Sering Dipakai untuk Kejahatan, Pengelola Aplikasi Ghost Disergap Polisi
Minggu, 22 September 2024 - 13:53 WIB
SIDNEY - Polisi Australia menangkap seorang pria berusia 32 tahun sebagai pencipta dan pengelola aplikasi pesan terenkripsi yang sering digunakan jaringan kejahatan terorganisir global.
Seperti dilansir dari Mirror, ini adalah kasus pertama di Australia di mana seseorang didakwa mengelola platform komunikasi kriminal berskala internasional.
Pria tersebut ditangkap pada Selasa, 17 September, oleh Polisi Federal Australia di Sydney Barat. Pada Rabu, 18 September, ia dihadirkan di pengadilan dengan lima tuduhan terkait pengelolaan aplikasi pesan bernama Ghost.
Aplikasi ini, menurut polisi, digunakan oleh beberapa geng dan sindikat kejahatan di Timur Tengah, Australia, dan Korea Selatan untuk mengimpor narkoba dan merencanakan pembunuhan.
Wakil Komisaris Polisi Federal Australia, Ian McCartney, menjelaskan bahwa menghancurkan perangkat komunikasi terenkripsi seperti Ghost memerlukan keterampilan luar biasa. "Namun, tujuan utama kami selalu untuk menembus platform kriminal tersebut guna mengumpulkan bukti," ujarnya.
McCartney menambahkan bahwa ini adalah pertama kalinya seseorang yang berbasis di Australia dituduh menciptakan dan menjalankan platform kejahatan global.
Polisi Australia telah melakukan penggerebekan selama dua hari di empat negara bagian dan wilayah, dengan operasi serupa juga dilakukan di Irlandia, Italia, Swedia, dan Kanada.
Hingga 50 orang tersangka di Australia, yang diduga menggunakan aplikasi Ghost, kini menghadapi tuntutan hukum berat. Penangkapan lebih lanjut, baik di Australia maupun luar negeri, diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang.
Lebih lanjut, pihak kepolisian mengungkapkan bahwa mereka berhasil mencegah kematian atau cedera serius terhadap 50 individu di Australia berkat berhasilnya pembobolan enkripsi Ghost, yang mengungkap rencana-rencana jahat dari para pelaku kejahatan terorganisir tersebut.
Kasus ini menjadi sorotan karena menunjukkan bagaimana teknologi modern dapat disalahgunakan oleh jaringan kriminal terorganisir di dunia digital.
Seperti dilansir dari Mirror, ini adalah kasus pertama di Australia di mana seseorang didakwa mengelola platform komunikasi kriminal berskala internasional.
Pria tersebut ditangkap pada Selasa, 17 September, oleh Polisi Federal Australia di Sydney Barat. Pada Rabu, 18 September, ia dihadirkan di pengadilan dengan lima tuduhan terkait pengelolaan aplikasi pesan bernama Ghost.
Aplikasi ini, menurut polisi, digunakan oleh beberapa geng dan sindikat kejahatan di Timur Tengah, Australia, dan Korea Selatan untuk mengimpor narkoba dan merencanakan pembunuhan.
Wakil Komisaris Polisi Federal Australia, Ian McCartney, menjelaskan bahwa menghancurkan perangkat komunikasi terenkripsi seperti Ghost memerlukan keterampilan luar biasa. "Namun, tujuan utama kami selalu untuk menembus platform kriminal tersebut guna mengumpulkan bukti," ujarnya.
McCartney menambahkan bahwa ini adalah pertama kalinya seseorang yang berbasis di Australia dituduh menciptakan dan menjalankan platform kejahatan global.
Polisi Australia telah melakukan penggerebekan selama dua hari di empat negara bagian dan wilayah, dengan operasi serupa juga dilakukan di Irlandia, Italia, Swedia, dan Kanada.
Hingga 50 orang tersangka di Australia, yang diduga menggunakan aplikasi Ghost, kini menghadapi tuntutan hukum berat. Penangkapan lebih lanjut, baik di Australia maupun luar negeri, diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang.
Lebih lanjut, pihak kepolisian mengungkapkan bahwa mereka berhasil mencegah kematian atau cedera serius terhadap 50 individu di Australia berkat berhasilnya pembobolan enkripsi Ghost, yang mengungkap rencana-rencana jahat dari para pelaku kejahatan terorganisir tersebut.
Kasus ini menjadi sorotan karena menunjukkan bagaimana teknologi modern dapat disalahgunakan oleh jaringan kriminal terorganisir di dunia digital.
(wbs)
tulis komentar anda