Google Bikin Petisi Antimonopoli yang Ditujukan kepada Microsoft
loading...
A
A
A
MENLO PARK - Google mengajukan petisi kepada Komisi Eropa untuk mengambil tindakan antimonopoli terhadap saingannya, Microsoft.
BACA JUGA - China Keluarkan Jurus Anti-Monopoli yang Menargetkan Raksasa Teknologinya
Dalam petisi tersebut, Google menuduh Microsoft melakukan praktik-praktik antimonopoli yang merugikan persaingan di pasar perangkat lunak.
Google mengklaim bahwa Microsoft telah menggunakan posisi dominannya di pasar perangkat lunak untuk menekan pesaing, termasuk Google sendiri. Google menyoroti beberapa praktik Microsoft yang dianggap sebagai pelanggaran antimonopoli, antara lain:
Microsoft memaksa produsen komputer untuk memasang perangkat lunak Microsoft secara eksklusif pada komputer mereka.
Microsoft menggunakan perjanjian eksklusif dengan produsen perangkat keras untuk menghalangi pesaing dari mengakses perangkat keras tersebut.
"Petisi Google ini menunjukkan bahwa Google semakin serius dalam menghadapi persaingan dari Microsoft. Ini adalah sinyal positif bahwa Google tidak akan tinggal diam dan akan terus berjuang untuk melindungi persaingan yang sehat di pasar perangkat lunak," ujar Michael Osterhaus, analis industri dari Forrester Research seperti dilansir dari Reuters, Jumat (1/12/2023).
Microsoft menggunakan perangkat lunak Windows untuk membatasi akses pesaing ke fitur-fitur penting.
Google berpendapat bahwa praktik-praktik ini telah merugikan persaingan di pasar perangkat lunak dan konsumen. Google meminta Komisi Eropa untuk melakukan penyelidikan atas praktik-praktik Microsoft dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memulihkan persaingan yang sehat.
Petisi Google ini disambut baik oleh beberapa pengamat industri. Mereka menilai bahwa petisi ini menunjukkan bahwa Google semakin serius dalam menghadapi persaingan dari Microsoft.
Microsoft belum memberikan tanggapan resmi atas petisi Google. Namun, perusahaan ini sebelumnya telah membantah tuduhan-tuduhan antimonopoli yang dialamatkan kepadanya.
"Petisi Google ini layak untuk dipertimbangkan oleh Komisi Eropa. Praktik-praktik Microsoft yang dituduhkan oleh Google dapat merugikan persaingan di pasar perangkat lunak dan konsumen," tegas Thomas Vinje, pengacara antitrust dari law firm Clifford Chance
Apakah Komisi Eropa akan mengambil tindakan atas petisi Google masih belum diketahui. Namun, petisi ini menunjukkan bahwa persaingan di pasar perangkat lunak semakin sengit dan bahwa Google tidak akan tinggal diam dalam menghadapi persaingan tersebut.
BACA JUGA - China Keluarkan Jurus Anti-Monopoli yang Menargetkan Raksasa Teknologinya
Dalam petisi tersebut, Google menuduh Microsoft melakukan praktik-praktik antimonopoli yang merugikan persaingan di pasar perangkat lunak.
Google mengklaim bahwa Microsoft telah menggunakan posisi dominannya di pasar perangkat lunak untuk menekan pesaing, termasuk Google sendiri. Google menyoroti beberapa praktik Microsoft yang dianggap sebagai pelanggaran antimonopoli, antara lain:
Microsoft memaksa produsen komputer untuk memasang perangkat lunak Microsoft secara eksklusif pada komputer mereka.
Microsoft menggunakan perjanjian eksklusif dengan produsen perangkat keras untuk menghalangi pesaing dari mengakses perangkat keras tersebut.
"Petisi Google ini menunjukkan bahwa Google semakin serius dalam menghadapi persaingan dari Microsoft. Ini adalah sinyal positif bahwa Google tidak akan tinggal diam dan akan terus berjuang untuk melindungi persaingan yang sehat di pasar perangkat lunak," ujar Michael Osterhaus, analis industri dari Forrester Research seperti dilansir dari Reuters, Jumat (1/12/2023).
Microsoft menggunakan perangkat lunak Windows untuk membatasi akses pesaing ke fitur-fitur penting.
Google berpendapat bahwa praktik-praktik ini telah merugikan persaingan di pasar perangkat lunak dan konsumen. Google meminta Komisi Eropa untuk melakukan penyelidikan atas praktik-praktik Microsoft dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memulihkan persaingan yang sehat.
Petisi Google ini disambut baik oleh beberapa pengamat industri. Mereka menilai bahwa petisi ini menunjukkan bahwa Google semakin serius dalam menghadapi persaingan dari Microsoft.
Microsoft belum memberikan tanggapan resmi atas petisi Google. Namun, perusahaan ini sebelumnya telah membantah tuduhan-tuduhan antimonopoli yang dialamatkan kepadanya.
"Petisi Google ini layak untuk dipertimbangkan oleh Komisi Eropa. Praktik-praktik Microsoft yang dituduhkan oleh Google dapat merugikan persaingan di pasar perangkat lunak dan konsumen," tegas Thomas Vinje, pengacara antitrust dari law firm Clifford Chance
Apakah Komisi Eropa akan mengambil tindakan atas petisi Google masih belum diketahui. Namun, petisi ini menunjukkan bahwa persaingan di pasar perangkat lunak semakin sengit dan bahwa Google tidak akan tinggal diam dalam menghadapi persaingan tersebut.
(wbs)