XL Axiata Tingkatkan Penetrasi Jaringan di Indonesia Timur
A
A
A
SURABAYA - PT XL Axiata Tbk pada tahun depan akan meningkatkan penetrasi jaringan di wilayah Indonesia bagian timur, utamanya Sumbawa dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Untuk Sumbawa, target layanan 3G/4G akan ada di lima kota serta akan melayani sekitar 85% total populasi. Untuk NTT, layanan 4G akan melayani Kupang, Labuan Bajo dan Maumere.
Sementara itu, layanan 3G/4G ditargetkan akan menjangkau 80% area NTT. Di Provinsi ini, XL Axiata berencana membangun lebih dari 400 BTS 3G/4G hingga 2018. Rencana ekspansi ini sejalan dengan terus bertumbuhnya jumlah pelanggan di wilayah tersebut.
"Di Jawa Timur dan Indonesia timur, sampai bulan November 2017, jumlah pelanggan kami sudah mencapai lebih dari 16 juta alias 60%," kata General Manager Sales Operation East Java PT XL Axiata East Region, Hiasinta Paembonan, Senin (18/12/2017).
Dari total pelanggan tersebut, pertumbuhan pelanggan data paling tinggi, yakni mencapai 27,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2016. Untuk pendapatan data mengalami kenaikan sebesar 34,1% di periode yang sama, hal ini disebabkan kenaikan trafik data sebesar 57%.
Saat ini, infrastruktur jaringan emiten berkode EXCL itu mencapai lebih dari 3.600 BTS 4G dan 5.250 BTS 3G yang mencakup Jawa Timur, Bali dan Lombok serta Nusa Tenggara Timur. "Menyambut Natal dan Tahun Baru 2018, kami menyiagakan tim yang akan siap 24 jam, baik di pusat pemantauan jaringan maupun di lapangan," ujar Hiasinta.
Menurut Hiasinta, infrastruktur jaringan milik XL Axiata yang ada saat ini masih mampu melayani kemungkinan kenaikan trafik semua layanan terutama data, sekaligus menjaga kualitas khususnya di area Jatim dan Indonesia timur. "Pada setiap momen liburan Natal dan Tahun Baru, biasanya kenaikan trafik terjadi di area tertentu saja, antara lain pusat-pusat keramaian di perkotaan dan lokasi wisata. Kami juga sudah siapkan tiga mobile BTS di Surabaya, Bali dan Batu,” pungkasnya.
XL Axiata tahun ini menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp7 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar 80% diantaranya dialokasikan untuk pengembangan jaringan, terutama 4G dan selebihnya untuk IT dan operasional bisnisnya. Saat ini, XL Axiata menerapkan teknologi 4T4R 4×4 MIMO di frekuensi 1800 MHz untuk meningkatkan kapasitas LTE hingga 50%. Lalu juga ada 256 QAM untuk meningkatkan efisiensi spektrum hingga 30%.
"Kami akan terus fokus menyediakan layanan digital guna memudahkan aktifitas masyarakat serta mendorong perkembangan ekonomi digital Indonesia," imbuh Manager Management Service PT XL Axiata East region, Esti Kusuma Wardani.
Sementara itu, layanan 3G/4G ditargetkan akan menjangkau 80% area NTT. Di Provinsi ini, XL Axiata berencana membangun lebih dari 400 BTS 3G/4G hingga 2018. Rencana ekspansi ini sejalan dengan terus bertumbuhnya jumlah pelanggan di wilayah tersebut.
"Di Jawa Timur dan Indonesia timur, sampai bulan November 2017, jumlah pelanggan kami sudah mencapai lebih dari 16 juta alias 60%," kata General Manager Sales Operation East Java PT XL Axiata East Region, Hiasinta Paembonan, Senin (18/12/2017).
Dari total pelanggan tersebut, pertumbuhan pelanggan data paling tinggi, yakni mencapai 27,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2016. Untuk pendapatan data mengalami kenaikan sebesar 34,1% di periode yang sama, hal ini disebabkan kenaikan trafik data sebesar 57%.
Saat ini, infrastruktur jaringan emiten berkode EXCL itu mencapai lebih dari 3.600 BTS 4G dan 5.250 BTS 3G yang mencakup Jawa Timur, Bali dan Lombok serta Nusa Tenggara Timur. "Menyambut Natal dan Tahun Baru 2018, kami menyiagakan tim yang akan siap 24 jam, baik di pusat pemantauan jaringan maupun di lapangan," ujar Hiasinta.
Menurut Hiasinta, infrastruktur jaringan milik XL Axiata yang ada saat ini masih mampu melayani kemungkinan kenaikan trafik semua layanan terutama data, sekaligus menjaga kualitas khususnya di area Jatim dan Indonesia timur. "Pada setiap momen liburan Natal dan Tahun Baru, biasanya kenaikan trafik terjadi di area tertentu saja, antara lain pusat-pusat keramaian di perkotaan dan lokasi wisata. Kami juga sudah siapkan tiga mobile BTS di Surabaya, Bali dan Batu,” pungkasnya.
XL Axiata tahun ini menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp7 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar 80% diantaranya dialokasikan untuk pengembangan jaringan, terutama 4G dan selebihnya untuk IT dan operasional bisnisnya. Saat ini, XL Axiata menerapkan teknologi 4T4R 4×4 MIMO di frekuensi 1800 MHz untuk meningkatkan kapasitas LTE hingga 50%. Lalu juga ada 256 QAM untuk meningkatkan efisiensi spektrum hingga 30%.
"Kami akan terus fokus menyediakan layanan digital guna memudahkan aktifitas masyarakat serta mendorong perkembangan ekonomi digital Indonesia," imbuh Manager Management Service PT XL Axiata East region, Esti Kusuma Wardani.
(ven)