Yahoo Pasang Mata-mata pada Email Anda
A
A
A
NEW YORK - Pasca penguman Yahoo yang menerangkan ada sekitar 500 juta lebih data penggunanya di curi, ada kabar yang mengejutkan. Kejadian ini mengakibatkan banyak banyak pengguna yang merasa khawatir karena menganggap privasi mereka telah dirusak.
Muncul spekulasi periswa yang terjadi 2015 ini melibatkan pemerintah Amerika Serikat. Seperti dilansir dari The Hacker News, Rabu (5/10/2016), dikatakan kalau keterlibatan pemerintah Amerika Serikat karena ingin memata-matai pengguna layanan email tersebut.
Bahkan dari beberapa sumber, Yahoo merancang program khusus demi NSA dan FBI setelah menyetujui perjanjian dengan pengadilan secara rahasia. Program tersebut akan memindai setiap email yang terdapat pada pengguna layanan email milik Yahoo, yang jumlahnya mencapai ratusan juta lebih.
Sudah pasti tujuannya untuk memantau akun-akun yang dicurigai oleh NSA dan FBI. Bahkan tim keamanan dari pihak Yahoo tidak mengetahui keberadaan program ini.
Sebelumnya, pada 2008 Yahoo menolak program pengawasan PRISM dari NSA, bahkan pihak pengadilan memberi sanksi berupa denda USD250 ribu per harinya. Kasus ini pun baru diketahui melalui dokumen yang terungkap pada 2014 silam.
Tak berhenti disitu, pada 2015 badan intelijen Amerika Serikat kembali mendekati petinggi Yahoo, Marissa Mayer dan Ron Bell. Mereka berdua menyetujui, sayangnya dari informasi yang beredar tidak melibatkan tim keamanan Yahoo saat proses tersebut.
Sehingga mereka meminta tim keamanan untuk membuat sebuah program yang dapat memindai email para pengguna dengan string khusus, serta dapat diambil dari jarak jauh. Informasi ini kabarnya beredar setelah beberapa minggu berita mengenai data para pengguna layanan email Yahoo yang dibobol.
Muncul spekulasi periswa yang terjadi 2015 ini melibatkan pemerintah Amerika Serikat. Seperti dilansir dari The Hacker News, Rabu (5/10/2016), dikatakan kalau keterlibatan pemerintah Amerika Serikat karena ingin memata-matai pengguna layanan email tersebut.
Bahkan dari beberapa sumber, Yahoo merancang program khusus demi NSA dan FBI setelah menyetujui perjanjian dengan pengadilan secara rahasia. Program tersebut akan memindai setiap email yang terdapat pada pengguna layanan email milik Yahoo, yang jumlahnya mencapai ratusan juta lebih.
Sudah pasti tujuannya untuk memantau akun-akun yang dicurigai oleh NSA dan FBI. Bahkan tim keamanan dari pihak Yahoo tidak mengetahui keberadaan program ini.
Sebelumnya, pada 2008 Yahoo menolak program pengawasan PRISM dari NSA, bahkan pihak pengadilan memberi sanksi berupa denda USD250 ribu per harinya. Kasus ini pun baru diketahui melalui dokumen yang terungkap pada 2014 silam.
Tak berhenti disitu, pada 2015 badan intelijen Amerika Serikat kembali mendekati petinggi Yahoo, Marissa Mayer dan Ron Bell. Mereka berdua menyetujui, sayangnya dari informasi yang beredar tidak melibatkan tim keamanan Yahoo saat proses tersebut.
Sehingga mereka meminta tim keamanan untuk membuat sebuah program yang dapat memindai email para pengguna dengan string khusus, serta dapat diambil dari jarak jauh. Informasi ini kabarnya beredar setelah beberapa minggu berita mengenai data para pengguna layanan email Yahoo yang dibobol.
(dol)