Ambisi Terungkap! Email Bocor Tunjukkan Keinginan Musk Kuasai OpenAI dan Tesla
Jum'at, 08 Maret 2024 - 07:18 WIB
Perusahaan menyebut bahwa mereka melanggar misinya agar satu orang memiliki kendali penuh atas perusahaan dan oleh karena itu tidak dapat mencapai kesepakatan dengan Elon.
Kemudian, dalam email yang dikirim pada 31 Januari 2018, Elon mendukung saran seseorang untuk menjadikan Tesla sebagai "sapi perah" bagi OpenAI dan setuju dengan orang tersebut yang mengatakan perusahaan besar lainnya, seperti Apple atau Amazon, akan gagal karena DNA perusahaan yang tidak sesuai.
"Tesla adalah satu-satunya jalan yang bisa diharapkan untuk mendukung Google,” kata Elon dalam tanggapan email terhadap proposal tersebut. "Meski begitu, kemungkinan untuk menjadi penyeimbang Google sangatlah kecil. Hanya saja, bukan berarti nol," lanjutnya.
Pada akhir Februari 2018, Elon memilih keluar dari perusahaan, kata OpenAI. Dia juga berbagi rencananya untuk membangun pesaing kecerdasan buatan di dalam Tesla, yang kemudian menjadi xAI Corp.
Menurut email dari Elon pada Desember 2018, ia mengatakan OpenAI memiliki peluang 0% untuk menjadi relevan tanpa perubahan besar dalam eksekusi dan sumber daya.
Dia menambahkan bahwa startup teknologi membutuhkan miliaran dolar per tahun dalam waktu dekat untuk mendapatkan peluang. CEO Tesla itu kemudian menulis di bagian bawah email bahwa dia berharap dia salah.
Elon memang rajin mengkritik OpenAI. Namun, belakangan kritiknya leih keras dan bahkan menjadi tuntutan. Dalam pengumuman OpenAI, perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka akan berusaha agar semua tuntutanElonditolak.
Kemudian, dalam email yang dikirim pada 31 Januari 2018, Elon mendukung saran seseorang untuk menjadikan Tesla sebagai "sapi perah" bagi OpenAI dan setuju dengan orang tersebut yang mengatakan perusahaan besar lainnya, seperti Apple atau Amazon, akan gagal karena DNA perusahaan yang tidak sesuai.
"Tesla adalah satu-satunya jalan yang bisa diharapkan untuk mendukung Google,” kata Elon dalam tanggapan email terhadap proposal tersebut. "Meski begitu, kemungkinan untuk menjadi penyeimbang Google sangatlah kecil. Hanya saja, bukan berarti nol," lanjutnya.
Pada akhir Februari 2018, Elon memilih keluar dari perusahaan, kata OpenAI. Dia juga berbagi rencananya untuk membangun pesaing kecerdasan buatan di dalam Tesla, yang kemudian menjadi xAI Corp.
Menurut email dari Elon pada Desember 2018, ia mengatakan OpenAI memiliki peluang 0% untuk menjadi relevan tanpa perubahan besar dalam eksekusi dan sumber daya.
Dia menambahkan bahwa startup teknologi membutuhkan miliaran dolar per tahun dalam waktu dekat untuk mendapatkan peluang. CEO Tesla itu kemudian menulis di bagian bawah email bahwa dia berharap dia salah.
Elon memang rajin mengkritik OpenAI. Namun, belakangan kritiknya leih keras dan bahkan menjadi tuntutan. Dalam pengumuman OpenAI, perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka akan berusaha agar semua tuntutanElonditolak.
(dan)
tulis komentar anda