Petinggi Facebook Ditangkap Polisi Terkait Kasus Perdagangan Narkoba

Rabu, 02 Maret 2016 - 10:52 WIB
Petinggi Facebook Ditangkap...
Petinggi Facebook Ditangkap Polisi Terkait Kasus Perdagangan Narkoba
A A A
RIO DE JANEIRO - Polisi Federal Brasil menangkap petinggi Facebook untuk Amerika Latin, Diego Dzodan. Alasan penangkapan yang dilakukan polisi karena Dzodan tidak mau bekerja sama untuk memberikan informasi pengguna WhatsApp yang merupakan gembong narkoba.

"Diego Dzodan , wakil presiden Facebook , ditahan atau istilah dari otoritas Brasil adalah " penjara preventif ," berupa kurungan kurang dari seminggu tetapi tapi bisa diperpanjang," kata polisi federal dalam sebuah pernyataan dilansir dari NewYorkTimes, Rabu (2/3/2016) .

Penangkapan dilakukan karena Facebook berulang kali gagal mematuhi perintah pengadilan untuk bekerja sama. Padahal informasi ini dibutuhkan untuk dimanfaatkan dalam penyelidikan kejahatan terorganisir dan perdagangan narkoba

Penahanan Dzodan ini bermula dari kasus yang terjadi pada 2014. Dalam sidang kasus tersebut, pihak pengadilan memerintahkan Facebook untuk membantu penyelesaian kasus tersebut. Facebook pun diminta untuk melacak keberadaan tersangka yang terlibat dalam aksi kejahatan dan jual beli narkoba.

Pengadilan meminta data pribadi terkait tersangka tersebut dari database WhatsApp, perusahaan yang dibeli Facebook di 2014. Sayangnya, pihak Facebook tidak memenuhi permintaan dari pengadilan tersebut.

Bahkan mereka mengacuhkan perintah permintaan data pribadi user itu selama empat bulan terakhir. Akhirnya denda sebesar USD 12.700 USD per hari dikenakan kepada Facebook dan terkumpul menjadi USD 250 ribu.

Melihat tidak adanya itikat baik dari Facebook untuk memenuhi permintaan pengadilan, Hakim pun memutuskan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Dzodan. Alasannya, Facebook dianggap tidak mau membantu kepolisian dalam tugas investigasi yang tengah dilakukan.

Menanggapi hal ini Facebook mengungkapkan alasannya bahwa data pribadi terkait tersangka tersebut bukanlah data yang tersimpan di dalam perusahaan. Menurut juru bicara Facebook Facebook dan WhatsApp, merupakan dua perusahaan yang berbeda. Permintaan data pribadi user WhatsApp kepada Facebook dianggap sebagai permintaan salah alamat.
(dol)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2230 seconds (0.1#10.24)