Gandeng Perusahaan Lain, Linux Kembangkan Aplikasi Pelacak Covid-19
Senin, 27 Juli 2020 - 18:32 WIB
SAN FRANSICO - Linux dilaporkan membentuk dan memimpin organisasi baru bernama Linux Foundation Public Health (LFPH), yang berisikan sejumlah perusahaan teknologi dan kesehatan, antara lain Cisco, doc.ai, Geometer, IBM, NearForm, Tencent, dan VMware.
LFPH dibentuk untuk menciptakan aplikasi yang digunakan untuk melacak penyebaran virus corona. Aplikasi ini dibangun menggubakan API dari Google dan Apple yang telah diluncurkan. BACA JUGA - Tragis! Hilang 4 Tahun Lalu, Indonesia Baru Ribut Cari Harta Karun
Organisasi tersebut mengerjakan proyek Covid Shield dan Covid Green. Covid Shiled merupakan aplikasi mobile pelacak Covid-19, yang dikembangkan berdasar API Google Apple Exposure Notification (GAEN).
Aplikasi ini memanfaatkan koneksi Bluetooth di ponsel pintar, yang berfungsi untuk melacak orang-orang yang berinteraksi dengan pengguna aplikasi serupa.
Jadi, mengutip dari ZDNet, ketika radius jangkauan Bluetooth yang juga memasang Covid Shield terdeteksi, secara otomatis aplikasi akan menukar informasi yang direkam oleh masing-masing pengguna.
Jika ada pengguna lain yang terbukti terinfeksi Covid-19, aplikasi akan menginformasikannya secara anonim. Dengan begitu, pengguna dapat mengetahui riwayat interaksi dengan orang yang positif Covid-19.
Aplikasi ini berfungsi sama seperti aplikasi-aplikasi serupa lainnya. Namun, Covid Shield tidak tersedia di toko layanan seperti App Store dan Play Store. akan mengirimkan data secara anonim. Tetapi hanya bisa diunduh melalui lewat otoritas kesehatan masyarakat lokal di Kanada.
Kemudian Covid Green merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh NeoForm. Aplikasi ini diciptakan sebagai bentuk upaya pemerintah Irlandia, dalam menanggulangi pandemi Covid-19.
Fungsi dari aplikasi ini sama seperti Covid Shield. Sejak diluncurkan oleh Layanan Eksekutif Kesehatan Irlandia, Covid Green telah digunakan oleh sepertiga populasi orang dewasa di Irlandia.
Selain itu, LFPH juga menegaskan menyambut baik para otoritas kesehatan dan perusahaan teknologi lain yang ingin menggunakan kedua aplikasi tersebut.
LFPH dibentuk untuk menciptakan aplikasi yang digunakan untuk melacak penyebaran virus corona. Aplikasi ini dibangun menggubakan API dari Google dan Apple yang telah diluncurkan. BACA JUGA - Tragis! Hilang 4 Tahun Lalu, Indonesia Baru Ribut Cari Harta Karun
Organisasi tersebut mengerjakan proyek Covid Shield dan Covid Green. Covid Shiled merupakan aplikasi mobile pelacak Covid-19, yang dikembangkan berdasar API Google Apple Exposure Notification (GAEN).
Aplikasi ini memanfaatkan koneksi Bluetooth di ponsel pintar, yang berfungsi untuk melacak orang-orang yang berinteraksi dengan pengguna aplikasi serupa.
Jadi, mengutip dari ZDNet, ketika radius jangkauan Bluetooth yang juga memasang Covid Shield terdeteksi, secara otomatis aplikasi akan menukar informasi yang direkam oleh masing-masing pengguna.
Jika ada pengguna lain yang terbukti terinfeksi Covid-19, aplikasi akan menginformasikannya secara anonim. Dengan begitu, pengguna dapat mengetahui riwayat interaksi dengan orang yang positif Covid-19.
Aplikasi ini berfungsi sama seperti aplikasi-aplikasi serupa lainnya. Namun, Covid Shield tidak tersedia di toko layanan seperti App Store dan Play Store. akan mengirimkan data secara anonim. Tetapi hanya bisa diunduh melalui lewat otoritas kesehatan masyarakat lokal di Kanada.
Kemudian Covid Green merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh NeoForm. Aplikasi ini diciptakan sebagai bentuk upaya pemerintah Irlandia, dalam menanggulangi pandemi Covid-19.
Fungsi dari aplikasi ini sama seperti Covid Shield. Sejak diluncurkan oleh Layanan Eksekutif Kesehatan Irlandia, Covid Green telah digunakan oleh sepertiga populasi orang dewasa di Irlandia.
Selain itu, LFPH juga menegaskan menyambut baik para otoritas kesehatan dan perusahaan teknologi lain yang ingin menggunakan kedua aplikasi tersebut.
(wbs)
tulis komentar anda