Waspada, Ada 12 Juta Serangan Phising di Asia Tenggara Selama 2022
loading...
A
A
A
Serangan phising di wilayah Asia Tenggara terus meroket. Selama periode Januari hingga Juni 2022, sistem Anti-Phishing perusahaan keamanan Kaspersky telah memblokir total 12,127,692 tautan phishing berbahaya di Asia Tenggara.
Angka itu lebih banyak 1 juta dari jumlah total serangan phishing yang terdeteksi di wilayah tersebut pada 2021, yaitu sebanyak 11,260,643 deteksi.
Apa sebenarnya serangan phising ? Phising adalah serangan rekayasa sosial yang digunakan penjahat siber untuk membahayakan target mereka – baik individu maupun organisasi.
Biasanya, penjahat siber mengirim gelombang besar email yang mengaku sebagai perusahaan atau entitas yang sah untuk mempromosikan halaman palsu atau menginfeksi pengguna dengan lampiran berbahaya.
Tujuan akhir dari serangan phishing adalah untuk mencuri kredensial – terutama informasi keuangan dan login – untuk mencuri sejumlah uang atau yang terburuk, membahayakan seluruh perusahaan.
Selain merugikan individu, peneliti Kaspersky baru-baru ini memperingatkan bahwa sebagian besar kelompok Advanced Persistent Threat (APT) di Asia Pasifik termasuk Asia Tenggara menggunakan phishing bertarget untuk masuk ke jaringan yang sangat terlindungi.
Seperti namanya "advance atau canggih", APT menggunakan teknik peretasan yang berkelanjutan, rahasia, dan canggih untuk mendapatkan akses ke sistem dan tetap berada di dalam untuk jangka waktu yang lama, dengan konsekuensi yang berpotensi merusak.
APT biasanya menyesuaikan serangan dengan target bernilai besar, seperti negara dan perusahaan besar, di mana tujuan akhirnya adalah mencuri informasi dalam jangka waktu yang lama, bukan sekadar "menyusup masuk" dan pergi dengan cepat, seperti yang dilakukan banyak peretas topi hitam (black hat) selama serangan dunia maya tingkat rendah.
Noushin Shabab, Peneliti Keamanan Senior untuk Tim Riset dan Analisis Global (GReAT) di Kaspersky, mengungkapkan dalam presentasi baru-baru ini bahwa phishing bertarget, juga dikenal sebagai spear phishing, adalah vektor infeksi pilihan dari kelompok APT yang beroperasi di wilayah tersebut.
Angka itu lebih banyak 1 juta dari jumlah total serangan phishing yang terdeteksi di wilayah tersebut pada 2021, yaitu sebanyak 11,260,643 deteksi.
Apa sebenarnya serangan phising ? Phising adalah serangan rekayasa sosial yang digunakan penjahat siber untuk membahayakan target mereka – baik individu maupun organisasi.
Biasanya, penjahat siber mengirim gelombang besar email yang mengaku sebagai perusahaan atau entitas yang sah untuk mempromosikan halaman palsu atau menginfeksi pengguna dengan lampiran berbahaya.
Tujuan akhir dari serangan phishing adalah untuk mencuri kredensial – terutama informasi keuangan dan login – untuk mencuri sejumlah uang atau yang terburuk, membahayakan seluruh perusahaan.
Selain merugikan individu, peneliti Kaspersky baru-baru ini memperingatkan bahwa sebagian besar kelompok Advanced Persistent Threat (APT) di Asia Pasifik termasuk Asia Tenggara menggunakan phishing bertarget untuk masuk ke jaringan yang sangat terlindungi.
Seperti namanya "advance atau canggih", APT menggunakan teknik peretasan yang berkelanjutan, rahasia, dan canggih untuk mendapatkan akses ke sistem dan tetap berada di dalam untuk jangka waktu yang lama, dengan konsekuensi yang berpotensi merusak.
APT biasanya menyesuaikan serangan dengan target bernilai besar, seperti negara dan perusahaan besar, di mana tujuan akhirnya adalah mencuri informasi dalam jangka waktu yang lama, bukan sekadar "menyusup masuk" dan pergi dengan cepat, seperti yang dilakukan banyak peretas topi hitam (black hat) selama serangan dunia maya tingkat rendah.
Noushin Shabab, Peneliti Keamanan Senior untuk Tim Riset dan Analisis Global (GReAT) di Kaspersky, mengungkapkan dalam presentasi baru-baru ini bahwa phishing bertarget, juga dikenal sebagai spear phishing, adalah vektor infeksi pilihan dari kelompok APT yang beroperasi di wilayah tersebut.
(dan)