Kisah Perjalanan Skype: dari Puncak Kejayaan Hingga Panggilan Terakhir di 2025

Sabtu, 01 Maret 2025 - 21:38 WIB
loading...
Kisah Perjalanan Skype:...
Skype telah secara bertahap kehilangan pengguna selama bertahun-tahun, dari sekitar 40 juta pada Maret 2020 menjadi 36 juta pada 2023. Foto: Microsoft
A A A
JAKARTA - Skype, pionir layanan panggilan video gratis milik Microsoft bakal mengakhiri layanan mereka pada Mei 2025 mendatang.

Skype, didirikan pada 2003 oleh Niklas Zennström dan Janus Friis, adalah salah satu aplikasi konferensi video pertama, yang juga memungkinkan pengguna untuk melakukan panggilan suara dan mengirim pesan.

Pada 2005, Skype dibeli oleh eBay seharga USD2,6 miliar (sekitar Rp39 triliun), tetapi hanya dua tahun kemudian, perusahaan lelang online tersebut melakukan write-down sebesar USD1,4 miliar (sekitar Rp21 triliun) dari Skype, mengakui bahwa akuisisi tersebut "tidak berjalan seperti yang diharapkan."

Pada 2009, eBay menjual saham mayoritasnya kepada sekelompok investor, yang kemudian menjual Skype ke Microsoft. Pada saat itu, Skype adalah akuisisi terbesar Microsoft.

Planet Money dari NPR melaporkan pada 2011, "Pertumbuhan sekarang ada di smartphone dan tablet — di mana Microsoft dikalahkan oleh Apple (jelas) dan Google (yang sistem operasi mobile Android-nya sangat populer).

Ini, menjelaskan mengapa Microsoft membayar USD8,5 miliar untuk Skype, sebuah perusahaan yang kehilangan uang tahun lalu, dan yang kebanyakan orang gunakan secara gratis."

Skype telah secara bertahap kehilangan pengguna selama bertahun-tahun, dari sekitar 40 juta pada Maret 2020 menjadi 36 juta pada 2023.

Penutupan Skype oleh Microsoft mencerminkan beberapa tren pasar yang sedang berlangsung:

- Persaingan yang Ketat: Pasar aplikasi komunikasi telah menjadi sangat kompetitif, dengan banyak pemain baru yang menawarkan fitur-fitur inovatif dan antarmuka yang lebih modern.

- Pergeseran ke Platform Mobile: Penggunaan smartphone dan tablet telah melampaui penggunaan komputer desktop dan laptop, dan banyak aplikasi komunikasi yang lebih baru dirancang khusus untuk platform mobile.

- Fokus pada Kolaborasi: Aplikasi seperti Microsoft Teams dan Slack telah mendapatkan popularitas karena fokus mereka pada kolaborasi tim dan integrasi dengan alat produktivitas lainnya.



- Meskipun Skype pernah menjadi pemimpin pasar, Microsoft tampaknya telah memutuskan bahwa Teams adalah platform yang lebih baik untuk masa depan komunikasi dan kolaborasi. Penutupan Skype mungkin akan mengecewakan beberapa pengguna setia, tetapi hal itu mencerminkan perubahan lanskap teknologi dan kebutuhan pengguna yang terusberkembang.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3082 seconds (0.1#10.24)