Google dan Microsoft Bersatu Lawan Industri Perhotelan
A
A
A
CALIFORNIA - Kedua perusahaan raksasa Amerika Serikat (AS) Google dan Microsoft sama-sama melawan industri perhotelan.
Dilansir dari Ubergizmo, kamis (25/12/2014), pasalnya industri perhotelan mendorong Federal Communications Commission (FCC) memblokir tamu dari fasilitas penggunaan hotspot WiFi. Penentangan kedua perusahaan raksasa ini didukung juga oleh Asosiasi Telekomunikasi dan Internet Seluler.
Pemblokiran ini diprakarsai Marriott International dan Asosiasi Perhotelan Amerika & Penginapan. Mereka meminta agar operator hotel diizinkan untuk mengelola jaringan. Tujuannya menghindari gangguan ke perangkat nirkabel tamu.
Argumen oleh industri perhotelan ini adalah mereka harus mampu memberikan keamanan dan dapat diandalkan dalam layanan WiFi untuk para tamu.
Langkah ini diambil Marriott setelah pada Maret tahun lalu, untuk memblokir tamu dari menggunakan personal WiFi hotspot yang ditetapkan melalui smartphone mereka. Keluhan pun berdatangan, Marriott berargumen bahwa itu tidak melanggar hukum dan telah melindungi tamu dari hotspot nirkabel nakal.
Di sisi lain, Asosiasi Wireless (CTIA) mengatakan bahwa orang memiliki hak yang sama untuk menggunakan spektrum tak berlisensi. Berarti, tidak ada satu alasan sengaja dapat menghentikan seseorang menggunakan spektrum tak berlisensi.
Hal ini juga berarti, bahwa industri hotel tidak harus mengenakan biaya pada tamu karena mengakses internet secara individual untuk setiap perangkat.
Dilansir dari Ubergizmo, kamis (25/12/2014), pasalnya industri perhotelan mendorong Federal Communications Commission (FCC) memblokir tamu dari fasilitas penggunaan hotspot WiFi. Penentangan kedua perusahaan raksasa ini didukung juga oleh Asosiasi Telekomunikasi dan Internet Seluler.
Pemblokiran ini diprakarsai Marriott International dan Asosiasi Perhotelan Amerika & Penginapan. Mereka meminta agar operator hotel diizinkan untuk mengelola jaringan. Tujuannya menghindari gangguan ke perangkat nirkabel tamu.
Argumen oleh industri perhotelan ini adalah mereka harus mampu memberikan keamanan dan dapat diandalkan dalam layanan WiFi untuk para tamu.
Langkah ini diambil Marriott setelah pada Maret tahun lalu, untuk memblokir tamu dari menggunakan personal WiFi hotspot yang ditetapkan melalui smartphone mereka. Keluhan pun berdatangan, Marriott berargumen bahwa itu tidak melanggar hukum dan telah melindungi tamu dari hotspot nirkabel nakal.
Di sisi lain, Asosiasi Wireless (CTIA) mengatakan bahwa orang memiliki hak yang sama untuk menggunakan spektrum tak berlisensi. Berarti, tidak ada satu alasan sengaja dapat menghentikan seseorang menggunakan spektrum tak berlisensi.
Hal ini juga berarti, bahwa industri hotel tidak harus mengenakan biaya pada tamu karena mengakses internet secara individual untuk setiap perangkat.
(dyt)