Samsung Indonesia Ekspor 8 Juta Unit Smartphone Selama 2018-2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banyak yang tidak tahu bahwa PT Samsung Electronics Indonesia (PT SEIN) tidak hanya memproduksi ponsel untuk pasar Indonesia. Tapi, juga melakukan ekspor smartphone ke berbagai negara lain. Bahkan, sejak 2018 hingga kuartal ke-3 tahun 2022, Samsung berhasil mengekspor 8 juta unit ponsel pintar.
Pabrik Samsung smartphone dan tablet di Cikarang telah beroperasi sejak 2015. Pabrik tersebut terus berinvestasi dengan memperbarui sistem operasional produksi menjadi lebih canggih.
Sehingga bisa menambah kapasitas produksi dalam memenuhi permintaan dalam negeri dan ekspor. Mendukung rencana pemerintah untuk meningkatkan industri perangkat elektronik, Samsung akan menggandeng perusahaan lokal untuk merakit AC di Indonesia.
Presiden PT SEIN Simon Lee mengatakan, selain memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Samsung berupaya meningkatkan ekspor, membuka peluang kerja ratusan anak muda dan mendongkrak surplus neraca perdagangan Indonesia.
”Samsung berkomitmen mendukung pemerintah dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspor di pabrik Samsung di Indonesia. Sejak 2018 hingga kuartal ke-3 tahun 2022, kami telah mengekspor lebih dari 8 juta unit smartphone Samsung Galaxy,” kata Simon.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bahkan optimistis bahwa Indonesia bisa menjadi basis produksi telepon seluler (ponsel) pintar yang diekspor ke berbagai negara di dunia. Menurutnya, sektor elektronik merupakan sektor unggulan yang masuk dalam prioritas Making Indonesia 4.0.
Sektor elektronik (HS 85) merupakan komponen ekspor ke-4 terbesar dalam struktur ekspor Indonesia.
Pada periode Januari─Juli 2022, nilai ekspor elektronik Indonesia mencapai USD9,43 miliar. Nilai tersebut naik 18,9 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD7,93 miliar.
Sedangkan pada 2021, ekspor elektronik Indonesia mencapai nilai USD 14,1 miliar dengan tren lima tahunan (2017─2021) positif sebesar 6,54 persen. Di tahun yang sama, nilai ekspor telepon seluler (HS 851712) Indonesia mencapai nilai USD 305,8 juta.
Menurut Mendag Zulkifli Hasan, kinerja perdagangan elektronik Indonesia tercatat cukup baik. Saat ini Indonesia berada pada urutan ke-34 sebagai negara eksportir elektronik dengan pangsa 0,25 persen.
Selain membuat pabrik dan melakukan ekspor, Samsung juga mendirikan Samsung Research Indonesia (SRIN) dan beberapa program tanggung jawab sosial perusahaan seperti Samsung Innovation Campus, Samsung Tech Institute, dan Samsung Smart Learning Class.
Pabrik Samsung smartphone dan tablet di Cikarang telah beroperasi sejak 2015. Pabrik tersebut terus berinvestasi dengan memperbarui sistem operasional produksi menjadi lebih canggih.
Sehingga bisa menambah kapasitas produksi dalam memenuhi permintaan dalam negeri dan ekspor. Mendukung rencana pemerintah untuk meningkatkan industri perangkat elektronik, Samsung akan menggandeng perusahaan lokal untuk merakit AC di Indonesia.
Presiden PT SEIN Simon Lee mengatakan, selain memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Samsung berupaya meningkatkan ekspor, membuka peluang kerja ratusan anak muda dan mendongkrak surplus neraca perdagangan Indonesia.
”Samsung berkomitmen mendukung pemerintah dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspor di pabrik Samsung di Indonesia. Sejak 2018 hingga kuartal ke-3 tahun 2022, kami telah mengekspor lebih dari 8 juta unit smartphone Samsung Galaxy,” kata Simon.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bahkan optimistis bahwa Indonesia bisa menjadi basis produksi telepon seluler (ponsel) pintar yang diekspor ke berbagai negara di dunia. Menurutnya, sektor elektronik merupakan sektor unggulan yang masuk dalam prioritas Making Indonesia 4.0.
Sektor elektronik (HS 85) merupakan komponen ekspor ke-4 terbesar dalam struktur ekspor Indonesia.
Pada periode Januari─Juli 2022, nilai ekspor elektronik Indonesia mencapai USD9,43 miliar. Nilai tersebut naik 18,9 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD7,93 miliar.
Sedangkan pada 2021, ekspor elektronik Indonesia mencapai nilai USD 14,1 miliar dengan tren lima tahunan (2017─2021) positif sebesar 6,54 persen. Di tahun yang sama, nilai ekspor telepon seluler (HS 851712) Indonesia mencapai nilai USD 305,8 juta.
Menurut Mendag Zulkifli Hasan, kinerja perdagangan elektronik Indonesia tercatat cukup baik. Saat ini Indonesia berada pada urutan ke-34 sebagai negara eksportir elektronik dengan pangsa 0,25 persen.
Selain membuat pabrik dan melakukan ekspor, Samsung juga mendirikan Samsung Research Indonesia (SRIN) dan beberapa program tanggung jawab sosial perusahaan seperti Samsung Innovation Campus, Samsung Tech Institute, dan Samsung Smart Learning Class.
(dan)