Emoh Nyensor, Vietnam Ancam Tutup Paksa Operasional Facebook

Jum'at, 20 November 2020 - 01:34 WIB
Tanggung Jawab Jelas

Facebook, yang melayani sekitar 60 juta pengguna di Vietnam sebagai platform utama untuk e-commerce dan ekspresi perbedaan pendapat politik, terus-menerus berada di bawah pengawasan pemerintah.

Reuters secara eksklusif melaporkan pada bulan April bahwa server lokal Facebook di Vietnam telah dinonaktifkan awal tahun ini hingga memenuhi tuntutan pemerintah. Facebook sendiri telah lama menghadapi kritik dari kelompok hak asasi karena terlalu patuh dengan permintaan sensor pemerintah.

"Namun, kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan bahwa layanan kami tetap tersedia sehingga orang dapat terus mengekspresikan diri," kata Juru Bicara tersebut.

Vietnam telah mencoba meluncurkan jaringan media sosial yang tumbuh di dalam negeri untuk bersaing dengan Facebook. Hanya aplikasinya tidak ada yang mencapai tingkat popularitas yang berarti. Pejabat Facebook itu, menambahkan, perusahaan belum melihat eksodus pengguna Vietnam ke platform lokal.

Facebook disebut telah menjadi sasaran "kampanye media negatif selama 14 bulan" di pers Vietnam yang dikendalikan negara sebelum tiba di kebuntuan saat ini.

Ditanya tentang ancaman Vietnam untuk menutup Facebook, kelompok hak asasi Amnesty International, mengatakan, fakta itu belum dilarang setelah menentang ancaman Pemerintah Vietnam menunjukkan bahwa perusahaan dapat berbuat lebih banyak untuk menolak tuntutan Hanoi.

“Facebook memiliki tanggung jawab yang jelas untuk menghormati hak asasi manusia di mana pun mereka beroperasi di dunia dan Vietnam tidak terkecuali,” kata Ming Yu Hah, Wakil Direktur Regional untuk Kampanye Amnesty, seraya menilai, "Facebook memprioritaskan keuntungan di Vietnam, dan gagal menghormati hak asasi manusia.” (Baca juga: Ternyata, UU Ciptaker Lahirkan Seabrek Aturan Baru )
(iqb)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More