Siapa Pemilik ChatGPT? Ini Fakta yang Harus Anda Ketahui
Senin, 13 Maret 2023 - 12:36 WIB
JAKARTA - Siapa pemilik ChatGPT penting untuk dipahami, agar tidak salah informasi. Sebab, saat ini ChatGPT adalah aplikasi kecerdasan buatan terpopuler di dunia dengan 100 juta pengguna aktif harian.
ChatGPT adalah salah satu produk milik perusahaan bernama OpenAI. Selain ChatGPT yang fokus di chatbot AI, OpenAI juga punya produk AI untuk gambar bernama Dall-E.
OpenAI dan Microsoft punya hubungan dekat. Sebab, dilaporkan Microsoft akan berinvestasi sebesar USD10 miliar ke perusahaan tersebut. Salah satunya, untuk menggunakan produk-produk dari ChatGPT ke mesin pencari Bing hingga produk lain seperti Microsoft Office.
OpenAI ingin melindungi dari masa depan di mana perusahaan teknologi besar, seperti Google, menguasai teknologi AI dan memonopoli keuntungannya.
Tujuan organisasi nirlaba ini adalah membangun perangkat lunak AI secara transparan dan menjadikan produknya open-source sehingga seluruh dunia dapat memperoleh manfaatnya.
Sejumlah tokoh Silicon Valley memberikan model USD1 miliar bagi OpenAI untuk memulai. Termasuk donor dari CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk, kapitalis ventura Peter Thiel, dan Sam Altman, yang menjadi CEO OpenAI pada 2019.
Musk meninggalkan dewan perusahaan pada 2018, dengan alasan tuntutan waktu untuk menjalankan Tesla dan SpaceX.
OpenAI berhasil menggunakan data dalam jumlah yang luar biasa besar, serta perangkat lunak yang didasarkan pada neuron di otak manusia, untuk membuat produk AI-nya. Namun, daya komputasi besar dan gaji karyawan tinggi mempersulit OpenAI untuk menjadi nirlaba.
ChatGPT adalah salah satu produk milik perusahaan bernama OpenAI. Selain ChatGPT yang fokus di chatbot AI, OpenAI juga punya produk AI untuk gambar bernama Dall-E.
OpenAI dan Microsoft punya hubungan dekat. Sebab, dilaporkan Microsoft akan berinvestasi sebesar USD10 miliar ke perusahaan tersebut. Salah satunya, untuk menggunakan produk-produk dari ChatGPT ke mesin pencari Bing hingga produk lain seperti Microsoft Office.
Awalnya Nirlaba
OpenAI memulai laboratorium kecerdasan buatan berbasis di San Francisco pada 2015 sebagai organisasi nirlaba. Mereka mencoba membangun "artificial general intelligence ", atau AGI, yang pada dasarnya adalah perangkat lunak yang secerdas manusia.OpenAI ingin melindungi dari masa depan di mana perusahaan teknologi besar, seperti Google, menguasai teknologi AI dan memonopoli keuntungannya.
Tujuan organisasi nirlaba ini adalah membangun perangkat lunak AI secara transparan dan menjadikan produknya open-source sehingga seluruh dunia dapat memperoleh manfaatnya.
Sejumlah tokoh Silicon Valley memberikan model USD1 miliar bagi OpenAI untuk memulai. Termasuk donor dari CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk, kapitalis ventura Peter Thiel, dan Sam Altman, yang menjadi CEO OpenAI pada 2019.
Musk meninggalkan dewan perusahaan pada 2018, dengan alasan tuntutan waktu untuk menjalankan Tesla dan SpaceX.
OpenAI berhasil menggunakan data dalam jumlah yang luar biasa besar, serta perangkat lunak yang didasarkan pada neuron di otak manusia, untuk membuat produk AI-nya. Namun, daya komputasi besar dan gaji karyawan tinggi mempersulit OpenAI untuk menjadi nirlaba.
tulis komentar anda