Media Sosial Berkembang ke Ranah Bisnis
A
A
A
JAKARTA - Fungsi media sosial mengalami banyak perkembangan. Tidak hanya sekedar wadah saling berkenalan, tapi juga masuk ke ranah bisnis, tempat bertemunya penjual dan pembeli.
Managing Director for Online Sales Twitter Asia Pacific, Aliza Knox melihat, media sosial menjadi sebuah toko bagi setiap orang untuk menjajakan produknya, seakanakan setiap orang memiliki halaman e-Commerce mereka sendiri. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang masyarakatnya sangat aktif mengakses beragam media sosial. Di sini, juga terjadi perubahan fungsi media sosial yang awalnya sekadar ajang eksis kemudian berkembang menjadi tempat usaha jual beli.
Menurut data Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia saat ini, terdapat sekitar 58 juta UKM yang menyediakan 97% lapangan pekerjaan dan memberikan hasil 60% dari GDP negara ini. Meski demikian, hampir seluruh UKM masih memasarkan atau menjual produk dan layanan mereka secara offline.
Hal tersebut sungguh berbanding terbalik dengan masyarakat Indonesia yang sudah cukup fasih menggunakan media sosial yang ada. "Bisa dibayangkan berapa banyak kesempatan yang dilewatkan oleh pelaku bisnis di tanah air," ucapnya.
Di negara lain setiap pelaku bisnis berlomba menawarkan produk atau layanan yang berkualitas, menarik, serta memiliki nilai lebih dibanding kompetitornya. Sedangkan di Indonesia pelaku bisnis ini masih harus bergelut dengan bagaimana mempromosikan dan memasarkan produk atau layanannya agar dapat dikenal luas.
Ada banyak pihak yang harus mau turun tangan untuk membantu pelaku bisnis ini. Pemerintah adalah pihak paling berwenang membuat regulasi dan memberikan arahan, bagaimana agar pelaku bisnis memanfaat teknologi media sosial sebagai wadah untuk memperkenalkan produk atau layanan yang ditawarkan kepada konsumen.
Pihak pelaku bisnis sendiri juga harus sadar bahwa media sosial bisa dieksplorasi lebih jauh lagi. Tidak hanya digunakan untuk keperluan pribadi dan bersosialisasi, namun juga sebagai channel untuk memasarkan dan mempromosikan produk atau layanan mereka.
Jadi diharapkan dengan media sosial para pelaku bisnis dapat mencapai target yang diinginkan. Selain pelaku bisnis, platform media sosial itu sendiri juga harus mengeksplor layanan mereka dengan melihat sifat penggunanya.
Sebuah media sosial juga harus dapat memposisikan dirinya tidak hanya sebagai sebuah media bersosialisasi, namun juga media untuk beriklan atau berpromosi bagi pelaku bisnis. Selain dapat menjangkau target promosi lebih tepat, media sosial juga harus mengubah pandangan bahwa beriklan atau memasang sebuah promosi itu ribet, sementara iklan atau promosi adalah hal penting dari berjualan.
"Kami di Twitter pun sadar akan hal tersebut. Bagi kami, Indonesia merupakan negara yang harus diutamakan," ujar Aliza. Indonesia adalah salah satu negara dengan pengguna Twitter terbesar di dunia. Sekitar 500 juta Tweet per hari di 2014.
"Oleh sebab itu penting bagi kami untuk dapat memberikan layanan yang lebih dari sekadar sebuah media sosial untuk berkomunikasi dan berbagi ide dengan pengguna yang lain. Namun juga dengan membantu para pelaku bisnis yang sedang berkembang dengan layanan Twitter Ads," pungkasnya.
Managing Director for Online Sales Twitter Asia Pacific, Aliza Knox melihat, media sosial menjadi sebuah toko bagi setiap orang untuk menjajakan produknya, seakanakan setiap orang memiliki halaman e-Commerce mereka sendiri. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang masyarakatnya sangat aktif mengakses beragam media sosial. Di sini, juga terjadi perubahan fungsi media sosial yang awalnya sekadar ajang eksis kemudian berkembang menjadi tempat usaha jual beli.
Menurut data Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia saat ini, terdapat sekitar 58 juta UKM yang menyediakan 97% lapangan pekerjaan dan memberikan hasil 60% dari GDP negara ini. Meski demikian, hampir seluruh UKM masih memasarkan atau menjual produk dan layanan mereka secara offline.
Hal tersebut sungguh berbanding terbalik dengan masyarakat Indonesia yang sudah cukup fasih menggunakan media sosial yang ada. "Bisa dibayangkan berapa banyak kesempatan yang dilewatkan oleh pelaku bisnis di tanah air," ucapnya.
Di negara lain setiap pelaku bisnis berlomba menawarkan produk atau layanan yang berkualitas, menarik, serta memiliki nilai lebih dibanding kompetitornya. Sedangkan di Indonesia pelaku bisnis ini masih harus bergelut dengan bagaimana mempromosikan dan memasarkan produk atau layanannya agar dapat dikenal luas.
Ada banyak pihak yang harus mau turun tangan untuk membantu pelaku bisnis ini. Pemerintah adalah pihak paling berwenang membuat regulasi dan memberikan arahan, bagaimana agar pelaku bisnis memanfaat teknologi media sosial sebagai wadah untuk memperkenalkan produk atau layanan yang ditawarkan kepada konsumen.
Pihak pelaku bisnis sendiri juga harus sadar bahwa media sosial bisa dieksplorasi lebih jauh lagi. Tidak hanya digunakan untuk keperluan pribadi dan bersosialisasi, namun juga sebagai channel untuk memasarkan dan mempromosikan produk atau layanan mereka.
Jadi diharapkan dengan media sosial para pelaku bisnis dapat mencapai target yang diinginkan. Selain pelaku bisnis, platform media sosial itu sendiri juga harus mengeksplor layanan mereka dengan melihat sifat penggunanya.
Sebuah media sosial juga harus dapat memposisikan dirinya tidak hanya sebagai sebuah media bersosialisasi, namun juga media untuk beriklan atau berpromosi bagi pelaku bisnis. Selain dapat menjangkau target promosi lebih tepat, media sosial juga harus mengubah pandangan bahwa beriklan atau memasang sebuah promosi itu ribet, sementara iklan atau promosi adalah hal penting dari berjualan.
"Kami di Twitter pun sadar akan hal tersebut. Bagi kami, Indonesia merupakan negara yang harus diutamakan," ujar Aliza. Indonesia adalah salah satu negara dengan pengguna Twitter terbesar di dunia. Sekitar 500 juta Tweet per hari di 2014.
"Oleh sebab itu penting bagi kami untuk dapat memberikan layanan yang lebih dari sekadar sebuah media sosial untuk berkomunikasi dan berbagi ide dengan pengguna yang lain. Namun juga dengan membantu para pelaku bisnis yang sedang berkembang dengan layanan Twitter Ads," pungkasnya.
(dyt)