Scammers Bagikan Iklan Layanan Meretas ke Situs Resmi Pemerintah dan Kampus

Minggu, 04 Juni 2023 - 22:55 WIB
Ilustrasi scammers. Foto: Istimewa
JAKARTA - Scammers menerbitkan berbagai iklan untuk layanan peretasan, di situs resmi beberapa negara bagian, kabupaten dan pemerintah daerah, di Amerika Serikat (AS).

Iklan-iklan itu terkandung dalam file PDF yang diunggah ke situs resmi milik pemerintah negara bagian California, North Carolina, New Hampshire, Ohio, Washington dan Wyoming, St Louis County di Minnesota, Franklin County di Ohio, Sussex County di Delaware, kota Johns Creek di Georgia, dan administrasi federal.

Mereka juga mengunggah iklan serupa di situs beberapa universitas, seperti UC Berkeley, Stanford, Yale, UC San Diego, Universitas Virginia, UC San Francisco, Universitas Colorado Denver, Metropolitan Community College, University of Washington, University of Pennsylvania, University of Texas Southwestern, Universitas Negeri Jackson, Hillsdale College, Universitas PBB, Universitas Lehigh, Community College of Spokane, Empire State University, Smithsonian Institution, Oregon State University, University of Buckingham di Inggris, dan Universidad del Norte di Kolombia.





Tidak hanya itu, Scammers juga membuat iklan di Palang Merah Spanyol, Kontraktor Pertahanan dan Produsen Aerospace Rockwell Collins, bagian dari Collins Aerospace dan anak perusahaan dari raksasa pertahanan Raytheon, serta perusahaan pariwisata yang berbasis di Irlandia.

Tautan PDFS ke beberapa situs yang berbeda, beberapa di antaranya adalah iklan layanan meretas ke akun Instagram, Facebook dan Snapchat, menipu di video game, dan layanan untuk membuat pengikut palsu.

"Cara Terbaik untuk Meretas Insta 2021," bunyi salah satu iklan, dikutip dari Techcrunch, Minggu (4/6/2023).

Iklan-iklan ini ditemukan oleh John Scott-Railton, peneliti senior di Citizen Lab. Dia menduga, semua iklan-iklan itu dilakukan oleh satu kelompok yang sama, karena dilakukan secara besar-besaran.



"Udload SEO PDF seperti infeksi oportunistik yang berkembang ketika sistem kekebalan tubuh Anda ditekan. Mereka muncul ketika Anda memiliki layanan yang salah konfigurasi, bug CMS, dan lainnya," ungkapnya.

Sementara itu, Zee Zaman, Juru Bicara Badan Keamanan Cybersecurity AS CISA mengatakan, bahwa agensi tersebut mengetahui kompromi yang jelas bagi situs web pemerintah dan universitas.

"Kami telah berkoordinasi dengan entitas yang berpotensi terkena dampak iklan-iklan tesebut," pungkasnya.
(san)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More