Dihukum 11 Tahun Penjara, Ini Kisah Elizabeth Holmes yang Menipu Dunia Medis
loading...
A
A
A
CALIFORNIA - Nama Elizabeth Holmes mendadak viral. Wanita cantik yang CEO perusahaan medis Theranos itu bikin heboh setelah mendapatkan vonis hukuman lebih dari 11 tahun penjara. Musababnya: melakukan penipuan besar-besaran.
Padahal, Elizabeth Holmes dulu dielu-elukan di dunia medis. Ia dianggap sebagai Steve Jobs di dunia medis lewat perusahaan bioteknologi Theranos.
Selama 15 tahun, Holmes yang ambisius mampu meyakinkan investor bahwa perusahaannya mengembangkan perangkat medis revolusioner. Perangkat yang akan merevolusi industri medis.
Holmes mengklaim Theranos bisa membuat teknologi yang bisa menjalankan lebih dari 240 tes hanya dengan beberapa tetes darah. Mulai dari kanker hingga diabetes.
Normalnya, dengan teknologi medis yang ada saat ini, butuh sampel yang jauh lebih besar.
Namun ternyata teknologi perusahaan tersebut hanya khayalan. Theranos ternyata memberikan hasil yang tidak akurat kepada pasien. Teknologi baru di dunia medis itu tidak pernah terwujud. Sebab, Theranos teranjur bangkrut. Dan uang investor menguap.
Bahkan Holmes juga dinyatakan tidak bersalah atas dua dakwaan. Satu dakwaan menipu pasien dan satu dakwaan konspirasi untuk menipu pasien.
Dibandingkan dengan Steve Jobs
Elilzabeth Holmes bersama dengan mantan Presiden AS Bill Clinton. Foto: ist
Pada 2014, Holmes yang saat itu berusia 30 tahun berada di puncak popularitas. Ia cantik. Masih muda. Cerdas. Drop out dari Universitas Stanford pada usia 19. Lalu, langsung bikin perusahan.
Hebatnya, ia bisa meyakinkan banyak sekali investor besar. Mulai dari Menteri Keuangan AS George Schultz, hingga Rupert Murdoch ikut berinvestasi.
Majalah Forbes menyebutnya sebagai wanita biliuner termuda di dunia. Sedangkan Inc. melabelinya sebagai Steve Jobs baru. Theranos, saat itu memiliki valuasi USD9 miliar (Rp141 triliun).
Padahal, Elizabeth Holmes dulu dielu-elukan di dunia medis. Ia dianggap sebagai Steve Jobs di dunia medis lewat perusahaan bioteknologi Theranos.
Selama 15 tahun, Holmes yang ambisius mampu meyakinkan investor bahwa perusahaannya mengembangkan perangkat medis revolusioner. Perangkat yang akan merevolusi industri medis.
Holmes mengklaim Theranos bisa membuat teknologi yang bisa menjalankan lebih dari 240 tes hanya dengan beberapa tetes darah. Mulai dari kanker hingga diabetes.
Normalnya, dengan teknologi medis yang ada saat ini, butuh sampel yang jauh lebih besar.
Namun ternyata teknologi perusahaan tersebut hanya khayalan. Theranos ternyata memberikan hasil yang tidak akurat kepada pasien. Teknologi baru di dunia medis itu tidak pernah terwujud. Sebab, Theranos teranjur bangkrut. Dan uang investor menguap.
Bahkan Holmes juga dinyatakan tidak bersalah atas dua dakwaan. Satu dakwaan menipu pasien dan satu dakwaan konspirasi untuk menipu pasien.
Dibandingkan dengan Steve Jobs
Elilzabeth Holmes bersama dengan mantan Presiden AS Bill Clinton. Foto: ist
Pada 2014, Holmes yang saat itu berusia 30 tahun berada di puncak popularitas. Ia cantik. Masih muda. Cerdas. Drop out dari Universitas Stanford pada usia 19. Lalu, langsung bikin perusahan.
Hebatnya, ia bisa meyakinkan banyak sekali investor besar. Mulai dari Menteri Keuangan AS George Schultz, hingga Rupert Murdoch ikut berinvestasi.
Majalah Forbes menyebutnya sebagai wanita biliuner termuda di dunia. Sedangkan Inc. melabelinya sebagai Steve Jobs baru. Theranos, saat itu memiliki valuasi USD9 miliar (Rp141 triliun).