China Larang Tentara Gunakan Smartwatch
A
A
A
BEIJING - Pemerintah China melarang tentara menggunakan jam tangan yang terkoneksi internet atau smartwatch dan gadget wearable karena bisa melanggar protokol keamanan militer.
Seperti dikutip dari IT Proportal, Kamis (14/5/2015), militer China telah mengeluarkan pernyataan terhadap penggunaan perangkat internet yang terhubung setelah mereka mencoba mengambil foto menggunakan smartwatch.
"Penggunaan jam tangan yang memiliki akses internet, informasi lokasi, dan fungsi percakapan telepon harus dianggap sebagai pelanggaran peraturan kerahasiaan di barak tentara," jelas surat kabar harian di China, PLA Daily.
Setelah mempelajari penggunaan smartwatch, pihak berwenang di barak Nanjing menyita perangkat sebelum menganalisis data. Laporan itu tidak mengidentifikasi Apple Watch, hanya menyatakan bahwa hal ini setelah personil militer China baru-baru ini menerima bungkusan hadiah ulang tahun.
Hal ini dilaporkan bahwa barak tentara kini telah disediakan dengan bahan pengajaran dan tanda-tanda peringatan untuk mencegah insiden. Personil militer juga telah diperintahkan untuk menyebarkan berita ini.
Perusahaan teknologi yang berbasis di Amerika Serikat sekarang harus menyerahkan kunci enkripsi untuk pemerintah China sebelum mereka diizinkan untuk berdagang di negara Asia.
Menurut BBC, Departemen Pertahanan Inggris tidak mencegah pasukan menggunakan perangkat jaringan kecuali mereka bekerja dalam lingkungan dan mengutamakan keamanan. Meskipun organisasi militer di seluruh dunia akan dipaksa untuk mengambil sikap atas munculnya teknologi wearable.
Beberapa komentator telah menyarankan bahwa smartwatch dan perangkat sejenis bisa menjadi bantuan untuk tentara, bukan halangan keamanan.
Seperti dikutip dari IT Proportal, Kamis (14/5/2015), militer China telah mengeluarkan pernyataan terhadap penggunaan perangkat internet yang terhubung setelah mereka mencoba mengambil foto menggunakan smartwatch.
"Penggunaan jam tangan yang memiliki akses internet, informasi lokasi, dan fungsi percakapan telepon harus dianggap sebagai pelanggaran peraturan kerahasiaan di barak tentara," jelas surat kabar harian di China, PLA Daily.
Setelah mempelajari penggunaan smartwatch, pihak berwenang di barak Nanjing menyita perangkat sebelum menganalisis data. Laporan itu tidak mengidentifikasi Apple Watch, hanya menyatakan bahwa hal ini setelah personil militer China baru-baru ini menerima bungkusan hadiah ulang tahun.
Hal ini dilaporkan bahwa barak tentara kini telah disediakan dengan bahan pengajaran dan tanda-tanda peringatan untuk mencegah insiden. Personil militer juga telah diperintahkan untuk menyebarkan berita ini.
Perusahaan teknologi yang berbasis di Amerika Serikat sekarang harus menyerahkan kunci enkripsi untuk pemerintah China sebelum mereka diizinkan untuk berdagang di negara Asia.
Menurut BBC, Departemen Pertahanan Inggris tidak mencegah pasukan menggunakan perangkat jaringan kecuali mereka bekerja dalam lingkungan dan mengutamakan keamanan. Meskipun organisasi militer di seluruh dunia akan dipaksa untuk mengambil sikap atas munculnya teknologi wearable.
Beberapa komentator telah menyarankan bahwa smartwatch dan perangkat sejenis bisa menjadi bantuan untuk tentara, bukan halangan keamanan.
(izz)