Yahoo Hapus Konten Berbau Kelompok Teroris
A
A
A
CALIFORNIA - Kelompok teroris kerap kali memanfaatkan kemajuan teknologi dalam menjalankan aksinya, salah satunya dengan penggunaan internet. Namun untuk meyakinkan para pelanggan, Yahoo menyatakan bahwa layanannya bukanlah tempat berlindung para kelompok teroris.
Dalam hal ini, Yahoo telah melakukan pembaruan terhadap pedoman komunitasnya. Isi pedoman tersebut menyatakan bahwa pihak perusahaan akan menghapus konten dan kemungkinan akan menonaktifkan akun yang mendukung organisasi, pemimpin, dan aktivitas kekerasan terkait terorisme.
Serupa dengan Twitter yang memblokir 125.000 akun yang terkait dengan terorrisme. Kali ini Yahoo juga melakukan hal senada pasca aksi penembakan masal di sebuah klub malam gay di Orlando yang terindikasi dilakukan oleh kelompok ISIS.
Manajer Bidang Kepercayaan dan Keamanan Yahoo Kathleen Lefstad menuturkan kategori baru ini merupakan tambahan dari jenis konten yang ditandai oleh Yahoo. Termasuk di antaranya adalah ujaran bernada kebencian, tindak kekerasan atau intimidasi, serta membagikan konten dewasa atau seksual milik seseorang tanpa persetujuan pemilik.
"Kami memiliki lebih dari 1 miliar orang di berbagai penjuru dunia dengan berbagai macam keyakinan, pendapat, dan latar belakang (komunitas Yahoo) dan kami memiliki komitmen untuk menghargai sesama," ujar Lefstad, dilansir dari Venture Beat, Senin (27/6/2016).
Langkah yang dambil Yahoo ini sekaligus menyejajarkan Yahoo dengan perusahaan teknologi lainnya yang berupaya menangkal kelompok teroris seperti ISIS untuk menyebarkan pesan melalui layanan yang mereka miliki.
Dalam hal ini, Yahoo telah melakukan pembaruan terhadap pedoman komunitasnya. Isi pedoman tersebut menyatakan bahwa pihak perusahaan akan menghapus konten dan kemungkinan akan menonaktifkan akun yang mendukung organisasi, pemimpin, dan aktivitas kekerasan terkait terorisme.
Serupa dengan Twitter yang memblokir 125.000 akun yang terkait dengan terorrisme. Kali ini Yahoo juga melakukan hal senada pasca aksi penembakan masal di sebuah klub malam gay di Orlando yang terindikasi dilakukan oleh kelompok ISIS.
Manajer Bidang Kepercayaan dan Keamanan Yahoo Kathleen Lefstad menuturkan kategori baru ini merupakan tambahan dari jenis konten yang ditandai oleh Yahoo. Termasuk di antaranya adalah ujaran bernada kebencian, tindak kekerasan atau intimidasi, serta membagikan konten dewasa atau seksual milik seseorang tanpa persetujuan pemilik.
"Kami memiliki lebih dari 1 miliar orang di berbagai penjuru dunia dengan berbagai macam keyakinan, pendapat, dan latar belakang (komunitas Yahoo) dan kami memiliki komitmen untuk menghargai sesama," ujar Lefstad, dilansir dari Venture Beat, Senin (27/6/2016).
Langkah yang dambil Yahoo ini sekaligus menyejajarkan Yahoo dengan perusahaan teknologi lainnya yang berupaya menangkal kelompok teroris seperti ISIS untuk menyebarkan pesan melalui layanan yang mereka miliki.
(dol)