aplikasi tersebut di seluruh dunia. ”Telegram adalah aplikasi yang legal, mudah digunakan, stabil, dan tidak di blok oleh anti virus perusahaan, atau jaringan keamanan perusahaan,” beber Check Point.
Bahkan saat aplikasi Telegram tidak diinstal dan tidak dipakai, peretas masih bisa mengirim perintah berbahaya dan mengoperasikan dari jarak jauhke aplikasi tersebut.
Malware itu sendiri tidak disebarkan oleh pesan Telegram. Tapi, dikirim ke pengguna lewat pesan email biasa. Tapi begitu lampiran email yang dibuat dibuka di PC Windows pengguna, bot Telegram beraksi dengan cara terhubung ke control server si peretas dan melakukan serangan.
Menurut Check Point, popularitas malware berbasis Telegram terus meningkat seiring tumbuhnya penggunaan aplikasi tersebut di seluruh dunia. ”Telegram adalah aplikasi yang legal, mudah digunakan, stabil, dan tidak di blok oleh anti virus perusahaan, atau jaringan keamanan perusahaan,” beber Check Point.
(dan)
tulis komentar anda