Siapa Pemilik ChatGPT? Ini Fakta yang Harus Anda Ketahui

Senin, 13 Maret 2023 - 12:36 WIB
loading...
Siapa Pemilik ChatGPT?...
Siapa pemilik ChatGPT penting untuk diketahui. Foto: Reuters/Dado Ruvic
A A A
JAKARTA - Siapa pemilik ChatGPT penting untuk dipahami, agar tidak salah informasi. Sebab, saat ini ChatGPT adalah aplikasi kecerdasan buatan terpopuler di dunia dengan 100 juta pengguna aktif harian.

ChatGPT adalah salah satu produk milik perusahaan bernama OpenAI. Selain ChatGPT yang fokus di chatbot AI, OpenAI juga punya produk AI untuk gambar bernama Dall-E.

OpenAI dan Microsoft punya hubungan dekat. Sebab, dilaporkan Microsoft akan berinvestasi sebesar USD10 miliar ke perusahaan tersebut. Salah satunya, untuk menggunakan produk-produk dari ChatGPT ke mesin pencari Bing hingga produk lain seperti Microsoft Office.

Awalnya Nirlaba

OpenAI memulai laboratorium kecerdasan buatan berbasis di San Francisco pada 2015 sebagai organisasi nirlaba. Mereka mencoba membangun "artificial general intelligence ", atau AGI, yang pada dasarnya adalah perangkat lunak yang secerdas manusia.

OpenAI ingin melindungi dari masa depan di mana perusahaan teknologi besar, seperti Google, menguasai teknologi AI dan memonopoli keuntungannya.

Tujuan organisasi nirlaba ini adalah membangun perangkat lunak AI secara transparan dan menjadikan produknya open-source sehingga seluruh dunia dapat memperoleh manfaatnya.

Sejumlah tokoh Silicon Valley memberikan model USD1 miliar bagi OpenAI untuk memulai. Termasuk donor dari CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk, kapitalis ventura Peter Thiel, dan Sam Altman, yang menjadi CEO OpenAI pada 2019.

Musk meninggalkan dewan perusahaan pada 2018, dengan alasan tuntutan waktu untuk menjalankan Tesla dan SpaceX.

OpenAI berhasil menggunakan data dalam jumlah yang luar biasa besar, serta perangkat lunak yang didasarkan pada neuron di otak manusia, untuk membuat produk AI-nya. Namun, daya komputasi besar dan gaji karyawan tinggi mempersulit OpenAI untuk menjadi nirlaba.

AI untuk Teks dan Gambar

OpenAI memulai membangun sistem yang memahami bahasa, memanfaatkan kumpulan teks di internet untuk dipelajari. Pada 2020, mereka merilis GPT-3, alat penghasil teks atau chatbot.

Setelah itu, OpenAI mencoba meniru kesuksesan GPT-3 dengan memberinya kode komputer dan membuat alat yang disebut Codex, yang membantu pemrogram komputer menulis kode lebih cepat.

Codex mendorong Co-Pilot GitHub, alat untuk menerjemahkan instruksi manusia ke dalam kode komputer dengan biaya bulanan (GitHub dimiliki Microsoft).


OpenAI juga mencoba menggabungkan penglihatan dengan bahasa, dan melatih GPT-3 untuk menemukan pola antara kata dan gambar dengan menyerap kumpulan data masif yang berisi gambar dan keterangan dari internet. Itu menghasilkan produk DALL-E, yang dirilis pada Januari 2021, dan dapat membuat gambar berdasarkan kueri teks dari manusia. Selanjutnya, DALL-E 2 mampu membuat foto-foto yang sangat nyata dan viral di 2022.

Pada November 2022, OpenAI merilis CHatGPT untuk umum dan menjadi aplikasi dengan pengguna tercepat yang meraih 100 juta, mengalahkan Facebook, TikTok,danInstagram.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5176 seconds (0.1#10.140)