Bak Film Armageddon, China Luncurkan Pesawat Luar Angkasa Hantam Asteroid Dekat Bumi
Jum'at, 14 April 2023 - 07:06 WIB
Pesawat ruang angkasa penabrak akan menghantam asteroid kecil dan kemudian menyimpang dari lintasannya 1 sampai 2 inci (3 sampai 5 sentimeter).
Penyimpangan tersebut mulanya tidak signifikan. Tetapi seiring waktu bisa meningkat menjadi 1.000 kilometer dalam waktu tiga bulan, menurut Wu.
Setelah tumbukan, pesawat ruang angkasa pengamat akan kembali untuk memeriksa asteroid. China juga telah mempersiapkan pengamatan lanjutan menggunakan teleskop berbasis darat, serta teleskop luar angkasa seperti Xuntian, lapor SpaceNews.
Siap Lindungi Bumi dari Ancaman Alien
Uji pertahanan planet China ini mirip dengan misi DART NASA, yang menabrak asteroid pada September 2022 dan berhasil mengubah lintasannya.
DART menargetkan sistem asteroid biner, bertabrakan dengan Dimorphos, asteroid selebar 160 meter yang mengorbit batuan luar angkasa yang lebih besar.
Namun, misi China membidik asteroid yang jauh lebih kecil, sambil mengirim dua pesawat ruang angkasa untuk mengejarnya.
Badan antariksa China mengumumkan misi penghancuran asteroidnya tahun lalu, mengungkapkan rencana negara itu untuk membuat seluruh sistem pertahanan planet yang mencakup pelacakan objek dekat Bumi, mengumpulkan meteorit, dan mengembangkan teknologi defleksi.
“Tentu bagi banyak negara bersaing disini akan sangat bagus. Karena kita menghadapi ancaman makhluk luar angkasa,” kata Ye Quanzhi, seorang astronom dan ilmuwan penelitian di University of Maryland, kepada The Planetary Society. “Jadi menurut saya potensi kemunculan China sebagai pemain baru dapat membuka kemungkinan untuk kolaborasi,” tambahnya.
Penyimpangan tersebut mulanya tidak signifikan. Tetapi seiring waktu bisa meningkat menjadi 1.000 kilometer dalam waktu tiga bulan, menurut Wu.
Setelah tumbukan, pesawat ruang angkasa pengamat akan kembali untuk memeriksa asteroid. China juga telah mempersiapkan pengamatan lanjutan menggunakan teleskop berbasis darat, serta teleskop luar angkasa seperti Xuntian, lapor SpaceNews.
Siap Lindungi Bumi dari Ancaman Alien
Uji pertahanan planet China ini mirip dengan misi DART NASA, yang menabrak asteroid pada September 2022 dan berhasil mengubah lintasannya. DART menargetkan sistem asteroid biner, bertabrakan dengan Dimorphos, asteroid selebar 160 meter yang mengorbit batuan luar angkasa yang lebih besar.
Namun, misi China membidik asteroid yang jauh lebih kecil, sambil mengirim dua pesawat ruang angkasa untuk mengejarnya.
Badan antariksa China mengumumkan misi penghancuran asteroidnya tahun lalu, mengungkapkan rencana negara itu untuk membuat seluruh sistem pertahanan planet yang mencakup pelacakan objek dekat Bumi, mengumpulkan meteorit, dan mengembangkan teknologi defleksi.
Baca Juga
“Tentu bagi banyak negara bersaing disini akan sangat bagus. Karena kita menghadapi ancaman makhluk luar angkasa,” kata Ye Quanzhi, seorang astronom dan ilmuwan penelitian di University of Maryland, kepada The Planetary Society. “Jadi menurut saya potensi kemunculan China sebagai pemain baru dapat membuka kemungkinan untuk kolaborasi,” tambahnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda