Katanya Aman, Kenapa Akun Telegram Penyidik KPK Novel Baswedan Kena Hack Juga?

Jum'at, 21 Mei 2021 - 14:48 WIB
Pendiri Telegram Pavel Durov.

Pavel Durov pernah memperingatkan celah keamanan di WhatsApp. Ia menyebut layanan messenger yang dimiliki Facebook itu memiliki ”backdoor” yang bisa dipakai untuk mengambil data pengguna. Durov juga menyebut WhatsApp tidak memiliki salinan enkripsi data end-to-end sehingga mudah ditarget peretas.

Faktanya, Telegram ternyata memiliki risiko keamanan yang sama. Sama-sama memiliki risiko tinggi terhadap serangan malware. Penyedia layanan keamanan Check Point kepada Forbes menyebut bahwa semua layanan messenger bisa di eksploitasi untuk mengirim pesan, attachments, dan links berbahaya.

Bahkan, justru ada bahaya serius dari Telegram yang tidak bisa dimitigasi oleh penggunanya sendiri walau mereka sangat sadar dengan keamanan.

Ternyata, Telegram lebih kompleks dibandingkan kompetitor seperti Facebook Messenger, WhatsApp, iMessage, dan Signal.

Platform tersebut melayani lebih dari 500 juta pengguna melalui Endpoint (ujung dari jalur komunikasi dalam satu jaringan) yang berbentuk seperti jaring laba-laba yang saling terhubung dan memiliki backend/server cloud-nya sendiri.

Arsitektur ini memungkinkan Telegram menyediakan grup-grup dan channel yang tidak terbatas, juga fitur-fitur canggih yang tidak dimiliki kompetitor. Termasuk, ”platform bot”-nya sendiri.



Telegram menjelaskan bahwa bot adalah akun Telegram yang dioperasikan oleh perangkat lunak--bukan manusia--dan mereka memiliki fitur kecerdasan buatan. Bot-bot ini dapat melakukan apa saja. Mulai mengajar, bermain, menelusuri, menyiarkan, mengingatkan, menghubungkan, mengintegrasikan dengan layanan lain, atau bahkan menyampaikan perintah ke Internet of Things.

Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More