Spesifikasi ECDIS Iran, Teknologi Canggih yang Bikin AS dan Israel Tak Berdaya
Rabu, 30 Agustus 2023 - 10:38 WIB
Meski tidak memiliki angka yang pasti, sebuah Pusat Studi Strategis dan Internasional yang berbasis di AS mendukung laporan Pentagon yang mengatakan bahwa Iran memiliki ribuan rudal canggih beragam jenis. BBC melaporkan bahwa, “ran memiliki kekuatan rudal yang sangat maju dengan beragam senjata lainnya.
Iran bahkan berani mengklaim bahwa rudal balistiknya memiliki jangkauan dan kemampuan untuk menghancurkan target-target di kawasan Teluk hingga Israel.
Selain pengembangan teknologi rudal balistik, Iran juga kini mulai menguji teknologi ruang angkasa – yang memungkinkannya untuk mengembangkan rudal antar benua.
Pada 2015, Presiden Barack Obama memperkirakan Iran hanya membutuhkan waktu dua hingga tiga bulan untuk menghasilkan bahan nuklir yang cukup untuk membuat senjata.
Sehingga terjadi Perjanjian Nuklir antara Iran dengan enam kekuatan dunia yang dikenal sebagai JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action) untuk mencegah Iran membuat senjata nuklir.
Namun pada 2018, Presiden Trump menarik diri dari perjanjian dan mendorong batasan yang lebih luas dan permanen terhadap kegiatan nuklir Iran.
Setelah pembunuhan Jenderal Soleimani oleh AS, Iran mengatakan tidak akan terikat oleh pembatasan ini. Namun Iran mengatakan tetap akan terus bekerja sama dengan pengawas nuklir PBB, IAEA.
Iran bahkan berani mengklaim bahwa rudal balistiknya memiliki jangkauan dan kemampuan untuk menghancurkan target-target di kawasan Teluk hingga Israel.
Selain pengembangan teknologi rudal balistik, Iran juga kini mulai menguji teknologi ruang angkasa – yang memungkinkannya untuk mengembangkan rudal antar benua.
Pada 2015, Presiden Barack Obama memperkirakan Iran hanya membutuhkan waktu dua hingga tiga bulan untuk menghasilkan bahan nuklir yang cukup untuk membuat senjata.
Sehingga terjadi Perjanjian Nuklir antara Iran dengan enam kekuatan dunia yang dikenal sebagai JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action) untuk mencegah Iran membuat senjata nuklir.
Namun pada 2018, Presiden Trump menarik diri dari perjanjian dan mendorong batasan yang lebih luas dan permanen terhadap kegiatan nuklir Iran.
Setelah pembunuhan Jenderal Soleimani oleh AS, Iran mengatakan tidak akan terikat oleh pembatasan ini. Namun Iran mengatakan tetap akan terus bekerja sama dengan pengawas nuklir PBB, IAEA.
(wbs)
tulis komentar anda